Ini Identitas Mayat Pria Ditemukan di Rumah Kebun Warga di Bontoramba Jeneponto

Penulis: Ikbal Nurkarim
Editor: Syamsul Bahri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Inafis Polres Jeneponto melakukan identifikasi mayat yang ditemukan di rumah kebun di kampung Parangboddong, Kecamatan Bontoramba, Jeneponto, Rabu (3/7/2019) siang

TRIBUNJENEPONTO.COM, TAMALATEA - Mayat pria ditemukan warga di Kampung Parangboddong, Desa Bulusuka, Kecamatan Bontoramba Jeneponto, Rabu (3/7/2019) siang.

Penemuan mayat laki-laki ini menggegerkan warga setempat.

Terima Kasih atas Kepercayaannya, Subscribers Youtube Tribun Timur Kini Lebih Setengah Juta

Golkar Sulsel Bahas Pilkada Serentak 2020 Usai Pelantikan Anggota DPR

sejumlah warga berdatangan ke lokasi penemuan, untuk melihat mayat yang mulai berbau tersebut.

Diketahui mayat laki-laki ini bernama Sawing Dg Sanggu (71) yang juga warga setempat.

Pria 71 tahun ini ditemukan dalam keadaan membungkuk dan sudah mulai berbau.

Sawing yang diketahui hidup sebatang kara biasanya tinggal di rumah ponakannya di kampung Sulurang, Kecamatan Tamalatea, namun beberapa hari belakangan Sawing tak pernah pulang.

"Biasa di rumah bermalam, terakhir datang ke rumah hari Jumat lalu," kata Hardianti yang juga ponakan Sawing.

Hardianti menjelaskan saat itu Ia tidak pernah menaruh curiga neneknya itu kerumah kebun miliknya.

"Awalnya saya mau memetik lombok, namun tdk jauh dari sini ada bau menyengat, saya ketuk-ketuk ini rumah namun tak dijawab," jelasnya.

"Saya langsung hubungi orang disini lalu di dobrak pintu dan melihat nenek saya sudah meninggal dan mulai berbau," tuturnya.

Tim Inafis Polres Jeneponto yang mendatangi tempat kejadian langsung melakukan oleh TKP dan identifikasi.

Tim Inafis Polres Jeneponto melakukan identifikasi mayat yang ditemukan di rumah kebun di kampung Parangboddong, Kecamatan Bontoramba, Jeneponto, Rabu (3/7/2019) siang (Ikbal/Tribun Jeneponto)

Kanit Res Polsek Tamalatea Aipda Sarifuddin menejelaskan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan terhadap Dg Sanggu.

"Setelah kita melakukan oleh TKP tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan yang menyebabkan korban meninggal dunia," kata Aipda Saeifuddin

"Korban sendiri diketahui memiliki riwayat penyakit, dan pihak keluarga menerima dan mengiklaskan kematian korban, juga menolak dilakukan otopsi sehingga akan langsung dimakamkan," tuturnya.

Lokasi penemuan mayat sendiri berjarak sekitar 14 Km dari kantor bupati Jeneponto ini sempat menghebohkan warga, sehingga mereka ke TKP dan melihat kejadian. (TribunJeneponto.com)

Laporan Wartawan TribunJeneponto.com @ikbalnurkarim

Langganan Berita Pilihan 
tribun-timur.com di Whatsapp 
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Berita Terkini