Dalam surat pernyataan resmi dari Pimpinan Pusat Thariqah Qadiriyah KH Muhammad Shaleh Provinsi Sulawesi Barat Syekh Dr H Ilham ShalehMAg dikatakan penyebab penolakan adalah isi ceramah.
Ust Firanda Andirja disebutkan seringkali melakukan ceramah yang kontennya membuat sesama umat muslim terganggu, karena bersifat intoleran (takfiri) yang akan mengancam kenyamanan dan kenyamanan beragama di Sulbar dan Polman pada umumnya
"Di mana dalam salah satu ceramahnya yang beredar luas di dunia maya (4 tahun lalu) Ust Firanda Andirja telah memusyrikkan salah satu Guru Mulia kami dalam sanad Thariqah Qadiriyah KH Muhammad Shaleh Provinsi Sulawesi Barat, yaitu Al Arif Billah Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki," papar dalams urat tersebut.
"Tuduhan ini sangat menyakitkan, khususnya jemaah Thariqah Qadiriyah Sulbar dan para umat Aswaja pada umumnya. Mengingat Guru mulia Al Arif Billah Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki juga bersambung sanad perguruannya dengan para ulama Aswaja lainnya di Indonesia semisal Alm KH. Maimun Zubair (Rembang), KH. Ihya Ulumuddin, dst," lanjutnya.
Firanda Andirja
Melansir dari wikipedia.org Ustaz Dr. Firanda Andirja Abidin, Lc, M A atau yang lebih dikenal dengan nama Firanda Andirja dengan bernama kunyah Abu Abdil Muhsin adalah seorang da'i dan mubaligh di Indonesia.
Ia juga menjadi menjadi penceramah tetap di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.
Firanda lahir di Surabaya, 28 Oktober 1979.
Dia juga adalah salah satu staf pengajar di Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember.
Disamping itu dia juga aktif menjadi narasumber di Radio Rodja dan aktif mengisi beberapa pengajian akbar di Indonesia.
Kehidupan & pendidikan
Firanda Andirja lahir di Surabaya, 28 Oktober 1979.
Masa kecil, TK hingga SMA ia habiskan di Sorong, Papua, kemudian ia melanjutkan ke Universitas Gadjah Mada mengambil jurusan Teknik.
Di UGM ia hanya belajar dua semester saja.
Pada masa-masa selanjutnya, dia menempuh studi hingga program S3 di Universitas Islam Madinah.