TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Salah satu nasabah bank plat merah, Nelwan (61) mengalami kejadian yang tak didugannya usai mengunjungi ATM.
Berniat mengambil uang di ATM , nyatanya membuat Nelwan tak berhasil mengeluarkan uang dari ATM tersebut.
Saat menyambangi redaksi Tribun Timur, Jl Cendrawasih No 430, Makassar, Rabu (12/6/2019) ia menceritakan kronologis kejadiannya.
Pada tanggal 19 Februari 2019, Nelwan akan menarik uang sebanyak Rp 5 juta untuk membeli springbed.
Ia lalu menyambangi ATM yang berada disamping Toko Satu Sama Jl, Andi Djemma.
Dari rekaman cctv yang diperlihatkan kepada Tribun Timur, terlihat Nelwan ikut mengantri di belakang seorang ibu-ibu.
Setelah dua kali mencoba memasukkan kartu ATM ke mesin, ibu itu menunggu namun kembali ke belakang dan mempersilahkan pria kelahiran Palu, 24 September 1958 ini untuk menarik uang.
Menurut penuturan Nelwan, sang ibu yang berada di depannya tak bisa menarik uang.
"Ibu itu dua kali mencoba tapi tidak keluar juga. Saya juga tidak tahu berapa nominal yang ditarik," jelasnya.
Waktu menunjukkan 08.34 wita, Nelwan pun ikut mencoba menarik uang, namun hasil yang serupa terjadi padanya.
"Tidak ada uang saya keluar, tapi saya menunggu selama satu menit lebih," jelasnya.
Nelwan tanpa mencoba kedua kali memilih untuk meninggalkan ATM.
"Istri saya menunggu kan untuk bayar springbed, jadi saya buru-buru," katanya.
Ia pun memilih pindah ke ATM yang berada di sekitar pasar Sambung Jawa.
"Disini, bisa tertarik jadi saya ambil 2 juta pertama lalu 2 dan 1 juta terakhir," katanya.
Tidak berselang lama, telepon dari sang istri pun berdering.
"Istri saya bilang kenapa lama sekali, tadi sudah menarik satu juta sekarang lima juta," katanya.
Nelwan pun baru tersadar, saldonya pada ATM pertama yang ia kunjungi ternyata terpotong dari SMS bangking yang diterima oleh sang istri.
"Saya langsung lapor ke call center bank pada hari itu juga," katanya.
Pihak bank memintanya untuk datang pada 10 hari setelah pelaporan.
"Saya ingin melihat cctv, jadi sesuai prosedur di sana saya disarankan untuk mengklaim penggantian uang sebanyak tiga kali baru bisa lihat cctv," jelasnya.
Barulah pada tanggal 14 Mei 2019, ia diperlihatkan rekaman cctv pada hari kejadian yang dialami Nelwan itu.
"Disitu terlihatkan saya sama sekali tidak melihat uang keluar dari ATM," katanya.
Nelwan juga memperlihatkan buku rekening dengan transaksi Rp 1 juta yang terjadi pada tanggal 19 Februari itu.
Nelwan berharap adanya tindak lanjut serius dari bank terkait atas kejadian ini.
"Namanya uang satu juta ya mba, saya bisa hidup selama setengah bulan dengan anak istri saya," katanya.
"Saya juga berharap ada tanggapan lebih serius lagi dengan kejadian ini, sebagai nasabah saya juga merasa rugi," jelasnya.
Pria yang beralamatkan di jalan Kakatua Mess Anoa IV BI OK K.25 ini, juga berharap agar tak ada lagi nasabah yang merasakan kejadian yang serupa dengannya.
Laporan Wartawan Tribun Timur Desi Triana Aswan @iniilul