Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rian Ernest PSI Eks Staf Ahok Serang Balik Tina Toon PDIP Anggota DPRD Jakarta, Lihat Kata-katanya

Rian Ernest kader PSI eks staf Ahok serang balik Tina Toon anggota DPRD Jakarta dari PDIP, lihat kata-katanya.

Editor: Edi Sumardi
INSTAGRAM.COM/@RIANERNEST/TINATOON101
Rian Ernest kader PSI eks staf Ahok serang balik Tina Toon 

TRIBUN-TIMUR.COM - Rian Ernest kader PSI eks staf Ahok serang balik Tina Toon anggota DPRD Jakarta dari PDIP, lihat kata-katanya.

Hal itu terkait dengan pengadaan pin emas.

Anggota DPRD DKI Jakarta periode tahun 2019-2024, Agustina Hermanto alias Tina Toon sempat menanggapi pemberian pin emas untuk anggota DPRD yang baru.

Ia mengaku akan mengambil pin dengan biaya pengadaan Rp 1,3 miliar itu.

Menurutnya pin itu merupakan hak bagi anggota dewan.

Terlebih, pengadaannya termaktub dalam ketentuan pada Pasal 12 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota DPRD.

Namun jika tidak ada yang mengambil pin emas itu, Tina Toon menilai harusnya yang bersangkutan menunjukan totalitas idealismenya itu.

"Kalau ada yang mau mengembalikan hak dari pin emas, sekalian aja jangan ngambil pin, jangan ngambil gaji. Kerja bakti, silakan," kata Tina Toon sebelumnya, Jumat (23/8/2019).

Baca: Mahfud MD Bela Ustadz Abdul Somad UAS, Perlu atau Tidak Minta Maaf? Berikut Alasannya

Baca: Ibu Kota Baru di Penajam Paser Utara Kalimantan Timur, 35% Warganya Bugis, Cerita Abdul Gafur Masud

Baca: Irjen Paulus Waterpauw Ungkap Skenario Pembuat Kerusuhan di Papua, Bukan PIhak Sembarangan Terlibat

Tina menyebut jika dirinya tetap akan menerima pin emas itu dan melihatnya sebagai atribut simbolis penunjang anggota dewan.

Dengan menerima itu, beban anggota dewan yang dipikul akan jauh lebih besar lagi.

Menanggapi Tina Toon, kader Partai Solidaritas Indonesia ( PSI ), Rian Ernest balik menyindir Tina Toon sekaligus kader PDIP.

Rian Ernest sekaligus Wakil Ketua DPW PSI DKI Jakarta mengatakan, dirinya merasa miris jika ucapan itu disampaikan politisi muda.

Baca: 7 Fakta Janda Rika Berzina dengan Bocah 12 Tahun Akibat Kecanduan Game, Alasan Mereka Nekat

Baca: Operasi Patuh - Polisi Sweeping Besar-besaran Mulai Minggu Ini, Daftar Pelanggaran Diincar

Baca: Dina Erviana Tiba-tiba Meninggal di Pelukan Agus Triyono Kekasihnya, Kronologi, Sebab Tak Terungkap

"Mungkin saya baru tahu ada politisi muda dari partai lain yang mengatakan bahwa kalau enggak mau pin emas, ya jangan nerima gaji. Kalau PSI diberikan komentar oleh elit politik senior ya wajar, karena kita hidup di zaman berbeda. Kalau kita dapat komentar dari politisi muda, ini buat kami miris," kata Rian Ernest sekaligus mantan staf mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Baca: Kabar Buruk Buat Prabowo Subianto & Partai Gerindra, Mulan Jameela Istri Ahmad Dhani Cs Menang di PN

Baca: Terungkap Motif Polisi Kompol Sarce Christiaty Leo Dima Pasok Minuman Keras ke Mahasiswa Papua

Baca: Video Panas Eks Pegawai/Karyawan Bank Sumsel Babel Viral di Grup WhatsApp Setelah Vina Garut

Menurut Rian Ernest, seharusnya politisi muda memiliki pemikiran baru yang berseberangan arus, dan berani efisien anggaran, karena pengadaan pin emas itu memiliki nilai anggaran yang cukup tinggi.

"Jadi buat partai-partai sebelah, muda bukan berarti progresif, muda bukan berani lawan korupsi, mudah-mudahan PSI bisa diskusi dengan temen-temen partai muda lain. Politisi muda dari partai lain jangan ikut-ikutan cara tua," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved