TRIBUN-TIMUR.COM - Pakai gaya bahasa berapi-api, cepat, namun lugas, BJ Habibie perintahkan fendirian Fakultas Teknologi Industri UMI.
Indonesia berduka atas wafatnya Presiden ke-3 Indonesia, Prof Dr Ing Baharuddin Jusuf Habibie FREng (25 Juni 1936-11 September 2019).
Semua kehilangan atas meninggalnya Bapak Alih Teknologi Indonesia itu.
Salah satu yang paling berduka adalah Universitas Muslim Indonesia ( UMI ) di Makassar, Sulsel.
Bukan hanya karena Habibie putra kelahiran Parepare, Sulsel, namun juga Bapak Teknologi Indonesia itu amat berjasa dalam meletakkan pilar-pilar penerapan teknologi di kampus tertua di Indonesia Timur itu, 1954.
“Almarhum Pak BJ Habibie itu adalah inisiator Fakultas Teknologi Industri di UMI, tahun 1986,” kata Ketua Dewan Pembina YW UMI Makassar Prof Dr Mansyur Ramly, kepada Tribun Timur, di sela-sela menghadiri malam Ramah Tamah Kirab Kerajaan se-Nusantara, Festival Keraton Nusantara XIII di Kota Palopo, Sulsel, Rabu (11/9/2019) malam.
Mantan Rektor UMI ini bercerita, salah satu napak tilas sejarah BJ Habibie di Makassar yang akan selalu dikenang sivitas akademika UMI adalah inisiator pendirian salah satu fakultas teknik di masa Indonesia memasuki era industrialisasi modern.
Baca: Arie Untung Merinding Ingat Pesan BJ Habibie soal Mana Lebih Penting Ilmu Teknologi atau Ilmu Agama
Ide iru, dilontarkan BJ Habibie saat datang ke kampus 2 UMI mensosialisasikan perlunnya keterlibatan kampus Islam menyongsong era industrialisasi Indonesia.
Saat itu, BJ Habibie menjabat Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Kabinet Pembangunan III hingga VI (1978-1998).
BJ Habibie memang termasuk salah satu menteri yang paling dipercaya Soeharto untuk pembangunan teknologi dan riset di Tanah Air.
Baca: BJ Habibie Wafat Selang 9 Tahun dengan Ainun Habibie, Inilah Penyebab Keduanya Meninggal Dunia
Mansyur Ramly yang kala gagasan itu dilontarkan BJ Habibie di acara Kuliah Umum Industrialisasi sekaligus peresmian Laboratorium Teknik Kampus II UMI di Jl Urip Sumoharjo, Makassar.
“Bersama Pak Rektor, almarhum Prof Dr Basalamah SE, saya kala itu menjabat Wakil Rektor I (bidang akademik), almarhum BJ Habibie langsung menyampaikan ke kami untuk merespon era industrialisasi, UMI harus dirikan fakultas teknologi industri,” ujar Mansyur Ramly yang kini menjabat Kepala Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan Tinggi RI itu.
Dia mengenang, dengan gaya bahasa yang berapi-api, cepat namun lugas, BJ Habibie meminta petinggi UMI melihat kebutuhan masa depan industri nasional adalah SDM yang unggul bidang teknologi dan industri terapan.
“Beliaulah yang memfasilitasi ITB, almamater BJ Habibie untuk mengirim dosen pendamping, modul perkuliahan, kurikulum, dan bantuan peralatan laboratorium,” ujar Mansyur Ramly yang kala itu langsung dipercaya sebagai Ketua Tim Pembetukan FTI UMI.
Kebetulan, Mansyur Ramly adalah alumnus Akademi Teknik Industri Makassar (ATIM) di Jalan Sunu, yang salah satu inisiatornya adalah juga putra kelahiran Sulsel, Jenderal M Jusuf yang kala itu menjabat menteri muda industri di kabinet awal Soeharto.