Dalam pesan SMS si pengemudi hanya menanyakan kembali perihal pin tersebut. “Tapi dia lewat SMS cuma bilang gini, bagaimana ibu,” kata Devi.
Akhirnya karena tidak nyaman terus-terusan di teror Devi kemudian membatalkan pesanan tersebut.
“Kecewa sih, biasanya juga gak gitu, saya butuh cepet makanan itu jadinya malah ribet begini,” jelas karyawan swasta itu.
Devi pun mengaku cukup kesulitan saat menghubungi Customer Service Gojek untuk melaporkan kejadian tersebut.
Ia sampai harus mencari email yang bersangkutan lewat Google.
“Ini laporinnya kemana juga bingung,” kata Devi.
Menurut Devi, kecurigaannya muncul karena ia pernah mendengar cerita yang sama dari teman kantornya.
Naas temannya itu terlanjur mengirimkan pin tersebut kepada pengemudi.
“Akhirnya ilang deh saldo Gopaynya jadi 0,” jelas Devi.
Pihak Wartakotalive.com sudah mencoba mengkonfirmasi kejadian tersebut kepada Vice President Corporate Communication GO-JEK Michael Reza Say.
Namun pesan yang dikirimkan hanya dibaca oleh pihak yang bersangkutan.
Ternyata modus penipuan tersebut sudah pernah terjadi di tahun 2017 lalu.
Dikutip dari Kompas.com Pemilik akun Facebook Uno Kartika membagikan pengalaman tak menyenangkannya mengenai modus baru pencurian saldo layanan pembayaran online yang disediakan ojek berbasis aplikasi, Go-Jek.
Uno bercerita, pada Sabtu (17/6/2017), ia menerima pesan singkat berisi kode verifikasi aplikasi Go-Jek di ponselnya.
Saat itu, Uno tak menaruh curiga karena ia pernah menerima kode serupa sebelumnya.