Harga tersebut tentunya jauh dari harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah setempat.
"Setahu saya harga eceran tertinggi atau HET elpiji 3 kilogram di Luwu Utara hanya Rp 17 ribuan. Tapi kenapa di tingkat pengecer harganya sampai Rp 30 ribu bahkan lebih," ujar Titto di Masamba, Rabu (8/5/2019).
Tak hanya mahal, elpiji 3 kg di awal Ramadan turut langka.
"Sudah mahal langka lagi. Masa persoalan elpiji 3 kg saja pemerintah tidak becus mengurusnya," katanya.
Warga lain, Nuning, menganggap harga elpiji 3 kg yang mencapai Rp 30 ribu sangat memberatkan.
"Jangankan Rp 30 ribu, Rp 25 ribu saja berat sekali. Tapi itumi lagi mau mi di apa dari pada tidak memasakki kasian. Beli di luar pun lebih mahal," katanya.
Laporan Wartawan TribunLutra.com, @chalik_mawardi_sp
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga Instagram Tribun Timur:
B
1
B