"Ia berangkat menjelang Asar dan pamit akan salat di masjid sekitar Panembong di mana ada angkutan umum L300 yang biasa ia naik menuju Bogor," kata Enang ditemui di rumah duka, Selasa (23/7/2019) siang.
Enang mengaku pun masih bingung saat mulai hilang kontak dengan putrinya yang saat itu mengabarkan masih di Ciawi, Bogor
"Malam Senin mengabarkan mau pulang, sempat dichat jangan pulang malam-malam, ia mengabarkan lagi makan di warteg bersama temannya, lalu sekitar pukul setengah tujuh temannya mengantar sampai ke Botani Square dari situ anak saya sempat mengabarkan lagi naik angkutan ke Ciawi," kata Enang.
Setelah dari Ciawi, kata Enang, ia kehilangan kontak dengan anaknya. Hal itu yang menjadi misteri baginya.
Ia perkirakan kehilangan kontak dengan anaknya pukul 20.00 WIB.
"Di Ciawi yang menjadi misteri bagi saya hingga saya kehilangan kontak dengannya," kata Enang.
Baca: Desa Mallasoro Bangkala Jeneponto Mencekam Pasca Aksi Pembunuhan
Baca: Sejarah Mencekamnya Lokasi Syuting Ratu Film Horor Suzanna Zaman Dulu, Vila di Lereng Tebing
Baca: Detik-detik Mencekam Bentrok di Buton Sulawesi Tenggara, 2 Tewas, 8 Luka-luka, 87 Rumah Dibakar
Petugas membawa jenazah di ruang instalasi pemulasaran jenazah RSUD R Syamsudin, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (22/7/2019). (KOMPAS.com/BUDIYANTO)
Hingga larut malam Enang diselimuti kecemasan, pasalnya anaknya selalu mengabari ke mana pun ia pergi.
Pagi harinya, Enang laporan ke Polres Cianjur. Langkah tersebut ia ambil karena tak kunjung mendapat kabar dari anaknya.
"Baru sampai rumah, lalu datang polisi dari Sukabumi mengkonfirmasi, katanya menemukan korban pembunuhan dilihat dari sidik jari, namanya sama dengan anak saya, saya langsung lemas," kata Enang.
Enang mengatakan, setelah lulus dari D3 IPB anaknya saat ini bekerja di pabrik Pou Yuen sambil menunggu pendaftaran program sarjana di Universitas Juanda.
Tubuh Ayah Lemas
Enang Supendi (52) ayah AN yang ditemukan tewas tak kuasa menahan duka, ketika mendengar dari pihak kepolisian Sukabumi bahwa ciri-ciri mayat yang ditemukan tewas di sawah adalah anak kandungnya.
"Seketika tubuh saya menjadi lemas, saya tak kuasa pergi ke Sukabumi, adik saya yang mengurus pergi kemarin ke Sukabumi," ujar Enang ditemui di rumah duka Gang Mulus, Kelurahan Sayang, Cianjur, Selasa (23/7/2019) dikutip dari Tribun Jabar.
Enang mengatakan, sempat melaporkan kehilangan anak ke Polres Cianjur.