"Keempat adalah kesehatan dan yang paling penting. Karena kesehatan jasmani dan rohani perlu kita tanamkan dalam diri. Tanpa kesehatan jasmani dan rohani, tentu kita sulit mengerjakan aktivitas," imbaunya.
Untuk hal kelima, merupakan yang paling penting.
Adalah masalah ibadah dan keimanan kepada sang pencipta.
"Kalau kita tidak ada ibadah, percuma empat hal ini kita diterapkan. Karena semua yang kita laksanakan adalah sebuah ibadah," ungkapnya.
Setelah dinyatakan lulus dari UNM, Sainal sudah punya tujuan hidup.
Sebab ia telah menjadi seorang tenaga pengajar Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Gowa.
Sembari mengajar, ia hendak melanjutkan S2 bahkan S3 jika mendapat beasiswa.
"Ada beasiswa sementara saya bidik. Tapi belum terbuka. Beasiswanya lumayan tempatnya. Di Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Semarang, dan Universitas Negeri Yogyakarta," tegasnya.
Adapun latar belakang Sainal, terlahir dari orang tua seorang petani padi di Takalar.
Perjuangannya selama kuliah, nyatanya memang tidak mudah.
Sainal bahkan harus menginap dibeberapa masjid untuk bisa tinggal sementara.
Hal itu disebabkan biaya dari orang tua belum juga nongol.
Akan tetapi, kondisi tersebut bisa ia lewati.
"Kebetulan saya mengabdi di beberapa lembaga kampus. Termasuk di Lembaga Dakwah. Jadi saya manfaatkan berdakwah dari masjid ke masjid sambil tinggal untuk sementara," pungkasnya.
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @wahyususanto_21
Telkomsel Beraliansi dengan Google, Hadirkan Android Zero-Touch Enrollment untuk Corporate
Berawal Chat Facebook, Kronologi Janda 40 Tahun dan Berondong (17) Kepergok Bareng di Atas Ranjang
Revitalisasi Diresmikan, Makam Sultan Hasanuddin Jadi Destinasi Wisata
SEDANG BERLANGSUNG 3 Link Live Streaming OChannel TV Persipura vs Madura United, Nonton Sekarang!