Bagi para pengidap fetisisme, menurut Retno, jika benda-benda yang dia sukai tidak berada di sekitarnya, maka ini akan membuat mereka kehilangan hasrat seksualnya.
Para penderita fetisisme bisa melakukan berbagai cara yang tak lazim untuk mendapatkan benda-benda milik lawan jenis guna mendapatkan kepuasan seksual.
Baca: Bursa Pemain - Eks Persib Bojan Malisic ke Klub Ini? PSIS Lepas Arthur Bonai! Bruno Silva Gabung?
Baca: Selain Nurhidayat, PSM Disebut Bakal Rekrut 2 Pemain Timnas U-19 dan Timnas U-23, Siapa Keduanya?
“Misalnya, dengan mencuri pakaian dalam wanita, mengenakan, mencium, mengelus-elus bahkan menggosok-gosokkan pakaian dalam itu pada alat kelaminnya,” jelas Retno.
Fetisisme memiliki level dari rendah hingga sangat tinggi, tergantung seberapa sering dia memikirkan benda yang sangat diobsesikan.
Diagnosis awal penderita fetisisme biasanya dapat terlihat ketika seseorang meraba atau terobsesi berlebihan terhadap suatu benda.
Video dikutip dari simponinews.com:
Penyebab seseorang menderita fetisisme antara lain, kata Retno, pengalaman masa lalu yang traumatik akibat pelecehan seksual.
Lalu imitasi atau meniru orang lain yang melakukan fetisisme dan traumatik akibat tidak bisa melakukan hubungan seksual pada lawan jenis.
“Tidak ada penyebab jelas mengapa seseorang bisa mengalami fetisisme. Juga tidak ada hubungan antara seorang dengan fetisisme dengan benda yang sangat diobsesikannya,” kata Retno.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Timur Muslimin Emba