TRIBUN-TIMUR.COM - Sebanyak 46 aplikasi di Play Store dihapus Google secara diam-diam.
Seorang pengembang ponsel asal China, iHandy menyebutkan, beberapa aplikasi yang dihapus Google meliputi selfie, keamanan, antivirus, keyboard, horoskop, emoji, dan aplikasi kesehatan yang telah diunduh jutaan kali.
Namun, delapan aplikasi dikembangkan iHandy masih ada di Google Play store.
Tidak jelas mengapa aplikasi yang ditarik itu dihapus.
Baik Google, maupun iHandy, tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Baca: KAMMI Jadi Trending Topik Google, Simak Profilnya
Baca: Resmi, Korlantas Mabes Polri Luncurkan Aplikasi Registrasi SIM Online
Baca: Jadi Google Doodle di Ulang Tahunnya ke-70, Ini Penyakit yang Reggut Nyawa Chrisye, Kenali Gejalanya
Seorang eksekutif iHandy mengatakan, kepada Buzzfeed bahwa langkah Google tidak terduga dan bahwa iHandy berusaha menemukan alasan pemindahan tersebut
Google yang kini genap berusia 21 tahun dilaporkan telah menarik aplikasi lain dari pengembang China, beberapa waktu lalu.
Penghapusan terbaru ini dapat memicu kekhawatiran tambahan tentang praktik pengembang teknologi China.
Didirikan pada 2008, iHandy adalah salah satu pengembang aplikasi seluler terbesar di dunia.
Pengembang ini membentuk tim di Silicon Valley pada 2016.
Mengutip laman Gadget NDTV, Jumat (27/9), aplikasi yang juga dihapus Google masuk kategori HiddAd.
Baca: 2 Mahasiswa UHO Kendari Tewas Terkena Peluru, Jokowi: Semoga yang Diperjuangkan Jadi Kebaikan Bangsa
Baca: 7 Daftar Korban Lionel Messi & Cristiano Ronaldo dari Pemain Terbaik, dari Nama Torres hingga Neymar
Baca: RAMALAN ZODIAK CINTA SABTU 28 September 2019: Capricorn Pikirkan Mantan & Virgo Buat Kesalahan
HiddAd berarti menyembunyikan ikon setelah peluncuran pertama dan membuat pintasan di layar Home telepon.
Aplikasi itu tidak mengizinkan pengguna untuk menghapus aplikasi hanya dengan menggeser ikonnya.
Ada juga aplikasi kategori Adware yang dihapus, yakni gangguan dalam bentuk iklan.
Pengguna akan melihat banyak iklan tiap mereka mengunjungi situs medsos seperti YouTube, Facebook, dan lain-lain yang mempromosikan berbagai aplikasi smartphone.
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
1.325 Aplikasi Berbahaya di Playstore Android
Sistem operasi smartphone, Android mungkin masih jadi sistem operasi smartphone paling populer di dunia saat ini.
Salah satu yang membuat Android jadi favorit adalah kemudahan konfigurasi dan kustomisasi pada sistemnya.
Sayangnya, kemudahan ini juga jadi kelemahan sendiri bagi Android.
Masalah yang menimpa aplikasi Android sepertinya masih belum habis.
Kalian mungkin masih ingat kalau beberapa waktu lalu sempat ditemukan lebih dari 2.000 aplikasi berbahaya yang ada di Play Store.
Belum lagi, kemarin heboh sebuah aplikasi palsu yang menggunakan nama Samsung untuk menipu para korbannya.
Sekarang, ditemukan lagi sekitar 1.325 aplikasi yang diduga mengambil data lokasi pribadi penggunanya tanpa izin.
Mengutip dari CNET, penyedia aplikasi ini rupanya bisa menemukan informasi lokasi pengguna lengkap dengan data-data pribadi lainnya.
Baca: Mahasiswa KKN Unhas Gelombang 102 di Bisappu, Bantaeng, Seminar Program Kerja, Apa saja Prokernya?
Baca: TMMD ke-105 Kodim 1408/BS Bangun Jalan Setapak dan Drainase di Kampung Tua Makassar
Aplikasi ini ditemukan oleh The International Computer Science Institute (ICSI) dalam sebuah riset.
Penelitian ini menggunakan 88.000 aplikasi sebagai objeknya.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana sebuah aplikasi bertindak setelah izin pelacakan lokasi ditolah oleh pengguna.
Hasilnya, sebanyak 1.325 aplikasi ternyata berhasil memaksa masuk ke akses data lokasi tanpa permisi.
Parahnya, sistem aplikasi ini mampu mengakses data pribadi yang tersimpan di SD Card.
Sekarang sudah ditemukan 13 aplikasi yang menggunakan cara akses ke SD Card tersebut.
Baca: Pacaran 4 Tahun, Begini Kisah Hamzar, Pria Makassar Nikahi Bule Jerman yang Dikenalnya di Lombok
Baca: Kenalan di FB, Siswi SMP di Makassar Jadi Korban Perkosaan! Satu dari 3 Terdakwa Kini Jadi Suaminya
Salah satunya adalah aplikasi Hong Kong Disneyland Park keluaran Baidu.
Lebih hebatnya lagi aplikasi-aplikasi ini cukup populer dengan jumlah install lebih dari 17 juta kali.
Nama-nama dari seluruh 1325 aplikasi ini akan diumumkan bulan depan dalam sebuah konferensi khusus.
Mari kita tunggu pengumumannya.
Aplikasi Berbahaya
Sebelumnya, Android, Sistem operasi yang ada di bawah Google ini cukup sering mendapatkan masalah.
Terutama terkait kebocoran informasi sampai beredarnya aplikasi berbahaya di toko aplikasi mereka.
Laporan terbaru menyebutkan kalau saat ini terdapat hingga 2.040 aplikasi berbahaya yang ada di Google Play Store.
Jumlah ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh University of Sydney dan Data61 dari CSIRO.
Penelitian ini sudah dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama yaitu sekitar 2 tahun lamanya.
Dari sekitar 1 juta aplikasi yang ada di Play Store, mereka berhasil menemukan banyak aplikasi yang mengandung malware.
Parahnya aplikasi ini masih bisa beredar bebas dan lolos dari pemeriksaan sistem Google.
Beberapa aplikasi di antaranya pasti sudah akrab dengan kalian. Sebut saja Hill Climb Racing dan Temple Run.
Menggunakan sistem VirusTotal, mereka berhasil mendeteksi 7,246 aplikasi 'jahat'. Sebanyak 2.040 di antaranya ada di level ancaman tertinggi.
Dari tahun ke tahun jumlah aplikasi berbahaya yang masuk memang selalu punya angka yang besar.
Untungnya, jumlah penghapusan aplikasi berbahaya tahun ini sudah menurun sekitar 55% dari tahun sebelumnya.
Sebagai pengguna Android, kalian juga harus selektif dalam menggunakan aplikasi. Kalian juga harus aktif melaporkan ke Google Play Store apabila ada aplikasi yang merugikan.(*)
(Nextren/Wahyu Prihastomo)
Artikel ini telah tayang di Nextren.com dengan judul "Awas! Ribuan Aplikasi Android Diam-diam Curi Data Pribadi Kamu"