TRIBUN-TIMUR.COM MAKASSAR - Hingga kini belum ada tanda-tanda federasi sepak bola tertinggi Indonesia, PSSI bakal mengadakan Kongres Luar Biasa (KLB).
Padahal kursi ketua umum sedang kosong setelah Joko Driyono yang menggantikan Edy Rahmayadi, dinyatakan tersangka oleh Satgas Anti Mafia Bola terkait pengrusakan alat bukti.
Tak adanya jadwal pasti terkait penyelenggaraan KLB PSSI membuat CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin, geram.
Baca: AFC Cup 2019 - PSM tanpa Evans, Persija Ternyata tak Bisa Turunkan Simic. Terkait Masalah Hukum?
Baca: Tim Elang Polrestabes Makassar Tangkap 3 Wanita Pemakai Sabu di Jl Alimalaka
Ia menuding pengurus PSSI tidak serius untuk menggelar KLB. "Kalau begini sekarang kan kita bisa bilang Exco kerjanya ngapain saja," terangnya saat dikonfirmasi, Rabu (10/4).
Appi sapaan Munafri menambahkan jika kondisi carut-marutnya Federasi sekarang akan berdampak luas jika tidak diselesaikan secara cepat.
Efeknya, kalau KLB tak juga dilangsungkan, kata Appi, bisa mempengaruhi jalannya kompetisi dan timnas tentunya.
Ia pun terang-terangan menyebut para anggota Exco PSSI tidak profesional menjalankan tugas mereka.
"Saya tegaskan kalau bisa semua Exco diganti karena ini sudah tidak benar," tutupnya.
Baca: Kasus Pengeroyokan Siswi SMP #JusticeForAudrey - Video & Transkrip Pengakuan 7 Siswi SMA ke Penyidik
Baca: TRIBUNWIKI - Bukan Naomi Zaskia Lagi, Kini Sule Dekat dengan Baby Shima, Siapakah Sosok Sebenarnya?
Beberapa waktu lalu anggota Exco PSSI, Gusti Randa, menyebut kemungkinan KLB akan berlangsung Agustus.
Namun, ketidakjelaskan jadwal KLB ini lantaran PSSI harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan FIFA.
FIFA Datang
Sementara itu, Direktur Media PSSI, Gatot Widakdo menyampaikan bahwa PSSI batal bertemu perwakilan FIFA dan AFC.
Sesuai jadwal FIFA dan AFC akan bertemu dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha, pada Rabu (10/4/2019). Tapi pertemuan pindah ke hari Kamis (11/4/2019).
Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Gatot S Dewa Broto, menyampaikan bahwa akan ada delegasi gabungan FIFA dan AFC yang akan datang ke Jakarta.
Kedatangan perwakilan FIFA dan AFC untuk mengatasi berbagai persoalan yang saat ini sedang terjadi di tubuh PSSI.
Baca: Kasus Pengeroyokan Siswi SMP #JusticeForAudrey - Video & Transkrip Pengakuan 7 Siswi SMA ke Penyidik
Baca: TRIBUNWIKI - Komentari Aksi Calon Presiden 02 Prabowo yang Pukul Meja, Siapa Budiman Sudjatmiko?
FIFA melalui Head of Member Associations Governance Service, Luca Nicola sudah mengirimkan surat elektronik kepada Kemenpora terkait kedatangannya ke Jakarta.
Berdasarkan surat tersebut, FIFA dan AFC datang ke Jakarta selama dua hari pada 10 dan 11 April 2019.
Tak Ada Anggaran
Di sisi lain pengurus PSSI lainnya menyebut jika penyelenggaraan KLB terkendala karena tidak adanya anggaran.
Padahal saat Edy Rahmayadi mundur sebagai Ketua PSSI pada Kongres Tahunan di Bali, pemilik Klub meminta KLB segera digelar.
Salah satu usulan yang mencuat yakni penyelenggaraan KLB setelah Pemilihan Umum Presiden dan Legislatif.
Bahkan penyelenggaraannya diminta untuk dipercepat sebab Joko Driyono yang diberi mandat Plt Ketua PSSI ditetapkan tersangka.
Joko Driyono tersangka kasus pengrusakan barang bukti dugaan pengaturan skor yang diungkap oleh Satgas Antimafia Bola bentuk Kapolri.
Baca: Jadwal Lengkap PSM Makassar di Liga 1 2019, Putaran Pertama 10 Laga Kandang Main Sore, Status Draft
Baca: Bursa Pemain - Persib Tak Butuh Jupe, 1-2 Pekan Simic Kembali! Eks Topskor Liga 1 Terancam Didepak
Paling tragis, akibat kekurangan dana, PSSI batal mengirim Timnas Indonesia Putri U-15 ikut Piala AFF U-15 2019.
"Indonesia telah menarik diri dari partisipasi mereka dalam Kejuaraan Piala AFF U-15 yang digelar di Chonburi, Thailand, 9-21 Mei 2019," bunyi pernyataan AFF. (*)