TRIBUNBULUKUMBA.COM, KINDANG - Seorang Warga Dusun Tabbuakang, Desa Kahayya, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), Badoali (70), terpaksa harus ditandu menggunakan sarung, Kamis (4/7/2019).
Hal tersebut dilakukan, pasalnya akses jalan di desa tersebut, tak memadai untuk kendaraan.
Nasib 6 Debt Collector Dibuat Setengah Telanjang Usai Rampas Mobil di Pintu Tol, Ini Wajah-wajahnya
Mobil Terbakar di Pinrang, Begini Kepanikan Warga
Kondisi jalan yang berkubang, membuat kendaraan sulit mengakses jalanan tersebut.
Foto-foto kejadian tersebut diunggah oleh akun facebook @Spk Kahayya dengan keterangan:
"Orangtua kita yg sedang sakit sedang ditandu menggunakan sarung oleh beberapa warga Tabbuakang, dalam hal ini kami sangat salut gotongroyongx, semoga Puang Bado lekas sembuh dan beraktifitas kembali," tulis caption foto tersebut.
Kepala Desa Kahayya, Abdul Rahman, yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut.
“Iya, memang ada orang yang sakit di Dusun Tabbuakang, namanya Badoali usianya 70 tahun, dan menderita asam lambung, saat ini warga tersebut sudah berada di Puskesmas Borongrappoa,” kata dia.
Rahman juga mengakui kondisi jalan di desanya masih belum baik, khususnya di Dusun Tabbuakang.
Jalan yang dimaksud merupakan jalan kabupaten, sehingga pemerintah desa tidak bisa menggelontorkan anggaran untuk perbaikan jalan.
“Tahun ini dapat 2 kilometer untuk jalan poros dari DAK (Dana Alokasi Khusus) dan 2 kilometer untuk jalan wisata air terjun Gamaccaya dari DID (Dana Insentif Daerah). Tahun ini akan di kerja. Jalan kabupaten itu bukan wewenang pemerintah desa,” jelas Rahman.
Desa Kahayya sendiri berada di atas ketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Jaraknya sekitar 40 kilometer dari ibu kota Kabupaten Bulukumba, di Kecamatan Ujung Bulu.
Desa ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Sinjai.
Di desa ini terdapat objek wisata yang cukup dikenal, namanya objek wisata Bukit Donggia dan Danau Kahayya.
Di puncak Donggia tersaji pemandangan alam yang indah, dari gugusan perbukitan hijau dan sungai berliuk-liuk mengikuti lekukan kaki bukit dan membelah wilayah Kabupaten Sinjai dengan Kabupaten Bulukumba.