Bobotoh Terlibat Penyerangan Bus Persija Jakarta Dekat Markas PSM Makassar? Bos Viking Angkat Bicara

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bus yang mengangkut pemain Persija Jakarta dilempari orang tak dikenal.

BANDUNG, TRIBUN-TIMUR.COM - Bobotoh terlibat penyerangan bus Persija Jakarta di dekat markas PSM Makassar? Bos Viking Persib Club angkat bicara.

Laga inal Piala Indonesia leg kedua antara PSM Makassar vs Persija Jakarta di Stadion Mattoanging Andi Mattalatta, Makassar, Sulsel, Minggu (28/7/2019) resmi ditunda oleh PSSI.

PSSI menilai bahwa situasi di Makassar tidak kondusif setelah sehari sebelumnya bus yang membawa pelatih, staf dan pemain Persija diserang oleh oknum suporter.

Beredar kabar di media sosial bahwa bobotoh Persib Bandung ikut terlibat dalam penyerangan kepada tim berjuluk Macan Kemayoran.

Ketua Umum Viking Persib Club, Herru Joko membantah ada anggotanya yang terlibat melakukan pelemparan kepada bus Persija.

"Viking Persib Club menyayangkan adanya insiden pelemparan bus tim Persija menjelang pertandingan Final Piala Indonesia 2019 leg kedua melawan tuan rumah PSM, Minggu (29/7/19), di Stadion Andi Mattallata, di Makassar," ujar Herru Joko sebagaimana dilansir Tribun Jabar.

"Kami yakin, semua pihak yang terlibat di pertandingan puncak Piala Indonesia 2019 ini telah bekerja dengan maksimal agar pertandingan terselenggara dengan aman, nyaman, dan sukses," ucapnya lebih lanjut.

"Semoga ini menjadi insiden yang terakhir di sejarah persepakbolaan negeri tercinta ini, dan bagi siapapun yang beranggapan bahwa ada keterlibatan bobotoh dalam kejadian ini, saya tegaskan tidak ada," katanya menegaskan.

Dia menambahkan, Makassar merupakan rumah kedua bagi bobotoh yang ada di sana.

Bobotoh yang berada di Makassar tidak akan berbuat hal-hal yang merugikan bagi rumah keduanya tersebut.

Bobotoh Persib Bandung. (TRIBUN JABAR/DENI DENASWARA)

Herru pun berharap bahwa provokasi dan fitnah yang dialamatkan kepada organisasinya bisa segera dihentikan.

"Dunia suporter tidak akan pernah membaik jika fitnah dan provokasi terus menerus sengaja ditebar. Tetap berpikir dengan kepala dingin, kami Viking Persib Club sama sekali tidak terlibat dalam kejadian yang terjadi di Makassar," ucapnya.

"Akhir kata, saya harapkan tidak ada lagi oknum yang sengaja memprovokasi dan membuat suasana menjadi lebih panas lagi, seolah-olah bobotoh di Sulawesi Selatan ikut terlibat. Ayo bersama-sama membangun sepakbola dan suporter di Indonesia lebih baik ke depan," ujarnya.

Suporter Kena Anak Panah

Seorang suporter PSM Makassar dipanah orang tak dikenal ketika hendak meninggalkan Stadion Mattoanging Andi Mattalatta, Minggu (28/7/2019) sore.

Insiden terjadi setelah keputusan laga PSM Makassar vs Persija Jakarta dalam leg kedua final Piala Indonesia 2019 ditunda.

Sang suporter yang merupakan anggota The Macz Man Zona Alauddin itu diketahui bernama Safri Nurdin (19).

Safri merupakan suporter yang berasal dari Tangalla, Desa Kanjilo, Kecamatan Barombong, Gowa.

Akibat dada tertancap anak panah, Safri harus menjalani perawatan di ruang IGD RS Labuang Baji Makassar.

Safri Nurdin (19) supporter The Macz Man Zona Alauddin saar dirujuk ke RS Awal Bros, Makassar, Minggu (28/7/2019) malam. (TRIBUN TIMUR/MUSLIMIN EMBA)

Saat dikonfirmasi Tribun Timur, Safri mengaku tiba-tiba diserang tiga orang yang mengendarai sebuah motor.

"Tidak tahu tiba-tiba diserang pas di luar (dekat Jalan Padjonga Dg Ngalle)," ujar Safri.

Sementara rekannya, Wahyu Sulfitra (17), mengungkapkan bahwa penyerangan itu terjadi saat dia dan sejumlah iring-iringan supporter The Mazc Man Zona Alauddin hendak meninggalkan stadion.

"Kan pertandingan ditunda, jadi kami keluar koreo bernyanyi-nyanyi," ujar Wahyu.

"Tiba-tiba ada 3 orang berboncengan kasih keluar badik mau menikam Safri, tetapi menghindar, jadi itu temannya satu yang lepas busur terus kena dadanya Safri," tuturnya.

Anak panah yang terbuat dari paku dan serabut tali rapia itu menancap di dada Safri.

Belum diketahui pelaku pemanahan terhadap Safri.

Namun, Wahyu meyakini pelaku bukanlah oknum suporter lantaran tidak mengenakan atribut klub.

"Mereka tidak pakai baju PSM, dan pasti terekam CCTV karena saya lihat ada CCTV di sekitar lokasi," ucap Wahyu.

Tindakan anarkis yang menimpa anggotanya langsung direspons Presiden MaczMan, komunitas suporter PSM Makassar.

"Saya Presiden The Macz Man, sangat menyayangkan sikap yang dilakukan oleh Persija dan PSSI," ujar Ocha Alim dalam jumpa pers di kantor Tribun Timur.

"Pertama, saya menganggap PSSI tidak bertanggung jawab sebagai operator liga dan penyelenggara turnamen ini." 

"Kenapa (wakil) PSSI satu pun tidak ada di lapangan Stadion Mattoangin tadi. Mestinya PSSI yang mengumumkan bahwa laga ditunda, bukan CEO PSM," tuturnya.

Tidak diketahui penyebab terjadinya pelemparan panah tersebut.

Bisa jadi, hal itu tak lepas dari penundaan laga kedua final Piala Indonesia 2019 antara PSM Makassar vs Persija Jakarta.

Laga PSM vs Persija mengalami penundaan dengan dalih demi keamanan dan kenyamanan.

Hal ini dikatakan langsung Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria. 

“Atas dasar pertimbangan keamanan dan kenyamanan, laga final kedua Kratingdaeng Piala Indonesia kami tunda,” kata Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria.

PSSI belum menentukan kapan jadwal final Piala Indonesia 2019 leg kedua tersebut akan dilangsungkan.

Namun, Tisha menjelaskan akan segera segera memutuskan soal jadwal pengganti.

Akibat penundaan itu, para suporter terpaksa meninggalkan stadion.(tribun jabar/tribun timur)

Berita Terkini