Muda dan Berprestasi di Bidangnya, Ini Profil Wardani

Penulis: Desi Triana Aswan
Editor: Ina Maharani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wardani

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Setiap manusia memiliki kisah hidupnya masing-masing.

Sama halnya seperti Wardani. Kepada Tribun Timur, ia membagikan cerita suka dan dukanya saat meniti karier.

Wardani, begitu orang-orang akrab menyapanya.

Ia merupakan sosok ceria dan begitu aktif diantara teman sebayanya.

Meski berbeda dengan lelaki pada umumnya, namun Wardani tidak pernah malu menunjukkan bakat dan potensinya.

Sejak kecil, Wardani sudah percaya diri dan mulai memperlihatkan bakatnya.

Saat ia masuk di Sokola Pesisir, bersama relawan dari luar negeri ia belajar tentang banyak kesenian.

Sokola Pesisir merupakan sekolah untuk anak-anak yang berada di pesisir pantai Makassar, yang saat ini dibangun menjadi anjungan Pantai Losari.

Sekolah tersebut ditujukan kepada anak-anak yang kurang beruntung.

Dengan tujuan, meski dalam keterbatasan anak-anak ini bisa dapat belajar dan mengasah bakat serta kemampuan.

Mulai dari menggambar, teater, menari, menyanyi, berpidato, dan masih banyak lagi.

Wardani adalah satu diantara beberapa anak yang berbakat itu.

Lahir dari keluarga yang kurang beruntung, membuat Wardani kecil tetap menerima keadaan meski belajar dalam keterbatasan.

"Dulu sebelum jadi anjungan seperti saat ini, masa kecil saya di sana," katanya.

"Entah kenapa bakat kesenian saya begitu menonjol," tuturnya lagi.

Alhasil, ia selalu menjadi utusan Sokola Pesisir untuk mengikuti lomba-lomba.

"Bahkan ketika saya sudah mau naik tingkat, mereka tahan dulu. Karena saya harus ikut kompetisi," kisah Wardani.

Tidak hanya itu, demi membantu keuangan keluarga Wardani kecil rela berjualan kue titipan tetangga walaupun keuntungan yang didapattkannya tidak seberapa.

"Saya sambil nyanyi juga kadang, jadi tiba-tiba ada yang panggil terus suruh lagi nyanyi dikasih uang pernah sampai Rp 200 ribu," katanya.

Sejak kecil pula, Wardani menjadi tukang cuci piring dengan upah Rp 20 ribu.

Dari hasil uang yang diperolehnya ia tabung dan disisihkan sebagian untuk uang jajan.

Perjalanan Wardani kemudian dilanjutkan saat menginjak bangku sekolah.

Ia terkenal dengan kepandaiannya di sekolah dan begitu supel.

Ia mudah bergaul dengan siapapun tanpa membatasi umur ataupun profesinya.

"Saya sama guru juga berteman, pokoknya sama siapa saja saya berteman yang penting tahu baik dan buruknya serta pintar menjaga diri," katanya.

Masa SMP

Titik awal karier Wardani adalah saat menjadi siswa SMP.

Disinilah, Wardani semakin mandiri dan secara terang-terangan menujukkan bakatnya.

Demi menyambung hidup keluarganya, ia melakukan pekerjaan yang tidak biasa.

Memanfaatkan kemampuan beraktingnya pada masa kecil dulu

Jadwal shownya begitu padat sehingga ia harus mampu membagi waktu antara sekolah dan juga pekerjaan.

"Saya selalu ketiduran di sekolah. Tapi, untungnya guru-guru saya begitu mengerti dan tidak membangunkan saya ketika sedang menjelaskan. Terkecuali pada saat ulangan atau diskusi," jelas Wardani.

Perjalanannya tidak selalu mulus, ia banyak diterpa hinaan dan cibiran.

"Banyak yang menilai saya, bahwa pekerjaan ini buruk dan lain-lain. Tapi saya ingin membuktikan bahwa atas kerja keras saya bisa melakukannya," katanya.

"Pernah almarhum ibu saya mengatakan untuk berhenti, namun saya tidak bisa karena ini adalah passion saya. Saya menjalankannya dengan hati dan total," katanya.

Menurutnya, sebuah pekerjaan harus sesuai dengan keinginan dan kemauan.

"Kalau tidak seperti itu, tentu pekerjaan kita akan banyak tersendat so, mulai lah dari hati. Sukai dan Jalani," tegasnya.

Banyak pula menyebutnya dengan sebutan yang tidak pantas untuk diucapkan.

Namun, Wardani tetap berjalan maju tanpa memperdulikan obrolan orang.

Waktu pun berlalu, pekerjaannya bukan hanya lipsinger saja melainkan make up artist (MUA), penyanyi, model pria atau wanita, hingga master of ceremony (mc).

Bakat itulah yang menjadikannya mandiri hingga saat ini.

"Saya ingin membuktikan pada orang-orang yang didapatkan harus melalui kerja keras dan tidak instan," katanya.

Bakat tersebut secara otodidak diasahnya terus menerus tanpa melakukan kursus atau pelatihan apapun.

Tapi jangan salah, Wardani telah mendapatkan banyak penghargaannya atas prestasinya.

Sederet penghargaan tersebut berasal dari berbagai kompetisi yang diikutinya.

Mulai dari lomba bernyanyi hingga model baik pria atau wanita.

Ia juga mendapatkan banyak tawaran untuk casting dan endorse sebuah produk kecantikkan.

Terkadang ia disandingkan dengan model wanita (asli) namun, akan banyak yang terkecoh jika Wardani merubah karakternya.

Itulah Wardani dengan ketegaran, kekuatan, serta kerja kerasnya.

Ditinggal Sang Ibunda

Sekitar tahun 2014 silam, Wardani harus lapang dada menerima kenyataan bahwa ibunya mengidap penyakit kanker.

Diakui moment tersebut merupakan titik terberat dalam hidupnya.

Wardani dengan sekuat tenaga merawat sang ibunda.

Sebisa mungkin waktu luangnya disisihkan untuk menjaga wanita yang telah melahirkannya.

Ia bahkan beberapa kali menolak job hanya untuk mengurusi ibunya.

Menurutnya, ia tak ingin menyia-nyiakan waktu demi orang yang disayanginya.

"Ibu itu sudah seperti teman, dia selalu ada untuk saya," kata Wardani,

Karena harus mencari nafkah ia lalu secara bergantian merawat ibunya bersama kakak-kakaknya.

Namun, pada April 2019 lalu, Wardani kembali diguncang dengan kepergian ibunda menghadap sang pencipta.

"Saya seperti kehilangan kaki, sudah pincang butuh penopang untuk menguatkan," katanya.

Beruntungnya, Wardani memiliki banyak sahabat yang selalu mendukung dan memberinya semangat bahkan disaat susah sekalipun.

Mewujudkan Cita-Cita Ibu

Meski masih berusia sangat muda, Wardani tidak ini bermanja diri.

Ia bertekad untuk mewujudkan cita-cita ibunya untuk menjadi seorang sarjana.

"Saya berencana untuk lanjut kuliah, kemarin ada tawaran beasiswa semoga berhasil," katanya.

Ia ingin membuktikan kepada semua orang bahwa dirinya mampu meski dalam keterbatasan.

"Menjadi seorang yang kuat tidak semua orang bisa, kita harus cerdas dalam bertindak. Itu kunci yang selalu saya pegang," katanya.

Selain itu, ia terus berusaha tanpa merasa puas.

"Ketika saya merasa puas usaha saya akan begitu-begitu saja, tapi ketika saya merasa ada sesuatu yang harus dibenahi setiap harinya tentu kerja keras itu akan membuahkan hasil maksimal," pungkasnya.

Data diri:

Nama : Wardani

Lahir: Makassar, 11 Januari 1998

Pekerjaan: Entertaiment, penyanyi, model, makeupartis, master of ceremony (MC), lypsinger, dll

Orang tua:

Najamuddin (Ayah)

Saenab (Ibu)

Sosial media :

Instagram : @wardani192

FB: wardanidani

Wa:085240218552

Line: lovemom

Hoby: baca novel tentang kehidupan

Motto hidup : Membanggakan keluarga dan memberi motivasi kepada banyak orang

Riwayat pendidikan:

Tk, sokolah pesisir (2003-2005)

SD Inpres Mariso 3 (2005-2011)

SMP Makassar raya (2011-2013)

SMAN 14 Makassar (2014-2017)

Komunitas : Inti Muda Sulawesi Selatan (Fokus Muda)

Penghargaan:

Juara 1 Lomba Nyanyi Tingkat Sulsel

Juara 1 Lomba Nyanyi Solo Tingkat Kota

Juara 1 Pop Singer Pameran Gebyar Produk Indonesia

Juara Harapan 1lomba Nyanyi Tangga Bintang TVRI Sulsel

Juara 1 Lomba Lagu Religi

Juara 2 Lomba Lagu Dangdut Yayasan Gaya Celebes

Juara 1 Fashion Show Ramayana Mtos

Juara 1 Pemilihan Duta Kemerdekaan Yayasan Gaya Celebes

The Winner Miss Intelegensia 2017

Juara 3 Look Celebrity Indonesia

Juara 1(Winner) Top Model Indonesia Kategori Remaja

Juara 1 Lomba Nyanyi Dangdut Tg

Juara 1 Lypsing Competition

Juara 1 Etnic Carnaval Di Bali

Juara 2 Revs Star Voice Competition Yamaha

Juara 1 Festival Gaun Malam

Berita Terkini