TERBARU Real Count KPU Malam ini - Segini Jumlah Suara Capres 01 & 02 via pemilu2019.kpu.go.id
TRIBUN-TIMUR.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus menginformasikan real count Pemilu 2019 melalui laman resminya pemilu2019.kpu.go.id.
Hingga Minggu (21/4/2019) pukul 14.00 WIB suara untuk real count Pilpres 2019 telah masuk 11.01703%.
Perolehan angka Prabowo-Sandi kini kembali turun setelah sebelumnya sempat menguat sejak hari jumat kemarin.
Bahkan terlihat mulai mengejar angka Paslon nomor urut 01 Jokowi-Maruf.
Baca: DATA TERBARU Real Count KPU via pemilu2019.kpu.go.id Sore ini, Segini Perolehan Suara 01 vs 02
Pada pukul 18.52 WIB, berdasarkan real count sebanyak 89.607 dari 813.350 TPS, Jokowi-Maruf Amin kini unggul dengan perolehan suara 54,28 persen.
Angka itu kembali menguat setelah lima jam lalu berada di 54,14 persen.
Sedangkan capres-cawapres urut 02 Prabowo-Sandiaga sampai pukul 18.52 memperoleh suara 45,72 persen atau turun dari lima jam sebelumnya yaitu 45,86 persen.
Berikut data perolehan suara kedua pasangan calon dari beberapa provinsi.
Daerah 01 02
ACEH 70.237 315.148
SUMATERA UTARA 475.405 435.472
SUMATERA BARAT 102.523 645.211
RIAU 146.884 223.766
JAMBI 111.210 150.878
SUMATERA SELATAN 310.715 505.207
BENGKULU 389.951 376.871
LAMPUNG 404.076 322.393
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 128.853 65.812
KEPULAUAN RIAU 164.043 119.744
DKI JAKARTA 549.464 475.476
JAWA BARAT 705.317 838.844
JAWA TENGAH 1.882.849 562.756
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 253.352 106.767
JAWA TIMUR 1.319.407 562.485
BANTEN 181.79 327.370
BALI 247.548 20.643
NUSA TENGGARA BARAT 126.358 253.284
NUSA TENGGARA TIMUR 120.313 11.876
KALIMANTAN BARAT 186.626 216.456
KALIMANTAN TENGAH 113.946 70.156
KALIMANTAN SELATAN 67.220 146.514
KALIMANTAN TIMUR 128.422 104.782
SULAWESI UTARA 110.660 53.580
SULAWESI TENGAH 40.960 38.313
SULAWESI SELATAN 285.839 346.801
SULAWESI TENGGARA 146.219 205.589
GORONTALO 148.092 138.993
SULAWESI BARAT 63.186 37.578
MALUKU 48.760 25.543
MALUKU UTARA 13.326 16.908
PAPUA 14.838 3.807
PAPUA BARAT 5.888 688
KALIMANTAN UTARA 41.242 17.754
+Luar Negeri 151.871 55.545
UPDATE jurdil2019.org Hingga Minggu 21 April 18.00 WIB
Situs jurdil2019.org sudah bisa diakses kembali Minggu (21/4/2019). Situs ini mengunggah hasil penghitungan Formulir C1 Pilpres 2019.
Tribun-timur.com mengakses situs ini pukul 18.00 WIB, hasilnya Prabowo - Sandiaga sementara unggul dengan 60%, Jokowi 38,4%.
Namun data TPS yang diupload sangat minim bari 5.889 TPS dari total 831 ribuan TPS di seluruh wilayah Indonesia.
Bandingkan dengan Real Count C1 di Website KPU RI pemilu2019.kpu.go.id yang sudah di angka 92.432 TPS dari total 813.350 TPS atau 11,3%.
Hasilnya sementara:
Baca: Umi Pipik Peringatkan Istri Andre Taulany Usai Sebut Prabowo Sin***g Hati-hati ya Mbak Cantik
Baca: Viral, Pengantin Perempuan Meninggal Sehari Usai Menikah, Begini Kronologinya
01 Jokowi - KH Maruf Amin: 54.30% (9.553.831
02 Prabowo - Sandiaga Uno: 45.70% atau 8.040.619.
Sebelumnya Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD membahas profesionalitas Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam pemilu 2019 khususnya dalam Pilpres 2019.
Hal itu diungkapkannya melalui cuitan di Twitternya, @mohmahfudmd, Minggu (21/4/2019).
Mahfud MD menuliskan bahwa KPU harus lebih profesional.
Ia kemudian menyatakan bahwa dirinya pernah mengingatkan bahwa di masa seusai pencoblosan, KPU akan banyak dikaitkan mengenai sejumlah isu.
Di antaranya mengenai kecurangan, unprofesional, memihak, diintervensi, dan sebagainya.
"KPU HARUS LEBIH PROFESIONAL
Pd awal Januari 2019, sy sdh ingatkan, stl pencoblosan KPU akan diserang dgn berbagai isu: kecurangan, unprofesional, memihak, diintervensi, dan sebagainya.
Waktu itu sy ingatkan, @KPU_ID hrs profesional. Yg sy sampaikan di ILC itu skrng benar terjadi," tulisnya.
Mahfud melanjutkan, saat ini terjadi kisruh di tengah masyarakat karena kabar kesalahan input di sitem KPU yang mencapai 9 daerah.
Ia menilai penanganan tenaga Information and Technology (IT) KPU terkesan kurang profesional.
"Kekisruhan yang skrang terjadi, antara lain, disebabkan jg oleh kurang antisipatifnya KPU dlm penanganan IT sehingga terkesan kurang profesional.
Masak, salah input data sampai di 9 daerah? Masak dlm 3 hari baru terinput 5%?
Penghitung swasta/perseorangan sj sdh lbh di atas 50%."
Baca: Foto-foto Cantiknya Erin Istri Andre Taulany, Jadi Sasaran Netizen Diduga Hina Capres 02 Prabowo
Lanjutnya, ia mengatakan wajar jika menimbulkan spekulatif negatif dan membuat panas suasana.
Dirinya menegaskan seharusnya KPU memastikan anak buah IT harus benar-benar netral dan profesional.
"Keadaan spt ini menimbulkan bnyk spekulasi negatif dan semakin memperpanas suasana. Ada yg curiga, KPU kesusupan orang IT yg tidak netral.
KPU hrs memastikan bhw awak IT-nya benar2 profesional dan netral. Bawaslu dan civil society hrs diberi akses yg luas utk langsung mengawasi," tulisnya.
Diketahui sebelumnya, Komisioner Komisi Pemilihan Umum ( KPU), Pramono Ubaid Tanthowi menegaskan, kesalahan entry data C1 ke Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) disebabkan karena human error, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (20/4/2019).
Pramono menyebutkan, ada kesalahan terjadi pada entry lima buah C1 di lima TPS.
Kesalahan input data itu tersebar di lima provinsi yaitu Maluku, NTB, Jawa Tengah, Riau, dan Jakarta Timur.
Pramono mengatakan, data yang salah akan segera diperbaiki.
Selanjutnya, tampilan pada Situng juga akan langsung dikoreksi.
Proses koreksi dilakukan oleh KPU kabupaten/kota setempat, lantaran pengunggahan scan C1 dan entry data dilakukan oleh KPU tiap daerah.
"Informasi kekeliruan atau ketidakakuratan itu nanti masuk di kami, itu langsung kami teruskan ke KPU masing-masing untuk dilakukan koreksi di tempatnya sana," ujar Pramono.