TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional VI Sulawesi, Maluku dan Papua, Zulmi menyebut pangsa aset BCA di Sulawesi Selatan (Sulsel) potensial untuk meningkat.
Terlebih saat ini Kantor Wilayah (Kanwil) IV BCA berpindah dari Denpasar Bali ke Makassar.
"Berpusatnya Kanwil IV BCA di Makassar, akan semakin berpotensi pula untuk tumbuh. Kami dari OJK tentu menyambut baik pemindahan tersebut karena hal tersebut pasti didasarkan pertimbangan matang dari aspek lokasi dan potensi ekonomi serta aspek pendukung lainnya," katanya di acara peresmian Kanwil IV BCA beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Zulmi mengatakan secara individu, pangsa aset BCA Sulsel mencapai 4,06 persen.
"Angka tersebut masih potensial untuk tumbuh dengan berbagai pelayanan serta agresif dalam merespon era 4.0," ujarnya.
Secara umum, Zulmi mencatat hingga April 2019 total aset perbankan di Sulsel mencapai Rp 147,07 triliun.
Total DPK mencapai Rp 94,56 triliun dan total kredit Rp 121,81 triliun.
"Kinerja intermidasi berada pada level yang tinggi dengan LDR 127,60 persen. Hal ini berarti perbankan Sulsel menggunakan dana luar untuk memenuhi tingginya permintaan kredit," ungkapnya.
Adapun kualitas kredit terjaga pada level yang aman dengan NPL 3,74 persen.
Zulmi juga menyebutkan, pelaku usaha di Sulsel kini mencapai 1,7 juta.
"Pelaku usaha yang memanfaatkan kredit sebanyak 478 ribu atau sekitar 27,9 persen. Masih ada 72 persen yang belum. Artinya BCA berpotensk untuk menggaet mereka," tegasnya.
Ia menambahkan, perkembangan infrastruktur, sektor ekonomi produktif seharusnya dimanfaatkan BCA untuk mengambil bagian.
"Semoga BCA gencar mengambil bagian, bukan hanya pada ranah komersil tetapi juga sektor yang menyentuh langsung sektor masyarakat menengah ke bawa," tuturnya. (uma)
Laporan Wartawan Tribun Timur @umhaconcit