TRIBUN-TIMUR.COM - Avatar (2009) masih menjadi film terlaris sepanjang masa.
Film arahan sutradara James Cameron itu bergeming meski pesaing terberatnya, Avengers: Endgame, dirilis ulang pada 30 Juni 2019 lalu.
Endgame sempat hadir lagi di bioskop dengan beberapa adegan bonus adegan menjelang penayangan film Spider-Man: Far from Home.
Avengers: Endgame pun berhasil meraup perolehan tambahan sebesar 5,5 juta dolar AS atau setara Rp 77,8 miliar di Box Office AS selama rilis ulang dan 2,3 juta atau Rp 32,5 miliar di box office di seluruh dunia.
Jika ditambahkan ke perolehan sebelumnya, maka menurut Forbes, total pendapatan film tersebut, yakni senilai 2,761 miliar dolar AS atau Rp 39 triliun.
Baca: Film Detective Conan: The Fist of Blue Sapphire kalahkan Avengers: Endgame di Jepang, Ini Trailernya
Baca: Larangan Spoiler Avengers: Endgame Dicabut, Ini Cerita Lengkapnya - 2 (JANGAN KLIK SEBELUM NONTON)
Baca: Larangan Spoiler Avengers: Endgame Dicabut, Ini Cerita Lengkapnya - 1 (JANGAN KLIK SEBELUM NONTON)
Avatar sendiri masih bertahan di singgasananya sebagai film terlaris sepanjang masa di dunia dengan perolehan sebesar di 2,788 miliar atau Rp 39,4 triliun di seluruh dunia.
Dengan kata lain, masih ada perbedaan sekitar 27 juta dolar AS atau Rp 382 miliar dengan Avengers: Endgame.
Sementara Endgame gagal menyalip Avatar, Marvel Studios sebagai rumah produksinya bersama Sony Pictures meluncurkan film terbaru mereka berjudul Spider-Man: Far from Home, sekuel dari Spider-Man: Homecoming.
Setelah menyelesaikan Titanic pada 1997, James Francis Cameron atau yang lebih dikenal dengan James Cameron, menghabiskan 10 tahun untuk menggarap sebuah film science-fiction bernama Avatar.
Ia mungkin tak menyangka bahwa film itu akan menjadi film paling laris sepanjang masa.
Orang-orang menyebut film Avatar sebagai James Cameron's Avatar.
Ini karena ia memproduseri, menyutradarai, menulis naskah, hingga mengedit film itu sendiri, tugas yang biasanya dikerjakan oleh empat orang berbeda.
Kerja sepuluh tahun itu tak sia-sia.
Avatar mengantongi pendapatan hingga 2,788 miliar dolar AS atau Rp 39,4 triliun
Ini jelas bukan keuntungan yang sedikit.