Kecam Tindakan Refresif Aparat, Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Enrekang Unjuk Rasa di Mapolres

Penulis: Muh. Asiz Albar
Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan mahasiswa STKIP Muhammadiyah Enrekang menggelar unjuk rasa di Depan Mapolres Enrekang, Senin (30/9/2019) siang.

TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG- Ratusan mahasiswa STKIP Muhammadiyah Enrekang menggelar unjuk rasa di Depan Mapolres Enrekang, Senin (30/9/2019) siang.

Unjuk rasa tersebut sebagai bentuk penolakan terhadap tindakan kekerasan yang dilakukan oknum kepolisian dalam beberapa aksi unjuk rasa yang dilakukan para mahasiwa.

Khususnya dua orang mahasiswa Universitas Haluoleo yang meninggal tertembak dalam unjuk rasa di Kota Kendari 26 September 2019 lalu.

Kesaksian Lektol Untung Tentang Upaya Kudeta Terhadap Soekarno dalam G30S/PKI, Perintah DN Aidit?

Dipermalukan Fiorentina dan Mateo Musacchio Kartu Merah, Kini AC Milan Mendekati Zona Degradasi

Kapolres Gowa Shinto Silitonga: Kita Tak Tahu Kenapa Siswa Bisa Tergerak Ikut Aksi

Mereka mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas oknum polisi yang melakukan penambakan dalam peristiwa tersebut.

"Duka rekan mahasiswa kami di Kota Kendari adalah duka kami juga pak. Olehnya itu kami minta agar segera diusut siapa pelaku penembakan itu," kata Koordinator Aksi, Irwan Ade Saputra.

Tak lupa, Ia mengecam tindakan refresif aparat kepolisian dalam setiap pengamanan unjuk rasa.

Selain itu, mereka juga meminta pihak Polres Enrekang agar tidak melakukan tindakan kekerasan terhadap mahasiswa saat unjuk rasa seperti yang dilakukan saat aksi pekan lalu.

"Di DPRD kemarin ada oknum kepolisian yang mencoba provokasi gerakan kami saat unjuk rasa kemarin," katanya.

"Ada yang mencoba memukul kami pak, dan kami minta ketegasannya terhadap anggotanya," ujarnya.

Sementara Wakapolres Enrekang, Kompol Aziz Taba saat menemui pengunjuk rasa mengatakan, pihak kepolisian di Kendari tentu telah mengusut kasus tersebut.

Kesaksian Lektol Untung Tentang Upaya Kudeta Terhadap Soekarno dalam G30S/PKI, Perintah DN Aidit?

Dipermalukan Fiorentina dan Mateo Musacchio Kartu Merah, Kini AC Milan Mendekati Zona Degradasi

Kapolres Gowa Shinto Silitonga: Kita Tak Tahu Kenapa Siswa Bisa Tergerak Ikut Aksi

Apalagi memang sudah lama disampaikan oleh Kapolri agar jangan gunakan peluru tajam saat lakukan pengamanan unjuk rasa.

Termasuk kejadian di Makassar, itu bukan unsur kesengajaan karena tentu tak ada niatan untuk lakukan seperti itu.

Kalaupun memang ada kesengajaan tentu sedang diproses saat ini apalagi itu rananya Polda dan Polrestabes.

"Jadi mari tunggu hasil dari tim investigasi dari pihak kepolisian disana, karena saat ini masih diselidiki," ujarnya.

Terkait dugaan kekerasan saat pengamanan aksi di DPRD Enrekang pekan lalu, pihaknya membantah hal itu.

Halaman
12

Berita Terkini