LINK http://pengumuman.sbmptn.ac.id Sulit Diakses, 12 Link Alternatif Pengumuman SBMPTN 2019, Tips!

Editor: Rasni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LINK http://pengumuman.sbmptn.ac.id Sulit Diakses, 12 Link Alternatif Pengumuman SBMPTN 2019, Tips!

Bahkan sebagian warganet mengaku baru tahu bahwa sistem tersebutlah yang digunakan dalam perangkingan untuk menentukan pemenang SBMPTN 2019.

Christian Jaferson:

Inti nya PTN Unej ga mau di di belakangin gan, dia mau nya peserta memilih UNEJ di pilihan pertama

Muhammad Hafidz :

Iya gan, saya dukung gan mari kita kirim petisi ke LTMPT, kaya gini mah namanya KKN urutan pilihan, gk terima saya juga gk bisa di biarkan lah aturan kaya gini

Burhanuddin Robbany :

Karena pilihan jurusan menentukan prioritas, yo pasti yang diseleksi dulu yang ambil pilihan pertama, nah masalah ada yang keterima di pilihan kedua, menurutku itu karena PTN tidak semata mata memandang nilai, ada pertimbangan asal daerah yang dijadikan pertimbangan, misal daftar ugm, dan hanya berdasar ranking, kalo di ranking 1 sampai 50 tertinggi dari yogyakarta masa iya ugm hanya nerima mahasiswa dari yogyakarta? 
Ini opini saya saja

FX Pamungkas :

Kalok sistemnya seperti itu pasti yg ketrima di UNEJ semua yg milih nomer 1

Maira :

Mungkin masih ada PTN yg gak mempermasalahkan tentang urutan pilihan

Deva Ayu Prisiliya :

Sudah kuduga univ top 10 tidak mau dinomor duakan wkwk (dalam hal peminat)

Popika Ramadania:

Kata guru Bk di sma ku semua univ memang tidak ada yg mau dinomor duakan, semua melihat dari urutan prioritas. Bukan berarti mustahil keterima di pil ke 2, bisa saja. Tapi dalam keadaan jurusan tersebut kekurangan peminat, barulah univ menarik camaba yg menempatkan di pil ke2

Tata M P :

Jadi sampai sini paham kan? :) PTN aja nggk mau di duakan apalagi saya

DrunucaputraGalih :

Setau gw sih emang Ada beberapa univ yg ga mau di duakan wkwkwk ya mungkin dia juga menghargai siswa yg bener², minat di univ itu jadi naro di pill 1 ya positive thinking be better than ngeghibah yg engga2

Israil :

Kalau gak mau diduain kenapa gak dibatasin aja pilihannya hanya satu saja?

Pitalis Herianto :

Jangankan PTN, saya juga gak mau dijadikan pilihan kedua

Pihak Universitas Jember membenarkan

Pihak Humas Universitas Jember ketika konfirmasi melalui sambungan telepon pada, Kamis (4/7/2019) memang mengaku belum melihat langsung unggahan yang ada di facebook tersebut.

Namun, ketika dibacakan, pihak humas Universitas Jember membenarkan sistem penilaian/perangkingan dengan sistem tersebut.

Dan menurut pihak Universitas Jember, hal itu sudah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan LTMPT seputar pemilihan program studi.

Baca: Tiga Hari Lagi Pengumuman SBMPTN 2019 Bisa Diakses di LINK Resmi LTMPT dan 12 Laman Mirror PTN

Baca: LINK dan Jadwal Pengumuman Hasil SBMPTN 2019, Sekitar 552.614 Peserta Dipastikan Gagal di Jalur ini

Baca: Gagal di SBMPTN 2019, Bisa Daftar Jalur Mandiri Jika Ingin Kuliah di Kampus Negeri,Berapa Biayanya?

#1

Berikut Ketentuan SBMPTN

Kelompok Program Studi dan Jumlah Pilihan

Kelompok program studi dan jumlah pilihan pada SBMPTN 2019 adalah sebagai berikut.

a. Program studi yang ada di PTN dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok Saintek dan kelompok Soshum.

b. Peserta dapat memilih program studi paling banyak dua program studi dengan ketentuan sebagai berikut:

- Jika program studi yang dipilih semuanya dari kelompok Saintek, peserta mengikuti kelompok ujian Saintek.

- Jika program studi yang dipilih semuanya dari kelompok Soshum, peserta mengikuti kelompok ujian Soshum.

- Jika program studi yang dipilih dari kelompok Saintek dan kelompok Soshum, peserta mengikuti kelompok ujian Saintek dan juga kelompok ujian Soshum

c. Urutan dalam pemilihan program studi menyatakan prioritas pilihan.

d. Peserta SBMPTN 2019 dapat memilih program studi di PTN mana pun.

e. Program studi, daya tampung per PTN tahun 2019, dan jumlah peminat program studi per PTN tahun 2018 dapat dilihat di laman https://sbmptn.ltmpt.ac.id

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(TribunKaltim/TribunTimur)

Berita Terkini