Dikutip dari Kompas.com, seorang ibu menceritakan pengalaman keadaan anak perempuannya yang berusia empat tahun terserang bakteri Pseudomonas aeruginosa di kandung kemihnya.
Menurut dokter spesialis anak di RS Mayapada, dr Marlyn Cecilia Malonda SpA, infeksi saluran kemih (ISK) adalah salah satu penyakit infeksi yang kerap terjadi pada anak, selain saluran napas atas dan diare.
Beberapa gejala ISK antara lain demam, rewel, penurunan berat badan, muntah, gangguan pertumbuhan, dan sebagainya.
"Gejala klinis ISK sangat bervariasi. Perlu diketahui juga pada sebagian besar anak, ISK tidak menunjukkan gejala klinis alias asimptomatik," kata Marlyn.
Penyakit infeksi yang satu ini juga harus mendapatkan penanganan medis karena dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gagal ginjal.
Pseudomonas aeruginosa Menurut dr Marlyn, infeksi ini bisa disebabkan oleh virus, jamur, dan bakteri.
Salah satu bakteri yang menjadi penyebab ISK adalah Pseudomonas aeruginosa.
"Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri gram negatif, berkapsul, dan memiliki flagella sehingga bersifat motil atau bisa bergerak," ujar Marlyn.
Keberadaannya bisa ditemukan di alam, seperti tanah, air, tanaman, hewan, tapi bisa juga di rumah sakit.
Bakteri ini menjadi bakteri utama yang menyebabkan infeksi pada pasien, tidak hanya anak-anak, tetapi juga yang memiliki kondisi imun tubuh rendah dan lemah.
Menurut Marlyn, jika seseorang terinfeksi bakteri ini dari alam, maka pengobatannya cukup mudah hanya dengan pemberian beberapa jenis antibiotika.
"Akan tetapi, apaila ISK disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa yang ada di rumah sakit (nosokomial infeksi),"
"Maka akan lebih sulit diobati karena beberapa strein bakterinya menunjukkan resistensi terhadap beberapa antibiotika spektrum luas," ucap dr Marlyn.
Cegah Keberadaan Pseudomonas
Untuk menghindari penularan bakteri ganas Pseudomonas aeruginosaterhadap badan yang sehat, beberapa rumah sakit menerapkan peraturan anak di bawah 12 tahun tidak boleh masuk ke dalam ruang inap.