TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Salah satu hal yang menjadi pembicaraan netizen kini adalah rencana pemindahan ibu kota negara
Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto sebut kabupaten Jeneponto layak jadi Ibu kota negara.
Menanggapi hal itu bupati Jeneponto Iksan Iskandar mengaku apa yang dikatakan pria yang akrab disapa Danny Pomanto itu berdasar.
Baca: Adik Bupati Bulukumba Masuk Bursa Calon Bupati Tahun 2020
Baca: Banjir Landa Wajo, Sejumlah Sekolah Diliburkan
Baca: Akademisi Unhas: Penggusuran Gasebo di Pantai Ammani Turunkan Citra Wisata Pinrang
Iksan Iskandar mengatakan sebelum jadi walikota Denny Pomanto merupakan konsultan pembangunan Jeneponto, jadi Walikota Makassar itu tahu banyak tentang Jeneponto.
"Dia (Denny Pomanto) dari segi ekosistem dan lain-lain dia tahu tentang bagaimana Indonesia bagaimana Sulawesi Selatan nah memang ada beberapa rencananya, karena sebelum dia jadi walikota dia adalah konsultan pembangunan kita di Jeneponto," kata Iksan saat ditemui TribunJenponto dirujabnya Jl Lanto dg Pasewang, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Selasa (30/4/2019) sore.
"Jadi Denny banyak mengetahui tentang potensi Jeneponto sehingga berbicara selaku narasumber di seminar international menyangkut tentang tata ruang selalu dia jual Jeneponto menjadi salah satu lokasi yang cocok untuk menjadi Ibu kota negara," tuturnya.
Menurut bupati Jeneponto dua periode itu walikota Makassar tahu betul Potensi kabupaten Jeneponto mulai dari segi geografis dan secara menyeluruh.
Iapun menyebutkan posisi Jeneponto yang dekat dengan kota Makassar menjadi pertimbangan Jeneponto layak jadi ibukota.
"Posisi Jeneponto yang tidak terlalu jauh dari makassar dapat menjadi pertimbangan," tandasnya.
"Pembangunan ibu kota itu kan butuh puluhan ribu hektar tanah. Tanah di sini kan tanah yang cukup potensi untuk pembangunan Ibu Kota," tuturnya.
Karaeng Ningra sapaan bupati Jeneponto itu mengaku sangat mendukung jika itu terealisasi, namun menurutnya pemindahan Ibu kota Negara ke Jeneponto jangan terlalu dipercaya.
"Sebagai bupati sangat mendukung tetapi itu lalu jangan dipercaya begitu saja, apalagi prosesnya kan tidak mudah. Butuh waktu puluhan tahun baru bisa terealisasi," tutupnya.
Diketahui, melalui akun media sosialnya, presiden Joko Widodo menjelaskan alasan pemidahan ibu kota negara.
Berikut alasannya.
Selamat pagi. DKI Jakarta saat ini memikul dua beban sekaligus: sebagai pusat pemerintahan dan layanan publik, juga pusat bisnis. Apakah di masa depan kota ini masih mampu memikul beban itu?
Banyak negara yang telah memikirkan dan mengantisipasi arah perkembangan negara mereka di masa mendatang dengan memindahkan ibu kota negara. Contohnya Malaysia, Korea Selatan, Brasil, Kazakhstan, dan lain-lain.
Di Indonesia, gagasan memindahkan ibu kota juga sudah muncul sejak era Presiden Soekarno, dan selalu menjadi wacana di setiap era presiden, tidak pernah diputuskan dan dijalankan secara terencana dan matang.
Kemarin di Kantor Presiden, saya menggelar rapat soal pemindahan ibu kota negara. Pembahasan ini tidak hanya mempertimbangkan manfaat jangka pendek semata, namun, terutama kebutuhan dan kepentingan negara dalam perjalanan menuju negara maju. Pemindahan ibu kota adalah sebuah proses yang tidak singkat dan berbiaya besar. Di antaranya mengenai pemilihan lokasi yang tepat, pertimbangan aspek geopolitik, geostrategis, serta kesiapan infrastruktur pendukung.
Menurut Anda, di mana sebaiknya ibu kota negara Indonesia ditempatkan dan apa pertimbangannya?
Laporan Wartawan TribunJeneponto.com @ikbalnurkarim
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga Instagram Tribun Timur: