TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Di beberapa daerah, ramai dengan pemberitaan adanya calon legislatif (caleg) depresi saat mengetahui perolehan suaranya tidak sesuai ekspektasi.
Bagaimana di Makassar?
Memasuki pekan kedua pasca pencoblosan 17 April 2019, belum ada caleg yang dimasukkan ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar.
Pantauan awak tribun Kamis (25/4/2019) pukul 15.47 Wita, ruang Palem rumah sakit yang berlokasi di Jl Lanto Dg Pasewang, Makassar, itu masih terlihat lengang.
Hanya beberapa penderita gangguan jiwa yang sudah lama dirawat, lalu lalang di ruang berlantai dua tersebut.
Perawat jaga yang dihampiri, Mulyadi (45) mengungkapkan, hingga hari ini belum terdapat Caleg yang masuk sebagai pasien.
"Belum ada ini (Caleg) yang masuk, masih pasien lama semua," kata Mulyadi.
Mulyadi menjelaskan, khusus di ruang Palem terdapat kamar VIP, kamar kelas 1 dan 2 dengan fasilitas berbeda.
"Di kelas VIP terdapat dua kasur, kasur untuk pasien satu dan kasur penjaga satu. Selain itu ada juga toilet dalam, televisi, kulkas dan AC (Air Conditioner)," ujarnya.
Untuk kamar kelas 1, kata Mulyadi, terdapat dua unit kamar dengan fasilitas satu tempat tidur dan toilet dalam.
Sementara untuk kamar kelas 2, lanjut Mulyadi, terdapat enam tempat tidur dalam satu kamar dan toilet luar.
Hal senada diungkap Humas RSKD Dadi Makassar, Yunus.
"Sejauh ini belum ada, mungkin karena masih tahap penghitungan di tingkat kecamatan. Entah kalau sudah penghitungan resmi, kita standby dua pekan kedepan," ujarnya.
Namun, menurut Mulyadi terdapat seorang pasien yang masuk sehari pasca pencoblosan yang mengaku tim sukses.
"Ada pasien yang masuk sehari setelah pencoblosan, dia mengaku tim sukses karena teriak-teriak mendukung salah satu Capres. Tapi kami duga dia sudah gangguan jiwa sebelum masuk atau sebelum pencoblosan," ujar Mulyadi.