Tribun Wiki

TRIBUNWIKI: Monkeypox atau Cacar Monyet Landa Singapura, Berikut Penjelasan Penyakitnya

Penulis: Nur Fajriani R
Editor: Ina Maharani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

monkeypox

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Singapura baru saja dihebohkan dengan adanya kabar seorang warga Nigeria yang positif terkena cacat monyet atau penyakit monkeypox.

Dilansir dari Kompas.com Pemerintah Singapura mengonfirmasi kasus pertama penyakit cacar monyet ( monkeypox) di negeri kota itu.

Pemerintah memastikan penyakit langka ini dibawa seorang warga Nigeria berusia 38 tahun yang tiba di Singapura pada 28 April lalu.

Saat menjalani tes kesehatan, warga Nigeria itu dinyatakan positif terjangkit monkeypox pada Rabu (8/5/2019).

Demikian disampaikan Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) dalam pernyataan resminya, Kamis (9/5/2019).

Lantas penyakit apa itu sebenarnya Monkeypox atau Cacar Monyet? Ini penjelasannya seperti dilansir klikdokter.com

1. Apa itu cacar monyet

Penyakit cacar monyet atau monkeypox adalah penyakit zoonosis, dimana virus penyebabnya dapat menyebar dari hewan ke manusia.

Bagi sebagian besar orang, mungkin penyakit ini terdengar asing karena memang sudah jarang ditemukan.

2. Bagaimana penyebaran cacar monyet

Virus monkeypox merupakan penyebab dari cacar monyet.

Virus ini masuk dalam kelompok poxviridae, bersama dengan virus penyebab smallpox.

Itulah sebabnya sejak berhasilnya eliminasi variola (smallpox) berkat imunisasi, penyakit cacar monyet pun ikut menurun angka kejadiannya.

Virus cacar monyet menyebar melalui kontak langsung manusia dengan cairan tubuh, darah, atau kulit dari hewan yang terinfeksi.

Hewan yang terinfeksi umumnya adalah monyet, tupai, dan tikus Gambian.

Selain itu, penyebaran penyakit ini juga dapat terjadi dari manusia ke manusia.

Bila seseorang kontak langsung dengan lesi kulit, cairan tubuh, atau lendir dari pernapasan penderita infeksi cacar monyet, maka orang tersebut berpotensi untuk ikut terinfeksi.

Virus ini juga terdapat dalam droplet (partikel kecil) sehingga ketika penderitanya batuk, bersin, orang-orang di sekitarnya dapat terinfeksi.

Setelah virus cacar monyet masuk ke dalam tubuh seseorang, gejalanya akan timbul antara 4-20 hari kemudian (masa inkubasi). Gejalanya sendiri terdiri dari dua fase, yaitu:

Fase invasi atau pra-erupsi, terjadi selama 5 hari.

Demam adalah gejala pertama yang muncul. Suhu tubuh dapat mencapai 38,5-40,5 derajat Celcius.

Demam disertai dengan menggigil, keringat dingin, sakit kepala hebat, nyeri punggung, nyeri otot, pembesaran kelenjar getah bening terutama di daerah leher dan rahang, serta badan lemas.

Fase erupsi kulit, terjadi 1-3 hari setelah demam. Pada fase ini muncul ruam kemerahan yang berawal dari wajah kemudian ke seluruh tubuh. Ruam tersebut kemudian berubah menjadi bintik berisi air (lenting), bernanah, dan menjadi koreng (krusta) yang dapat lepas.

Selain gejala di atas, penderita cacar monyet juga dapat alami komplikasi (penyulit) mulai dari infeksi bakteri pada luka, infeksi paru (pneumonia), gangguan pernapasan, infeksi mata, kebutaan, hingga radang otak (ensefalitis).

Untuk menetapkan diagnosis penyakit cacar monyet tidak hanya melalui gejala klinis saja.

Petugas umumnya akan mengambil cairan dari lesi kulit penderitanya lalu melakukan serangkaian pemeriksaan di laboratorium untuk menemukan virus cacar monyet.

3. Dapatkah sembuh?

Meski penyebarannya relatif cepat, cacar monyet umumnya dapat sembuh sendiri (self-limited) layaknya penyakit akibat virus lainnya.

Penyembuhannya umumnya memerlukan waktu dua sampai empat minggu.

Komplikasi yang berat hingga kematian terjadi pada pasien yang memang mengalami kondisi penyulit seperti gizi buruk.

Pengobatan umumnya bertujuan untuk mengurangi gejala seperti demam, nyeri kepala, nyeri otot.

Sejauh ini belum ada vaksin yang secara spesifik mencegah infeksi cacar monyet.

Namun, vaksin terhadap cacar (smallpox) efektivitasnya mencapai 85 persen untuk mencegah cacar monyet.

4. Langkah pencegahan

Langkah pencegahan yang paling efektif adalah mengurangi kontak antara hewan dan manusia.

Usahakan tidak memelihara hewan yang dapat terinfeksi cacar monyet, seperti hewan-hewan primata.

Kalaupun Anda melakukan kontak dengan hewan, cucilah tangan menggunakan sabun dan air mengalir.

Jangan lupa laporkan kepada petugas kesehatan bila Anda menemukan hewan yang menunjukkan gejala seperti mata berair dan ada luka terbuka di kulit.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Singapura Konfirmasi Penyakit "Monkeypox" Pertama di Negeri Itu", https://internasional.kompas.com/read/2019/05/11/07294211/singapura-konfirmasi-penyakit-monkeypox-pertama-di-negeri-itu?page=all.

Berita Terkini