Bappenda Sinjai Kumpulkan 40 Orang Pengusaha Sosialisasi Pajak Pengunjung Warung 10 Persen

Editor: Syamsul Bahri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) kembali kumpulkan para pengusaha rumah makan, restoran, Wisma dan Hotel yang ada di Kabupaten Sinjai

TRIBUN TIMUR.COM, SINJAI- Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) kembali kumpulkan para pengusaha rumah makan, restoran, Wisma dan Hotel yang ada di Kabupaten Sinjai

Pertemuan tersebut berlangsung di Ruang Pertemuan Lantai II Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sinjai, Kamis (26/09).

Suaib Mansur Mendaftar Calon Wakil Bupati di Golkar, Isyarat Paket Indah Putri Indriani ?

Saat yang Lain Aji Mumpung Nagita Istri Raffi Banjir Job Nyanyi Malah Ditolak, Alasanya Bikin Itu

Lawan Arema, Ini Empat Pemain Sayap Disiapkan Robert Rene Alberts

Antisipasi Dampak Perubahan Iklim, Kementan Bantu Sumur Suntik dan Lubang Biopori

Kabar Buruk Laga Persib Bandung vs Arema FC Resmi Ditunda, Ini Penyebabnya, Jadwal Baru?

Kegiatan ini dalam rangka mensosialisasikan penggunaan alat perekam transaksi pembayaran secara on line atau Mobile Payment Online Sistem (MPOS) pada pengusaha rumah makan, restoran maupun wisma dan perhotelan.

"Jadi pertemuan ini merupakan tahap ketiga yang diikuti sekitar 40 pengusaha rumah makan, restoran, Wisma dan Hotel yang ada di Sinjai", Ungkap Kepala Bappeda Sinjai, Asdar Amal Darmawan kepada media ini.

Dikakatakan pemasangan MPOS di sejumlah tempat di Kabupaten Sinjai ini merupakan wujud transparansi pengelolaan pajak baik rumah makan, restoran maupun pengusaha Wisma dan Hotel.

"Dalam sosialisasi ini, mereka kita beri pemahaman atau penjelasan soal pemasangan MPOS tersebut, termasuk manfaat dan aturan pajak yang dikenakan sesuai undang-undang, pajak PPN dan PPH sebanyak 10 persen dari konsumen", Jelasnya.

Sosialisasi ini juga dalam rangka mengoptimalkan pendapatan pajak daerah, sekaligus mencegah adanya pelanggaran di sektor pajak dan sebagainya.

Ia berharap setelah sosialisasi ini, para pengusaha rumah makan maupun restoran dan lainnya dapat memahami dan melaksanakaan kewajibannya sebagai maayarakat yang taat pajak.

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) kembali kumpulkan para pengusaha rumah makan, restoran, Wisma dan Hotel yang ada di Kabupaten Sinjai (Infokom Sinjai)

"Itu harapan kami dan yakin saja bahwa pungutan pajak yang dikumpulkan melalui penerapan sistem pajak online ini kembalinya ke masyarakat dalam hal peningkatan pembangunan daerah, seperti contohnya perbaikan jalan dan lainnya", Pungkasnya.

Disamping itu, Mantan Kepala Balitbanda Sinjai ini juga mengajak mereka, terutama yang telah menggunakan prangkat transaksi pembayaran secara on line ini dapat bekerjasama dengan baik dan tertib pajak.

"Hal ini juga merupakan sebagai bagian dari sosialisasi pemanfaatan alat perekam transaksi online yang terkoneksi, sebagai tindak lanjut kerjasama dan pembinaan dari KORSUPGAH KPK RI”, Tutup Asdar didampingi Abdul Wahid. (*)

Purnawirawan Jenderal Asal Sinjai Didorong Jadi Menteri Kabinet Jokowi - Maruf, Lihat Kehebatannya

Purnawirawan jenderal asal Sinjai didorong jadi menteri kabinet Jokowi - Maruf Amin, lihat kehebatannya.

Siapa sosok purnawirawan itu?

Bursa calon menteri di Kabinet Kerja jilid II yang akan dipimpin Jokowi dan Maruf Amin makin ramai diperbincangkan.

Sejumlah nama yang disebut-sebut akan masuk bursa calon menteri kini terus muncul ke permukaan.  

Satu di antaranya adalah yang diyakini oleh CEO ESQ Leardership Center, Ary Ginanjar bakal menjadi calon Menteri Pertahanan, Syarifudin Tippe.

Ary Ginanjar mengatakan, Syarifudin Tippe yang juga salah satu inisiator berdirinya Universitas Pertahanan ( Unhan ) ini layak direkomendasikan menjadi calon Menteri Pertahanan.

"Beliau adalah profesor, artinya cerdas intelektual, dia juga seorang TNI dengan pangkat terakhir letnan jenderal, sudah pasti beliau sangat cinta bangsa ini dan punya mental kuat, artinya beliau cerdas secara emosional, saya kenal beliau juga bahwa beliau cerdas spiritual. Saya rekomendasikan (beliau) untuk Indonesia Hebat pada bidang pertahanan," Ary Ginanjar memberi alasan sebagaimana dilansir Tribunnews.com, Jumat (21/9/2019).

Baca: Biodata atau Profil Hanif Dhakiri Plt Menpora Pengganti Imam Nahrawi: Anak TKI, Pernah Lompat Pagar

Lahir di Sinjai, Sulawesi Selatan, 7 Juni 1953, Syarifudin Tippe dikenal perwira TNI yang sukses menempuh pendidikan S-1 hingga S3 dan menyandang gelar sebagai profesor dan Rektor Unhan.

Selama mengikuti pendidikan Suspa Mekani, Suspa Intelijen, dan lainnya, Syarifudin Tippe juga selalu menduduki rangking pertama atau kedua dari tiap kursus atau pendidikan.

Syarifudin Tippe meraih predikat lulusan memuaskan di Seskoad Komparatif AS pada 1991.

Syarifudin Tippe (HANDOVER VIA ANTARA)

Di karier militernya, memulai dari Komandan Peleton 2 Denzipur 6, Komandan Peleton 1 Denzipur 6, Kasitik Milum Pusdikzi, dan Danrem Kodam 1 Bukit Barisan.

Dia pernah pula menjabat sebagai Kepala staf Kodam Iskandar Muda periode 2002-2003, Komandan Seskoad tahun 2003-2006, jabatan Rektor Unhan diamanatkan kepadanya pada 2011-2012.

Gagasan pendirian Unhan datang dari Kasad Jenderal TNI Djoko Santoso dan kemudian disambut baik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menhan Prof Juwono Sudarsono saat itu.

Pria yang kini dosen di Seskoad ini pernah meraih sejumlah penghargaan seperti SL GOM VII Aceh, SUKS VIII, SUKS XVI, SUKS XXIV, Bintang Yudha Kartika, Bintang Kartika, serta Medali Kepeloporan.

Pergaulannya yang luas membuatnya banyak dikenal sebagai sosok perwira TNI yang visioner, dan mampu meredam konflik.

Pada 1976, ia terlibat langsung dalam operasi penumpasan PGRS Paraku dan pembangunan titik kuat di perbatasan Kalbar dan Malaysia, memimpin Operasi Sadar Rencong di Aceh pada 1999.

Syarifudin Tippe juga pernah menjadi Wakil Komandan Operasi Pemulihan Keamanan pada 2001-2002, dan mendampingi Panglima TNI ke berbagai negara Asia Timur seperti Jepang, China, Korea Selatan, ASEAN, Kairo. Puncaknya, Tippe menjadi anggota delegasi perundingan RI-GAM di Malaysia dan Helsinki, Finlandia pada 2005.

Selama berkarir sebagai perwira TNI, dia juga kerap mendapat penugasan di forum-forum international seperti kunjungan studi banding ke Rajaratnam School of International Studies, Universty of Singapura, kunjungan studi banding dan kerjasama US National Defense University Naval Postgraduate dan beberapa negara bagiannya lainnya.

Penulis buku 'Ilmu Pertahanan, Sejarah, Konsep, Teori dan Implementasi' ini juga menyempatkan mengisi akhir pekannya untuk memberikan materi ceramah keagamaan di Masjid Al Muchtar, Cipayung, Jakarta Timur.

Bakal Calon Menteri yang Lain

Pasangan Joko Widodo atau Jokowi dan Maruf Amin bakal dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2014 pada Rabu, 20 Oktober 2019 mendatang. 

Setelah dilantik, Jokowi dan Maruf Amin dipastikan bakal mengumumkan susunan kabinetnya menggantikan Kabinet Kerja saat ini. 

Kabinet Jokowi dan Maruf Amin mendatang dipastikan bakal muncul wajah baru, meski sebagian di antaranya diperkirakan bakal tetap berisi wajah lama atau menteri yang saat ini menjabat. 

Terbaru, Jokowi membeberkan kriteria menteri muda di kabinetnya mendatang. 

Walau sudah membeberkan sejumlah kriteria dan gambaran, Jokowi dan Maruf Amin masih menutup rapat siapa-siapa yang bakal mengisi kabinet mereka. 

Soal informasi daftar nama-nama menteri Jokowi dan Maruf Amin.

Sejauh ini, pihak Istana memastikan daftar susunan menteri yang beredar hoaks atau kabar bohong belaka.

Berikut rangkuman prediksi menteri-menteri Jokowi dan Maruf Amin sebagaimana dihimpun Tribunnews.com dari berbagai sumber, Rabu (14/8/2019):

1. Nama-nama Menteri yang diperkirakan dipertahankan

Dalam kabinet Jokowi dan Maruf Amin mendatang, sejumlah menteri di Kabinet Kerja dipimpin Jokowi - Jusuf Kalla diperkirakan bakal dipertahankan.

Dikutip dari Kompas.com, Jokowi mengatakan, banyak menteri dari Kabinet Kerja yang ia pertahankan di pemerintahan mendatang.

Analis Politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago memprediksi sejumlah nama yang mungkin masih akan menemani Jokowi lima tahun mendatang.

Pertama, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Lakonnya sebagai penjaga perairan Indonesia tak diragukan lagi.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (DOK TRIBUNNEWS.COM)

Ia berada di garis terdepaan jika ada kapal asing ilegal yang mencoba mengeruk sumber daya laut manusia.

Selain itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Perencanaan Pembanagunan Nasional Bambanag Brodjonegoro juga diprediksi tetap berada di kabinet.

"Kan kalau digonta ganti nanti berubah lagi program yang sedang berjalan saat ini. Mereka yang tahu masterplan, pemindahan ibu kota, jadi tidak bisa diganti," kata Pangi kepada Kompas.com, Jumat (12/7/2019).

Selain itu, menteri yang diperkirakan masih aman di posisinya adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Sebab, ada kebijakan yang sudah berjalan dan dirasa sulit untuk digantikan orang lain.

2. Nama-nama menteri yang diperkirakan tak lagi dipakai

Dikutip dari Kompas.com, masih berdasarkan analisa Pangi, sejumlah menteri Kabinet Kerja diperkirakan tak akan dipakai lagi.

Menteri-menteri tersebut dianggap performanya kurang dalam mencapai target pemerintah.

Ia mencontohkan menteri-menteri yaang kena tegur Jokowi saat sidang kabinet paripurna beberapa waktu lalu.

Mereka adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Menteri Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, serta Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil.

Menteri BUMN Rini Soemarno (KOMPAS.COM)

Menurut Pangi, teguran Jokowi bisa menjadi sinyal bahwa posisi mereka tidak aman.

"Jadi kemungkinan untuk tidak dipilih lagi itu ada," kata Pangi.

Pangi juga menyorot Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang berlatar belakang politisi.

Menurut dia, posisi Yasonna sebagai legislatif tak bisa ditempatkan di tempat yang sifatnya yudikatif.

Dikhawatirkan terjadi konflik kepentingan jika politisi harus mengurusi masalah hukum.

Menurut Pangi, lebih baik posisi Menkumham diisi oleh profesional yang ahli di bidang hukum, bukan dari legislatif.

Ada pula nama-nama seperti Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dari Partai Kebangkitan Nasional (PKB), Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dari Partai Nasdem, yang berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi meski baru sebatas saksi.

3. PDIP bakal jadi Parpol yang dapat kursi menteri paling banyak

PDIP diperkirakan bakal menjadi partai yang memperoleh kursi paling banyak.

Dalam Kongres V PDIP, Kamis (8/8/2019) lalu, Jokowi menjamin bahwa PDIP bakal mendapatkan kursi terbanyak.

Jaminan itu disampaikan Jokowi menjawab permintaan Megawati agar menteri dari PDIP di Kabinet Jokowi dan Maruf Amin lebih dari empat.

Meski tidak merinci berapa jumlah menteri dari PDIP di kabinet mendatang, Jokowi menjamin PDIP bakal dapat paling banyak dibanding parpol lain.

"Tapi yang jelas PDIP pasti yang paling terbanyak (jumlah menterinya). Itu jaminannya saya," kata Jokowi menegaskan.

4. Puan Maharanu diperkirakan tak lagi jadi menteri

Catatan Tribunnews.com, di Kabinet saat ini, PDIP menempatkan empat kadernya sebagai menteri.

Mereka yaitu Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menkumham Yasonna Laoly, Mendagri Tjahjo Kumolo dan Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.

Puan diperkirakan kuat tidak akan lagi menjabat sebagai menteri lantaran dicalonkan sebagai Ketua DPR.

Puan Maharani (TRIBUNNEWS.COM)

Di sisi lain, Politikus PDIP Masinton Pasaribu menyebut partainya mengincar kursi Menteri Pertanian serta Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Masinton mengatakan, PDI-P pantas menduduki kedua kursi tersebut karena konstituen PDI-P umumnya berasal dari desa dan bekerja di sektor pertanian.

"Kalau kami sih berharap protofolio pertanian pedesaan itu (jatahnya) PDI Perjuangan karena di situ banyak konstituennya," kata Masinton di Sanur, Jumat (9/8/2019).

Masinton juga menyebut PDI-P layak kembali mengisi kursi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia karena menurutnya Yasonna Laoly berkinerja baik selama menjabat sebagai Menkumham.

4. Jokowi sudah pilih menteri muda

Kabinet Jokowi dan Maruf Amin bakal diwarnai anak-anak muda. 

Dalam beberapa kesempatan, Jokowi memberikan pernyataan soal menteri muda di Kabinet Jokowi dan Maruf Amin. 

Terbaru, dalam pertemuan dengan pimpinan redaksi media massa, Rabu (13/8/2019) siang, Jokowi mengaku sudah pilih menteri muda untuk KabinetJokowi dan Maruf Amin nanti. 

Dikutip dari Kompas.com, menurut Jokowi, calon menteri itu ada yang usianya di bawah 35 tahun, bahkan ada yang di bawah 30 tahun.

"Mereka berasal dari profesional, bukan partai. Punya pengalaman manajerial yang kuat," ujar Jokowi.

Terkait dengan usia muda ini, ketika ditanya apakah mereka berasal dari start up, Jokowi hanya tersenyum.

Ia tidak mengiyakan, tidak juga menampiknya.

Jokowi pun menceritakan, ketika menyaring calon-calon menteri usia muda ini, banyak sekali nama yang masuk.

"Tetapi saya mempertimbangkan kemampuan manajerialnya. Ada yang sangat percaya diri, tapi lemah manajerialnya," ujarnya.

Jokowi melanjutkan, menteri usia muda ini akan duduk di kementerian yang lama, bukan yang baru.

"Makanya dibutuhkan manajerial yang kuat," katanya.

Dalam pemberitaan Kompas.com beberapa waktu lalu, sejumlah nama anak muda pun disebut bakal masuk dalam kabinet Jokowi dan Maruf Amin.

Pertama, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia.

Ia memang sudah "berkeringat" karena menjabat Direktur Penggalangan Pemilih Muda TKN Jokowi dan Maruf Amin saat kampanye lalu.

Nama Bahlil bahkan sempat disebut Jokowi saat pertemuan dengan HIPMI beberapa waktu lalu.

Ada pula Putri Tanjung, putri dari Chairul Tanjung, saudagar terkenal di Indonesia dan salah satu orang terkaya di Tanah Air.

Putri Tanjung dan Chairul Tanjung (INSTAGRAM.COM/@PUTRI_TANJUNG)

Ada pula anak pimpinan partai politik.

Ada Angela Tanoeseodibjo, putri Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo sekaligus salah satu orang terkaya; Prananda Paloh, putra Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh; Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), putra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Selain nama-nama di atas, ada juga sosok Yuri Kemal Fadhullah, putra Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra.

Nama lain kalangan muda yang masuk dalam bursa menteri yaitu Grace Natalie, Ketua Umum PSI.(*)

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp

Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Suaib Mansur Mendaftar Calon Wakil Bupati di Golkar, Isyarat Paket Indah Putri Indriani ?

Saat yang Lain Aji Mumpung Nagita Istri Raffi Banjir Job Nyanyi Malah Ditolak, Alasanya Bikin Itu

Lawan Arema, Ini Empat Pemain Sayap Disiapkan Robert Rene Alberts

Antisipasi Dampak Perubahan Iklim, Kementan Bantu Sumur Suntik dan Lubang Biopori

Kabar Buruk Laga Persib Bandung vs Arema FC Resmi Ditunda, Ini Penyebabnya, Jadwal Baru?

Berita Terkini