PSM dan Persija Sama-sama Kalah, Ini Beda Alasan Pelatih Julio Banuelos dan Darije Kalezic

Penulis: Muhammad Fadhly Ali
Editor: Insan Ikhlas Djalil
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Stopper PSM Abdul Rahman berebut bola dengan pemain PSIS pada Liga 1 2019 di Stadion Mattoanging, Rabu (11/9). PSM kalah 0-1.

Menurutnya, pada babak kedua anak-anak asuhnya tampil maksimal dan terus melakukan serangan, tetapi tidak membuahkan gol.

Pelatih Persija Julio Banuelos dan Pelatih PSM Darije Kalezic (dok tribunnews.com/psm_makassar)

“Pada babak kedua kami justru kendalikan permainan tapi kemasukan. Padahal sebelum terjadi gol, pemain kami (Riko Simanjuntak) dilanggar dan wasit seolah-olah menutup mata,” kata Julio Banuelos.

“Disaat itulah pemain kami sedikit kurang konsentrasi, sehingga kami kebobolan,” tutup Julio Banuelos.

Baca: Berencana Umrah? Tunggu AMPHURI Islamic Travel Expo 2019, Ada Paket Umrah Menarik Lho!

Baca: FOTO: Bupati Gowa Resmikan RSU Yapika Samata

Kekalahan dari Persipura Jayapura sekaligus memperpanjang hasil negatif Julio Banuelos bersama Persija Jakarta.

Sejauh ini, mantan asisten pelatih timnas Indonesia era Luis Milla itu baru mempersembahkan satu kemenangan untuk Persija Jakarta.

Gol Heru Tumbangkan PSM, Darije Kecewa Banyak Peluang Terbuang

Di Stadion Mattoanging, Kota Makassar, tim tamu PSIS mempermalukan tuan rumah PSM melalui gol tunggal Heru Setyawan pada menit ke-63

Heru Setyawan membobol gawang Rivky Mokodompit memanfaatkan bola liar di kotak penalti, setelah bek tengah PSM, Aaron Evans, tidak sempurna membuang bola.

Striker PSM Amido Balde menggiring bola lawan pemain PSIS di Stadion Mattoanging, Rabu (11/9/2019). PSM kalah 0-1. (TRIBUN TIMUR/ABDIWAN)

Upaya Evans membuang bola kedepan berhasil diblok pemain PSIS. Bola kemudian mengarah ke Heru Setyawan yang berdiri bebas di depan gawang PSM.

Pada sesi jumpa pers, pelatih PSM Makassar, Darije Kalezic, membeberkan penyebab kekalahan Wiljan Pluim dan kawan-kawan.

Pelatih PSM Darije Kalezic dan pelatih Persija Julio Banuelos sebelum final Piala Indonesia 2018 di Stadion Mattoanging, Sabtu (27/7/2019) sore. (tribun timur/muhammad abdiwan)

Bagi pelatih berusia 50 tahun itu, anak asuhnya sudah bekerja keras menghadapi perlawanan Septian David Maulana dan kawan-kawan.

"Tapi tim saya tidak cukup beruntung hari ini membuat satu gol saja," katanya.

Ketidakberuntungan itu, kata Darije, karena PSM memiliki banyak peluang emas di babak pertama maupun kedua, namun gagal membuahkan gol.

Baca: Bisa Ditiru, Jurus Ayah Didik BJ Habibie Sehingga Jadi Anak Jenius, Sangat Sederhana

Baca: Hadiri Seminar Dies Natalis Politani Pangkep, DRPM Kemenristekdikti Ungkap Terima 24 Ribu Proposal

Diantaranya pada babak pertama, sepakan Zulham Zamrun membentur mistar gawang. Kemudian di babak kedua, sepakan bola mati Wiljan Pluim lagi-lagi membentur mistar gawang.

Peluang lainnya ketika striker PSM, Amido Balde, tinggal berhadapan kiper PSIS, namun bola mampu direbut kiper lawan dari kaki sang striker.

Gelandang PSM Wiljan Pluim mendapat kawalan ketat pemain PSIS pada laga Liga 1 2019, Rabu (11/9/2019), di Stadion Mattoanging. (TRIBUN TIMUR/ABDIWAN)

“Saya bisa bilang bahwa kita kalah di pertandingan ini, karena peluang-peluang tidak kita maksimalkan," terang Darije.

Berdasarkan statistik pertandingan, PSM memiliki tiga peluang matang di babak pertama. Di babak kedua, tiga tembakan on target.

Sementara PSIS menghasilkan dua peluang on target di babak kedua dan satu diantaranya berbuah gol. (*)

Berita Terkini