Air Mata Ali Mochtar Ngabalin Tumpah saat Ajak PKS - Gerindra Gabung ke Pemerintah, Ini Sebabnya

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ali Mochtar Ngabalin

TRIBUN-TIMUR.COM - Air mata Ali Mochtar Ngabalin tumpah saat ajak PKS dan Gerindra gabung ke pemerintah Jokowi, ini sebabnya.

Dua partai di kubu oposisi diajak masuk ke dalam kabinet.

Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin mengajak Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) dan Partai Gerindra untuk berkoalisi dengan pemerintahan Jokowi - Maruf Amin.

Ali Mochtar Ngabalin lantas membeberkan alasannya sambil tak kuat menahan tangis.

Baca: Sandi Juga Nyobain FaceApp, Liat Imutnya di Usia 21 Tahun & Ketika Tua Beda Banget, Tetap Ganteng?

Baca: Daftar 5 Fakta Mulan Jameela Gugat Prabowo Subianto CS, Ponakan Pilih Mundur, Penyebab

Baca: Akhirnya Najwa Shihab Temukan Jawaban Tiap Kali Ditanya Kenapa Belum Pakai Jilbab Padahal Anak Kiai

Baca: Lowongan Kerja PT Angkasa Pura Supports dan Telkom, Perhatikan Syarat Lengkap dan Batas Waktunya

Peristiwa mengharukan itu terjadi saat Ali Mochtar Ngabalin hadir sebagai narasumber siaran berita Sapa Indonesia Malam yang ditayangkan Kompas TV , Selasa (16/7/2019).

Mulanya Ali Mochtar Ngabalin mengatakan checks and balance di suatu pemerintahan memang terjadi di seluruh dunia.

Namun, walau begitu, di beberapa negara maju seperi Australia dan Amerika, partai-partai politik oposisi mendistribuksikan kader-kader terbaiknya ke pemerintahan.

"Checks and balance memang terjadi di seluruh dunia," kata Ali Mochtar Ngabalin dikutip TribunJakarta.com dari video yang tayang melaui channel YouTube Kompas TV, Rabu (17/7/2019).

"Tapi jangan lupa dari semua partai-partai politik baik oposisi maupun yang ada di Australia di Amerika dia mendistribusikan kader-kader terbaiknya, untuk apa?" katanya mengimbuh.

Ali Mochtar Ngabalin menjelaskan hal tersebut untuk membantu pemerintah.

"Untuk mem-back up pemerintah, bahwa nanti dia tidak hubungan dengan kekuatan partainya tidak apa-apa," kata Ali Mochtar Ngabalin.

Suara Ali Mochtar Ngabalin mulai bergetar, ia mengaku menjelaskan hal tersebut demi kepentingan generasi muda Indonesia.

Mata Ali Mochtar Ngabalin tampak memerah, politikus Partai Golkar itu mengaku merasa nasib para politikus muda adalah bebannya sebagai umat manusia.

"Saya tidak mau berbicara apa-apa saya berkepentingan dengan generasi-generasi muda ini, sebagai kader sebagai umat saya berkepentingan," ucap Ali Mochtar Ngabalin sambil terbata.

"Ya terus terang saya harus bilang itu karena saya bicara itu karena saya merasakan beban yang cukup berat," ujarnya menambahkan.

Air mata Ali Mochtar Ngabalin mulai menggenang.

Pembawa acara, Aiman Witjaksono bertanya, apakah permalasahan politikus muda di partai oposisi membuat Ali Mochtar Ngabalin menangis.

Ali Ngabalin mengatakan hal itu benar adanya.

"Anda menangis?" tanya Aiman Witjaksono.

"Iya," kata Ali Mochtar Ngabalin.

Ali Mochtar Ngabalin mengatakan secara tegas, apabila partai politik tidak menyiapkan kader-kader mudanya yang cerdas untuk kepentingan bangsa dan negara, maka dirinya yakin pada tahun 2024 dan seterusnya Indonesia akan kesulitan untuk menemukan sosok pemimpin berkualitas.

"Kalau anak-anak muda yang pintar-pintar ini tidak disiapkan oleh partai politiknya untuk menyongsong masa depannya kepentingan umat berbangsa dan bernegara, saya tidak percaya Indonesia akan melahirkan one of the young leader becoming 2024 dan seterusnya," kata dia menangis.

Tonton videonya di bawah ini.

15 Nama Berpotensi Jadi Capres di Pilpres 2024

Lembaga riset Lingkaran Survei Indonesia merilis 15 nama tokoh yang dinilai berpotensi akan berlaga pada Pemilihan Presiden tahun 2024 mendatang.

"Kita sudah mencoba move on untuk the next president di 2024 nanti ke depan," kata peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar, dalam koferensi pers di Kantor LSI, Selasa (2/7/2019) siang.

Rully mengungkapkan, ada tiga kriteria dalam menentukan 15 nama tersebut, yakni popularitas di atas 25 persen, berasal dari empat sumber rekrutmen, dan penilaian subyektif dari peneliti LSI Denny JA.

Empat sumber rekrutmen yang dimaksud Rully adalah pejabat pemerintahan pusat, pimpinan partai politik, kepala daerah, serta kalangan profesional, swasta, atau organisasi masyarakat.

"Dari empat sumber latar belakang presiden inilah yang kita coba prediksi kira-kira 2024 nanti latar belakang presiden akan memgambil tidak jauh dari unsur empat tadi," ujar Rully.

Kandidat potensial yang masuk dalam kelompok kepala daerah ialah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan; Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil; Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo; dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Lalu, kandidat potensial dari kelompok pimpinan partai politik adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto; eks Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno; Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto; Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono; eks Ketua Fraksi PDI-P Puan Maharani; dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Selain itu, kandidat potensial dari kelompok pejabat pemerintah adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani; Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan; Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian; dan eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

Rully menambahkan, masih ada sosok yang bisa menjadi kuda hitam yang belum masuk radar LSI.

Ia mencontohkan melesatnya popularitas Joko Widodo sejak menjadi Wali Kota Solo lalu menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga akhirnya mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilu 2014.

"Bisa jadi ada the next Jokowi yang kita masih belum tahu sebagai faktor kejutan namanya. Bisa jadi nanti ada Mr atau Mrs X yang menjadi Capres potensial di 2024," ujar Rully.

Keras! Rocky Gerung Sebut Pertemuan Jokowi & Prabowo Bukan Leader tapi Dealer

Peneliti Perhimpunan Pendidikan Demokrasi, Rocky Gerung mengomentari Pidato Jokowi yang resmi dinyatakan sebagai presiden terpilih.

Rocky Gerung Sebut Pidato Jokowi penuh Kontradiksi, Begini Reaksi Najwa Shihab (YOUTUBE)

Hal tersebut terjadi di acara Mata Najwa yang diunggah di akun Youtube Najwa Shihab dengan judul Gerbong Jokowi-Prabowo - Rocky Gerung: Bukan Pertemuan Leader tapi Dealer, Rabu (18/7/19).

Rocky Gerung menilai bahwa pertemuan Jokowi dan Prabowo tidak ada apa-apa.

"Saya anggap memang tidak ada apa-apa, tapi memang harus diributkan supaya seolah-olah ada apa-apa," ujar Rocky.

Baca: Mata Najwa Tadi Malam, Rocky Gerung Sebut Visi Misi Jokowi Tak Tajam, Debatan Adian Napitupulu

Rocky Gerung lantas menganggap bahwa politik Indonesia saat ini sering memalsukan realitas.

"Memang itu tradisi baru politik Indonesia, yaitu memalsukan realitas, kalau dalam seni lukisan disebut surealisme, jadi politik seharusnya representasi dari realitas, karena dibikin surealis maka poltik itu jadi dipaksa untuk menafsirkan, " ujar Rocky Gerung.

Lantas, pertemuan Jokowi dan Prabowo itu tidak bisa ditafsirkan apa-apa.

Namun, menurutnya ada sebuah gambaran yang menarik dari simbol wayang yang ada di belakang Jokowi dan Prabowo saat di warung sate.

"Penafisran itu setelah dicari-cari nggak ada, kemudian ketemu di warung sate itu, di belakangnya ada tokoh wayang yakni togok dan semar, itu yang jadi surealisme, orang nggak tau maknanya," ujarnya.

"Maka sekarang kita nggak punya referensi tentang politik, ke pancasila, Jokowi terus bilang ke pancasila, pancasila sekarang sudah tafsir negara bukan tafsir publik, kalau publik bikin tafsir sendiri diomelin," ujarnya.

Lantas, Rocky Gerung mengomentari pidato Jokowi setelah dinyatakan sebagai presiden terpilih.

Rocky Gerung menilai bahwa pidato Jokowi penuh kontradiksi.

"Kemana coba, ke pidato presiden, itu isinya kontrdiksi semua itu, nggak ada isinya," ujar Rokcy Gerung.

Najwa Shihab lantas menimpali bahwa pembahasan itu akan dibahas di sesi berikutnya.

Lihat videonya mulai menit ke-6:

Debat dengan Adian Napitupulu

Berada di program acara yang sama, Politisi PDIP Adian Napitupulu terlihat berdebat dengan pengamat politik Rocky Gerung.

Dalam acara Mata Najwa, Rocky Gerung mulanya menyampaikan pendapat mengenai visi misi Jokowi sebagai Presiden RI terpilih.

Rocky Gerung menilai, visi misi Jokowi sebagai Presiden RI terpilih tak ada yang baru dan tak tajam.

"Saya berusaha mencari yang baru dan tajam tetapi ternyata tak ada," jelas Rocky Gerung.

Rocky Gerung menilai Jokowi berkeluh kesah kepada pekerjaannya sendiri selama 2014 - 2019.

"Dia mau menghajar dirinya sendiri dan sebenarnya problem tersebut ada di masa kepemimpinan dia," ucap Rocky Gerung dilansir TribunJakarta.com dari kanal YouTube Mata Najwa.

Tak hanya itu, Rocky Gerung mengungkapkan Jokowi juga kurang mengerti mengenai makna persatuan.

"Demokrasi itu bukan memaksakan persatuan. Persatuan itu cross bressing, biarkan saja berbeda dan Jokowi jangan punya obsesi berada sama rakyat.

Dia boleh obsesi itu tapi harus dipastikan rakyat gak harus setia kepada presiden karena presiden nantinya enggak bisa diganti-ganti. Itu inti dari demokrasi," papar Rocky Gerung.

Mendengar penjelasan Rocky Gerung, Najwa Shihab selaku pembawa acara meminta Adian Napitupulu menanggapinya.

"Bang Adian silahkan tanggapi," tutur Najwa Shihab.

"Yang mana?" tanya Adian Napitupulu.

Sontak reaksi spontan Adian Napitupulu membuat tertawa penonton.

"Kalau dia bilang dihajar maka yang dihajar sebenarnya yang melakukan pungli, mungkin Rocky Gerung enggak mendengar dengan sempurna. Jadi selalu ada penjelasan mengapa beliau melakukan sesuatu dan itu bukan keluhan," sambung Adian Napitupulu.

"Indonesia dalam 5 tahun ke depan tak boleh lagi ada pungli, memperhatikan ibu hamil, anak muda dan sebagainya. Itu jelas beliau akan membangun hal tersebut untuk Indonesia.

Jadi yang dihajar mereka yang melakukan mekanisme perizinan investasi dan sebagainya untuk mencari keuntungan," tutur Adian Napitupulu.

"Jadi Bang Rocky Gerung salah tangkap atau persepsi?" tanya Najwa Shihab.

Rocky Gerung menghadiri sidang lanjutan kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks dengan terdakwa Ratna Sarumpaet di PN Jaksel, Selasa (23/4/2019). (Tribunnews.com/Vincentius Jyestha  )

"Bisa salah persepsi, salah dengar atau bisa juga salah berpikir," aku Adian Napitupulu.

Sontak jawaban Adian Napitupulu itu membuat penonton di studio Mata Najwa heboh dengan tertawa terbahak-bahak.(tribunnews.com/kompas.com)

Baca: Sandi Juga Nyobain FaceApp, Liat Imutnya di Usia 21 Tahun & Ketika Tua Beda Banget, Tetap Ganteng?

Baca: Daftar 5 Fakta Mulan Jameela Gugat Prabowo Subianto CS, Ponakan Pilih Mundur, Penyebab

Baca: Akhirnya Najwa Shihab Temukan Jawaban Tiap Kali Ditanya Kenapa Belum Pakai Jilbab Padahal Anak Kiai

Baca: Lowongan Kerja PT Angkasa Pura Supports dan Telkom, Perhatikan Syarat Lengkap dan Batas Waktunya

Berita Terkini