LINK Pengumuman Seleksi Masuk Universitas Indonesia, Bisa Diakses Mulai Pukul 14.00 WIB, Cek di Sini

Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LINK Pengumuman Seleksi Masuk Universitas Indonesia, Bisa Diakses Mulai Pukul 14.00 WIB, Cek di Sini

Sejarah UI

Universitas Indonesia disingkat sebagai UI, adalah sebuah perguruan tinggi di Indonesia.

Kampus utamanya terletak di bagian Utara dari Depok, Jawa Barat tepat di perbatasan antara Depok dengan wilayah Jakarta Selatan, dan kampus utama lainnya terdapat di daerah Salemba di Jakarta Pusat.

Universitas Indonesia adalah kampus modern, komprehensif, terbuka, multibudaya, dan humanis yang mencakup disiplin ilmu yang luas. Telah menghasilkan lebih dari 400.000 alumni.

Secara umum dianggap sebagai salah satu dari tiga perguruan tinggi papan atas di Indonesia bersama dengan Universitas Gadjah Mada dan Institut Teknologi Bandung.

Cikal-bakal terbentuknya Universitas Indonesia adalah ketika pemerintah kolonial Belanda mendirikan sebuah sekolah yang bertujuan untuk menghasilkan asisten dokter tambahan yang memegang sertifikat untuk melakukan perawatan-perawatan tingkat dasar serta mendapatkan gelar Dokter Jawa (Javanese doctor).

Secara resmi Universitas Indonesia memulai kegiatannya pada 2 Februari 1950 dengan presiden (saat ini disebut rektor) pertamanya Ir. R.M. Pandji Soerachman Tjokroadisoerio.

Kantor Presiden Universitas Indonesia mula-mula berkedudukan di Jakarta, di gedung Fakultas Kedokteran di Jl Salemba Raya no. 6, kemudian dipindahkan ke Jl. Salemba Raya no. 4, Jakarta.

Tanggal 2 Februari 1950 dijadikan hari kelahiran Universitas Indonesia.

Cikal bakal UI bermula dari Sekolah Ilmu Kesehatan dan Vaksin (Opleiding van eleves voor de genees-en helkunde en vaccine) pada tahun 1849 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Hindia Belanda.

Ketika itu, pemerintah kolonial Belanda mendirikan sebuah sekolah yang bertujuan untuk menghasilkan asisten dokter tambahan.

Pelajar di sekolah itu mendapatkan pelatihan kedokteran selama dua tahun.

Lulusannya diberikan sertifikat untuk melakukan perawatan-perawatan tingkat dasar serta mendapatkan gelar Dokter Jawa (Javanese Doctor), bergelar demikian karena dokter ini hanya diberi izin untuk membuka praktik di wilayah Hindia Belanda, terutama di pulau Jawa.

Pada tahun 1864, program pendidikan tersebut ditambah waktunya menjadi tiga tahun, dan pada tahun 1875 menjadi 7 tahun.

Gelar yang diberikan pun berubah menjadi Dokter Medis (Medical Doctor).

Halaman
1234

Berita Terkini