1 Muharram Malam 1 Suro, Berikut Ini 5 Mitos yang Bikin Merinding Bulu Kuduk! Bagaimana Sejarahnya?

Editor: Arif Fuddin Usman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kebo Bule Kyai Slamet saat kirab Malam 1 Suro - 1 Muharram Malam 1 Suro, Berikut Ini 5 Mitos yang Bikin Merinding Bulu Kuduk! Bagaimana Sejarahnya?

1 Muharram Malam 1 Suro, Berikut Ini 5 Mitos yang Bikin Merinding Bulu Kuduk! Bagaimana Sejarahnya?

TRIBUN-TIMUR.COM - Pada 1 Muharram dikenal pula dengan nama Malam 1 Suro khususnya di wilayah Jawa.

Untuk 1 Muharram tahun 2019 atau 1 Suro tahun ini bertepatan pada hari Minggu 1 September2019.

Malam tersebut merupakan malam tahun baru Islam pada 1 Muharram 1441 H. Bagi sebagian masyarakat, Malam 1 Suro diyakini memiliki mistis.

BACA: Preview PSM vs Persela - Skuat Darije Kalezic 8 Absen & 4 Dipinjamkan, Hanya 2 Pengganti, Siapa Saja

BACA: Tak Mau Kalah? Hamid Tara Anggota DPRD Luwu Akan Ajak 3 Istri Saat Dilantik! Andi Sukma Bawa 3 Istri

Dalam kepercayaan sebagian masyarakat Jawa, malam 1 Suro dipandang memiliki makna mistis lebih dibandingkan dengan hari-hari biasa.

Pada malam 1 Suro para penganut Kejawen (kepercayaan tradisional masyarakat jawa) akan menyucikan dirinya berikut benda-benda yang diyakini sebagai pusaka.

Sejumlah kraton dari Kasunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, hingga Kasepuhan Cirebon bahkan punya tradisi masing-masing untuk merayakan 1 Suro.

Suzanna dalam film Malam 1 Suro (kaskus)

Kraton Surakarta misalnya. Pada malam 1 Suro biasanya akan menjamas (memandikan) pusaka-pusaka kraton termasuk mengirab kerbau bule, Kiai Slamet.

Banyak mitos Malam 1 Suro sering terdengar di telinga manakala hari pergantian tahun baru islam tersebut semakin dekat.

Bahkan orang sekarang masih mempercayai mitos tersebut. Berikut mitos Malam 1 Suro yang masih dipercaya hingga sekarang :

1. Kembalinya Arwah Leluhur Ke Rumah

Sebagian masyarakat jawa pada masa lalu lebih sakral lagi dalam menanggapi datangnya pergantian tahun Hijriyah.

Banyak diantara mereka yang meyakini, bahwa di malam satu suro, arwah leluhur yang telah meninggal dunia akan kembali dan mendatangi keluarganya di rumah.

BACA: Bukan ke Barito Putera, Amido Balde Resmi ke PSM! Apakah Bisa Main Lawan Persela? Begini Kata Appi

BACA: 3 Link Live Streaming (Siaran Langsung) Southampton vs Manchester United, Nonton MolaTV Bukan TVRI

Bukan hanya itu saja, bahkan beberapa orang menambahkan peristiwa lebih seram lagi.

Ada yang meyakini jika pada malam satu suro, arwah dari orang-orang yang menjadi tumbal pesugihan akan dilepaskan dan diberi kebebasan pada malam tersebut sebagai hadiah pengabdiannya selama setahun penuh.

2. Dilarang Keluar Rumah

Di malam suro, kebanyakan orang dilarang rumah. Hal ini berkaitan dengan artikel no 1.

Orang mengajarkan anak-anaknya agar tidak keluar rumah agar mereka tidak bernasib sial, lebih baik mendoakan leluhur atau kepada Tuhan YME demi kebaikan sendiri.

Khusus di Solo, kebanyak orang malah banyak yang keluar rumah.

Warga Soloraya (Klaten, Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar) lebih ingin menyaksikan kirab budaya, salah satunya Kebo Bule diarak keluar dari keraton Surakarta.

3. Saat Kirab di Keraton Harus jalan kaki dari rumahnya

Dijaman sekarang berbeda pada jaman dahulu.

Dahulu memang belum ada kendaraan, maka tak heran harus menempuh perjalan menuju kirab budaya yang diadakan dari keraton harus jalan kaki.

BACA: Apple Disebut Akan Rilis iPhone XI dan 2 Produk Lainnya, Samsung, Xiaomi Sudah Rilis! Ini Bocorannya

BACA: Wika Salim Tak Grogi Gantikan Vega di Edisi Perdana Bareng Tukul Arwana, Bajunya Bikin Salah Fokus

Setelah jaman yang serba mudah ini untuk transportasi, orang jaman sekarang, khususnya warga Soloraya masih ada yang jalan kaki.

Mereka percaya, bahwa dengan jalan kaki akan membawa keberkahan sendiri dalam menikmati malam suro.

4. Tidak Boleh Melakukan Kegiatan di Malam Suro

Banyak orang disekitar kita menyakini, bahwa banyak melakukan kegiatan saat malam suro juga dikaitkan dengan kesialan.

Masyarakat luas yang nekat melakukan tidak meraih hasil yang diinginkan. Misalnya, memancing saat malam hari.

Apabila nekat, dalam semalam saat mancing, tak akan mendapat ikan satupun.

5. Malam Satu Suro adalah Lebarannya Makhluk Gaib

Kisah ini pasti sudah kerap terdengar di telinga kita, sebagian masyarakat pada masa lalu mempercayai jika malam 1 suro merupakan lebaran bagi makhluk gaib.

Sehingga banyak diantara mereka yang keluar dari tempat persinggahan masing-masing.

Anehnya mitos ini kerap dikaitkan dengan adanya penampakan serta gangguan makhluk halus di malam tersebut.

BACA: Hore! Ojek Online Bakal Dapat Motor Listrik dari Pemerintah, Berapa Banyak? Gojek Masuk ke Malaysia

BACA: Beda Jauh Benchmark Redmi Note 8 Pro dengan Samsung Galaxy Note 9, Simak Spesifikasi Lengkap!

Entah darimana awal mitos ini muncul yang jelas mitos tersebut hingga kini masih banyak dipercaya.

Percaya atau tidak, semua kembali ke pribadi masing-masing.

Sejarah Malam 1 Suro

Nama lain malam 1 Suro adalah malam 1 Muharam dalam penanggalan Hijriyah atau Islam.

Ihwal ini tak terlepas soal penanggalan Jawa dan kalender Hijriah yang memiliki korelasi dekat.

Khususnya sejak zaman Mataram Islam di bawah Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma (1613-1645).

Penanggalan Hijriyah memang di awali bulan Muharam. Oleh Sultan Agung kemudian dinamai bulan Suro.

Kala itu Sultan Agung berinisiatif mengubah sistem kalender Saka yang merupakan kalender perpaduan Jawa asli dengan Hindu.

Sultan terbesar Mataram tersebut lantas memadupadankan kalender Saka dengan penanggalan Hijriyah.

BACA: 3 LINK Live MolaTV Live Streaming Southampton vs Man United - Aksi Daniel James di Stadion Angker!

BACA: Wanita Wajib Tahu! Ini 5 Aktivitas Sehari-hari Buat Payudara Anda Jadi Kendur, Apa Solusi Dilakukan?

Hal ini memang sangat unik mengingat kalender Saka berbasis sistem lunar atau Matahari sementara Hijriyah pergerakan Bulan.

Kalender Hijriyah banyak dipakai oleh masyarakat pesisir yang pengaruh Islamnya kuat, kalender Saka banyak digunakan oleh masyarakat Jawa pedalaman.

Rupanya Sultan Agung ingin mempersatukan masyarakat Jawa yang pada waktu itu agak terpecah antara kaum Abangan (Kejawen) dan Putihan (Islam).

Dalam kepecayaan Kejawen, bulan Suro memang dianggap istimewa.

Muhammad Sholikhin dalam buku Misteri Bulan Suro Perspektif Islam Jawa menjelaskan, penganut Kejawen percaya bulan tersebut merupakan bulan kedatangan Aji Saka ke Pulau Jawa.

Aji Saka kemudian membebaskan rakyat Jawa dari cengkeraman mahluk gaib raksasa.

BACA: Beredar Harga BBM Naik, 30 Agustus 2019, Apakah Benar? Begini Penjelasan Lengkap Pertamina

BACA: Bursa Pemain - Eks Persib Bojan Malisic Dapat Klub? Fachruddin Batal ke Jakarta, Bek Anyar Persija

BACA: Kalah dari Virgil Van Dijk Pemain Terbaik Eropa 2019, Lionel Messi Dapat Gelar Ini? Ronaldo Dapat?

Selain itu bulan ini juga dipercayai sebagai bulan kelahiran huruf Jawa. Kepercayaan tersebut ternyata terus turun menurun hingga saat ini.

Bahkan sebagian kalangan menganggap bulan Suro, terutama malam 1 Suro punya nilai mistis tersendiri atau cenderung dianggap angker.

Malam 1 Suro 2019 jatuh pada hari Minggu 1 September 2019. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul "Sejarah dan Mitos-mitos Menakutkan Malam 1 Suro yang Jatuh pada 1 September 2019"

Berita Terkini