Jamaah Calon Haji Dihidangkan Coto Makassar saat Berada di Mekkah

Penulis: Saldy Irawan
Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabid PHU Kemenag Sulsel Kaswad Sartono.

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Beberapa hari lagi, jajaran aparatur Kementerian Agama Wilayah Sulawesi Selatan disibukkan dengan aktivitas di Asrama Haji Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.

Asrama Haji Sudiang diketahui menjadi pusat (pintu) penerbangan para jamaah calon haji yang berasal dari 8 provinsi yang ada di timur Indonesia.

Provinsi itu meliputi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawei Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.

Tepat 6 Juli 2019, staf hingga pejabat dilingkup Kantor Kemenag Sulsel dituntut untuk melayani para Jamaah Calon Haji (JCH) untuk menunaikan ibadah haji pada 1440 hijriah ini.

Pemberangkatan digelar secara bertahap.

Wabup Polman Lepas 642 JCH Polman

Bank Indonesia Terima Uang Kartal Rp 4,47 Triliun

Di Embarkasi Makassar, tercatat ada 40 kloter (kelompok terbang). Setiap satu kloter berisikan 450 jamaah dan 5 petugas.

Terkait dengan pelaksanaan haji 2019, tribun-timur.com, mendapat kesempatan untuk wawancara langsung Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kemenag Sulsel, Kaswad Sartono, Kamis (4/7/2019).

* Bagaimana persiapan pemberangkatan jamaah calon haji Embarkasi Makassar?

Sudah hampir 100 persen. Panitia siap, asrama siap, koordinasi deengan mitra pun sudah dilakukan.

Haji adalah tugas nasional UU 8 tahun 2019. Tugas ini di emban secara konstitusional. Kemenag menjadi koordinator penyelenggaraan.

* Sejauh ini, apa saja kendala persiapannya?

Alhamdulillah, pada dasarnya ini adalah tugas pokok, secara teknis tidak ada kendala. Apalagi ini sudah menjadi agenda rutin petugas haji di Kemenag.

Iqbal Suhaeb Ngaku Terharu Nonton Film Anak Muda Palsu

Musim Haji 2019, Pasokan Avtur Naik 5 Persen di Bandara Sultan Hasanuddin

* Bagaimana kesiapan pengamanan, layanan kesehatan, dapur dan kebersihan dalam Asrama Haji Sudiang?

Untuk keamanan sendiri, selain melibatkan aparat kepolisian, kami juga adakan pelibatan tokoh masyarakat.

Untuk layanan kesehatan itu dihadirkan tim kesehatan dari Balai Kesehatan Pelabuhan.

Begitupun dengan kesehatan makanan punya spesifikasi khusus, baik dari kehalalan makanan.

Saya kira ini tugas bersama, keterlibatan masyarakat juga diharapkan, ormas, media apalagi.

Ini sangat diharapkan dapat menunjang kesuksesan dan kualitas pelayanan pembinaan dan perlindungan jamaaah.

Sehingga kita menjamin, mengantarkan jamaah bisa berangkat secara utuh keseluruhan, melalui syar'i kemudian di pulangkna kembali dengan utuh.

Saya berharap para jamaah haji bisa kembali dengan sehat dan mabrur. Amin.

* Apa yang beda antara pemberangkatan jamaah calon haji tahun ini dibanding musim haji lalu?

Tahun ini, kebijakannya ada zonasi.
Dimana dari 13 Embarkasi yang ada di Arab Saudi, Embarkasi Makassar di pusatkan di Sektor II Syisah, Mekkah.

Syisa ini jaraknya empat kilo dari Masjidil Haram.

Saya kira jamaah tak perlu khawatir dengan jarak, pasalnya panitia telah menyiapkan fasilitas bus sholawat (sholat lima waktu).

Bus ini siap antar jemput jamaah dari pemondokan ke Masjidil Haram begitu pula sebaliknya.

Hotel kita disana fasilitas bintang tiga.

* Apa saja menu makanan selama di Mekkah?

Ini yang menarik, di Mekkah itu jamaah asal Suslel akan disiapkan makanan Nusantara, khusus di hari Selasa, telah dijadwal ada menu khusus Coto Makassar.

Begitu pun dengan jamaah asal Jawa, panitia akan siapkan makanan asal pulau Jawa.

* Pada musim haji kali ini, usia berapa yang termuda dan tertua jamaah calon haji asal Sulawesi Selatan dan Sulbar?

Ada usia 102 tahun dari Bone atas nama Sitti Amase Parawangi, dan paling muda usia 17 tahun, putri Lakoding dari Luwu Utara.

* Saat ini, daerah mana di Sulsel dan Sulbar yang paling cepat masa tunggu pemberangkatan haji-nya dan daerah mana paling lama?

Paling lama itu, Sidrap, Bantaeng dan Wajo ini rata rata diatas 30 tahun,

Paling cepat di Tana Toraja 7 tahun.

* Jika direratakan semua kota dan kabupaten di Sulsel, berapa lama masa tunggu pemberangkatan hajinya? Kita tidak bisa tahu,karena kebijakan ada dipusat.

Seperti halnya penambahan jamaah yang berlangsung baru ini, itu kebijakan pusat.

Daftar tuggu Sulsel sekarang 211.000. Kita berharap kebijakan pusat semua bisa berangkat dengan waktu yang tak lama.

* Apa saja yang telah dilakukan Kemenag Sulsel dalam upaya memperbaiki pelayanan jamaah calon haji asal Sulsel?

Untuk peningkatan kualitas pelayanan, ada layanan manasik sepanjang tahun.

Biar petugas bagus, tapi jika pengetahuan jamaah tentang manasik kita minim pasti ada celahnya.

Alhamdulillah tahun kemarin, kami telah lakukan pembinaan khusus kepad par jamaah haji mulai dari tingkat kecamatan hingga kabupaten.

Dalam pembinaan itu yang utama dengan pengenalan bahas kepada para jamaah.
Selain itu dilakukan pembimbingan mengaji.

Perlu diketahui,bahwa saat ini Embarkasi Makassar yang paling bagus.

* Bagaimana kondisi fasilitas pemondokan jamaah calon haji asal Sulsel di Madinah dan Mekah nanti?

Sulsel ada di Syisah, kita dapat paling jauh. Kenapa kita di Syisah, karen jamaah kita terbanyak di Indonesia.

Paling dekat itu di Jarwal itu di isi oleh Jawa Tengah (1 km).

* Apa saja hal yang dilarang bawa jamaah haji saat berangkat nanti?

Larangan penerbangan, seperti air didalam koper, korek, palu, paku, cairan diatas 100 gram.

* Apa saja yang perlu diperhatikan bagi calon jamaah haji selama perjalanan pergi pulang ibadah haji?

Yang pertam hal yang perlu dipersiapkan, bagaimana mental jamaah haji. Bagaimana dokumen naik haji, serta menjaga kesehatan.

* Apa saran Anda bagi keluarga dan pengantar jamaah calon haji yang selalu memadati Asrama Haji Sudiang, baik saat akan berangkat maupun tiba dari Tanah Suci?

Dalam rangka ketertiban kenyamanan, ini harus ada dukungan seluruh pihak, kita arahkan ke masjid agung masing-masing untuk dilepas di masing-masing daerah.

Kiranya setelah dilepas di masjid agung di daerah, keluarga jamaah tak perlu ke Asrama Haji Sudiang.

Cukup doakan jamah haji kita, semoga kembali dengan haji mabrur. Amin.

* Bagaimana kini kabar realisasi janji pihak Kerajaan Arab Saudi yang pernah menjanjikan santunan bagi keluarga korban yang meninggal akibat tertimpa crane di area Masjidil Haram, September 2015 lalu?

Belum ada kabar terbaru.

## Biodata

Nama Kaswad Sartono.
Kelahiran; Jepara, Jawa Tengah, 31 Agustus 1966.
Jabatan: Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah.

# Pendidikan
SD MI Mathaliul Huda 1979
SMP Mts Wali Songo 1982
SLTA PGAN 1985
S1 STIT DDI 1994
S2 UMI 2001
S3 UIN Alauddin 2007

# Karir
Guru Agama MIS
Pengelola Mutasi Kepegawaian
Kasi Publikasi Dakwa
Kasi Bimbingan Haji
Kasi Pelayanan Pontren
Dosen STAI DDI Pinrang
Dosen Pascasarjana UIM
Wadir Pontren DDI Assalam
Kepala Bidang Uruis dan Binsar Kemenag Sulsel
Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah.

#Keluarga
Istri : Hj Suryani Yahya
Anak : Abid Assiddik, Istiana Nurweswari, Muhima Aini Rahayu, Muh Abdi Al Ishibari.

# Organisasi
OSIS, Ikatan Mahasiswa DDI Sidrap, GUPPI Sidrap, Pimpinan Pusat IMDI, Pimpinan Pusat DDI, PW Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama, DPD Barindo, BKMT Sulsel, Bzda Sulsel, Panitia Muktamar NU ke 32, MUI Sulsel, LPTQ Sulsel, PW NU Sulsel, PW Dewan Masjid Indonesia, Ketua NU Makassar. (*)

 Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

Langganan Berita Pilihan 
tribun-timur.com di Whatsapp 
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Berita Terkini