Pengunjukrasa dari Koalisi Rakyat Nelayan (Koran) Makassar terlibat aksi saling dorong dengan polisi saat hendak meransek masuk ke ruang rapat paripurna.
Puluhan aparat kepolisian yang membentuk barikade pagar betis di puntu masuk ruang paripurna pun menghalau.
Aksi saling dorong pun tidak terhindarkan.
Profil Rob Clinton Caleg Muda yang Dekat dengan Chelsea Islan, Teman Luna Maya & Chef Arnold Lho
Penyebab Tim Hukum 02 Minta Maaf Kepada Marsudi Wahyu Kisworo Ahli yang Bela KPU di Sidang MK
Terlebih saat petaka bendera pengunjukrasa diambil oleh personel kepolisian.
Pengunjukrasa yang tidak terima benderanya diambil, pun kian beringas dan berusaha merampas bendera tersebut.
Berselang beberapa menit terlibat aksi saling dorong, pengunjukrasa dan polisi sepakat menahan diri.
Dalam tuntutannya, pengunjukrasa yang tergabung dalam sejumlah kelompok organsiasi kemahasiswaan dan masyarakat nelayan itu, meminta agar pelaksanaan proyek pembangunan Makassar New Port dibatalkan.
Pembayaran Ganti Rugi Lahan Jalur Rel Kereta Api di Pangkep Terkendala Hutan Lindung
Kantor Desa Tallu Banua Utara Majene Disegel Warga, Ini Masalahnya
Mereka dari Komite Pusat Gerekan Revolusi Demokratik (KP-GRD), Forum Komunikasi Nelayan Makassar, Koalisi Aktivis Makassar dan Gema LMP Sulsel.
Alasannya, penolakan itu lantaran keberadaan mega proyek di pesisir utara Kota Makassar tersebut dianggap merusak mata pencaharian nelayan. (*)
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Subscribe YouTube Tribun Timur
Jangan Lupa Follow IG @tribuntimurdotcom