Aru, sapaan Farouk M Betta hanya mendapatkan 3.853.
Aru sudah menjadi anggota DPRD Kota Makassar sebanyak 2 periode sejak 2009.
Saat awal masuk, ia langsung melejit kala menjadi pengganti Ince Adnan pada awal 2012. Ince Adnan meninggal dunia sehingga Aru menggantikan posisinya.
Saat itu, nama Aru mulai memegang jabatan penting di Partai Golkar Makassar.
Mulai dari sekretaris DPD Partai Golkar Kota Makassar hingga menjadi Ketua Golkar Makassar era Nurdin Halid.
"Aru itu pintar, punya pemahaman pemetaan lapangan yang bagus," kata senior aktivis Makassar ke Tribun, Rabu (4/9/2019).
Pada Pemilihan Wali Kota Makassar 2013, namanya sempat masuk dalam bursa calon wali kota Makassar.
Tapi, Aru mengalah untuk memberikan ruang kepada dua kader senior Partai Golkar, Supomo Guntur dan Kadir Halid untuk mengendarai Partai Golkar. Tapi, pasangan berakronim (SUKA) ini kalah.
Selanjutnya, Aru memilih untuk melanjutkan kariernya pada Pileg 2014.
Ia memenangkan Pileg 2014 dengan mudah bahkan mengalahkan ketua harian Partai Golkar kala itu, Haris Yasin Limpo.
Dalam perjalanannya menjadi ketua DPRD kota Makassar untuk periode 2014-2019, Aru bersaing dengan Abdul Wahab Thahir.
Aru bisa merebut rekomendasi dari DPP Partai Golkar. Sempat tersiar kabar adanya pembagian setengah periode untuk jabatan tertinggi di parlemen kota ini.
Tapi, kabar itu selalu saja menguap setelah muncul di publik.
Aru juga selalu bisa mengimbangi Wali Kota Makassar di tiga zaman Ilham Arief Sirajuddin, Moh Ramdhan Pomanto dan Iqbal Suhaeb.
Setelah tak menjadi anggota DPRD Kota Makassar, mau kemana Aru?