Unhas Transformasi Menjadi Universitas Inovasi

Penulis: Sukmawati Ibrahim
Editor: Suryana Anas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Universitas Hasanuddin (Unhas) kini bertransformasi menjadi Universitas Inovasi.

Saat ini Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA mempresentasikan keunggulan inovasi Unhas pada ajang kompetisi Anugrah Iptek dan Inovasi 2019 Kategori Widyapadhi.

Presentasi ini diikuti seluruh finalis yang berjumlah 12 Perguruan Tinggi (PT) ini berlangsung di The Sultan Hotel, Jakarta, Rabu (17/7/2019).

Baca: Mahasiswa Murdoch University Australia Study Visit ke FKM Unhas

Baca: Puluhan Mahasiswa dari 20 Negara Bakal Ramaikan Unhas ICP 2019

Baca: Perkuat Kerjasama, Farmasi Unhas Berkunjung ke UiTM Malaysia

Pada kesempatan tersebut, Rektor Unhas mempresentasikan transformasi Unhas sejak berdiri pada tahun 1956.

Posisi sebagai Satuan Kerja, Badan Layanan Umum, hingga PTN Badan Hukum semakin mengeksiskan posisi Unhas sebagai Universitas Inovasi.

Rektor Unhas mengatakan, wujud dari komitmen ini ditandai dengan pembentukan unit kerja yang mendukung proses inovasi secara keseluruhan.

“Sekarang kami memiliki Direktorat Inovasi dan Kewirausahaan, bersama-sama dengan Direktorat Kemitraan. Di bawah Direktorat Inovasi dan Kewirausahaan ini terdapat tiga sub direktorat terkait, yaitu Subdit Hak Kekayaan Intelektual, Subdit Inovasi dan Subdit Kewirausahaan,” kata Prof Dwia melalui rilisnya pada Tribin Timur, Rabu (17/7/2019).

Lebih lanjut, ia menjelaskan melalui manajeman inovasi yang terintegrasi tersebut, Unhas berkomitmen untuk mengebangkan bisnis berbasis inovasi untuk mengoptimalkan income generating.

Universitas inovasi dengan optimalisasi pendapatan dari riset merupakan penciri universitas generasi ketiga yang modern.

“Melalui manajemen inovasi yang fokus tersebut, Unhas bertekad untuk mengembangkan bisnis berbasis ilmu pengetahuan sebagai miniatur model bisnis masa depan yang kompetitif dan menjadi pilar daya saing bangsa,” ujarnya.

Pada paparannya, Rektor Unhas memfokuskan pada tiga inovasi yang dikembangkan Unhas, yaitu Tele-EKG, inovasi teknologi pengolahan kopi dan pengembangan industrialisasi garam rakyat.

Dari puluhan program inovasi Unhas, ketiga inovasi ini telah mencapai tahap kematangan, dimana telah dapat memberi kontribusi yang nyata," tuturnya.

Direktur Inovasi dan Kewirausahaan Unhas, Dr Muhammad Akbar, mengatakan direktorat yang dipimpinnya terus mendorong berkembangnya inovasi, baik yang terdapat di fakultas, puslitbang, maupun unit kerja lainnya.

Pendekatan inovasi dijalankan dengan membangun kemitraan sinergis dengan berbagai pihak.

“Pengembangan kemitraan dengan berbagai pihak, khususnya dalam mendorong dan mengembangkan konsep triple helix, quadruple helix atau bahkan penta helix,” katanya.

Halaman
12

Berita Terkini