TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan mempertanyakan berkurangnya jumlah bantuan yang mereka terima pada tahun 2018 lalu.
KPM di Desa Mekar Sari, Kecamatan Baebunta Selatan, mengaku hanya tiga kali menerima dana bantuan sepanjang tahun 2018.
"Pertama lima ratus ribu, ke dua lima ratus ribu dan yang ke tiga hanya dua ratus lima puluh ribu. Tapi di buku rekening ada empat kali pencairan," ujar KPM yang minta namanya dirahasiakan.
Baca: ASN Luwu Utara yang Pakai Elpiji 3 Kg Wajib Ganti ke Elpiji 5,5 Kg, Disini Lokasinya
Baca: Bahtiar dan Dewi Gagas Pilot Project Budidaya Jagung Hibrida di Luwu Utara
Baca: Polsek Masamba Luwu Utara Bekuk Penganiaya Warga Pincara
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Sosial Luwu Utara, Besse A Paebeangi, menyebut ada perubahan indek bantuan.
"Perubahan indeks bantuan memang ada. Resmi suratnya dari Kemensos," terang Besse, Kamis (16/5/2019).
Ia lalu menampik kalau ada pemotongan bantuan yang mereka lakukan.
PKH adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada KPM sebagai sebuah upaya percepatan penanggulangan kemiskinan.
Di Luwu Utara, pemerima PKH ada di setiap kecamatan.
"Tahun lalu Penerima PKH sebanyak 15.350 orang dengan total anggaran Rp 26.97 miliar," bebernya.
Rinciaan penerima di Kecamatan Baebunta 2.176 orang, Bone-bone 1.525, Rongkong 409, Malangke 1.303, Malangke Barat 1.082, Mappedeceng 730, Masamba 798, Rampi 266, Sabbang 2.184, Seko 1.603, Sukamaju 1.998 dan Tanalili 1.056.
Bantuan yang diterima penerima PKH langsung dari pusat melalui rekening masing-masing KPM.
"Kami tidak mengetahui kapan dana penerima masuk dan keluar karena semua langsung dari pusat. Kami baru mengetahui dana PKH sudah diterima oleh KPM dari info pendamping PKH yang ada di setiap kecamatan. Dana PKH yang diterima KPM berbeda-beda," katanya.
Laporan Wartawan TribunLutra.com, @chalik_mawardi_sp
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga Instagram Tribun Timur: