Terungkap Tarif Aty Kodong Sekali Manggung, Rugi Puluhan Juta Gegara Ulah Oknum Brimob Polda Sulsel

Editor: Ilham Arsyam
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aty Kodong

Terungkap tarif Aty Kodong Sekali Manggung, Mengaku Rugi Puluhan Juta Gegara Ulah Oknum Polisi Polda Sulsel

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mengawal laporan pelanggaran disiplin mantan pacar, Bhayangkara Satu (Bharatu) Suardi membuat artis Aty Kodong sempat merugi Rp 90 juta.

Pasalnya, sejak kasus mantan pacarnya dilaporkan ke Provos Brimob Polda Sulsel pada 4 Januari 2019. Aty Kodong sempat menolak beberapa job manggungnya.

"Ada memang beberapa job manggung yang harus saya cancel, itu semua karena saya kawal ini kasus," ungkap Aty Kodongdi Cafe Gigi, Makassar, Jumat (5/4/2019) sore.

Baca: VIDEO Kasus Aty Kodong Diambil Alih Propam Polda Sulsel

Job manggung dibeberapa daerah seperti Jakarta dan dua daerah lain itu kata jebolan Dangdut Indosiar tahun 2014, totalnya Rp 90 juta lebih.

Aty mengaku rata-rata tarif sekali manggung Rp 30 juta.

Pedangdut Nur Aty alias Aty Kodong (31) saat menggelar konferensi pers di Cafe Gigi, Makassar. (Darul Amri/Tribun Timur)

"Jadi hitung coba kalau satu kali dapat job manggung Rp 30 juta, tapi saya tidak hitung itu semua. Demi keadipan saya akan terus mengawal kasus saya di Polda," jelasnya.

Aty Kodong melaporpan mantan pacarnya Suardi ke Provos Brimob karena diduga, Bharatu Suardi telah langgar kedisiplinan sebagai anggota Sat Brimob Polda Sulsel.

Hubungan Aty Kodong dan Suardi sejak awal 2016. Mereka menjalani hubungan spesial tersebut kurang lebih tiga tahun, dan pada akhir 2018 Suardi putuskan Aty.

Dari situ, Aty merasa kecewa karena dia sudah berusaha meyakinkan Suardi dan keluarga untuk segera menikah. Tapi yang didapatkan Aty hanya sebuah kekecewaan.

Untuk itu menurut Aty, dia dan pengacara akan terus mengawal kasus ini. Dia juga minta Kapolda Sulsel untuk memonitoring kasus ini agar dia bisa mendapat keadilan.

"Saya yakin kasus saya ini tidak sampai ke Mabes Polri, karena dia (Suardi) kalau mau dilihat dari pangkatnya ian masih bawahan jadi bisa diselesaikan Polda," ujarnya. 

Aty Kodong: Capekma!

Aty Kodong (31) mengaku capek, dipermainkan perasaannya oleh anggota Satuan Brimob Polda Sulsel, Bharatu Suardi.

"Capekma, karena bukan begini yang saya mau urus, banyak job manggungku," kata Aty Kodong saat konferensi pers di Cafe Gigi, Kota Makassar, Sulsel, Jumat (5/4/2019) sore.

Aty Kodong sontak menyebutkan dirinya capek, saat ditanya wartawan hubungan dia dan Bharatu Suardi apakah bisa balik atau tetap pada laporan kasus di polisi.

"Saya sebagai korban, seharusnya pihak keluarganya (Bharatu Suardi) yang minta jalur kekeluargaan atau apa, tapi secara pribadi tidak mau damai," ungkap Aty.

Laporan Pelanggaran Disiplin oleh Suardi yang dilaporkan Aty Kodong sejak tanggal 4 Januari 2019 silam, kini sudah diambil alih oleh penyidik Propam Polda Sulsel.

Gelar perkara kasus Aty Kodong dengan Bharatu Suardi yang sebelumnya dilapor ke Provos Brimob Polda Sulsel, sudah naik statusnya pada Pelanggaran Kode Etik.

Untuk itu, Aty Kodong dan pengacaranya juga masih menunggu petunjuk setelah tim penyidik Propam Polda Sulsel menggelar proses gelar perkara itu 25 Maret lalu.

Aty Kodong menceritakan, sejak dia dan Bharatu Suardi menjalani hubungan kasih sejak tahun 2016. Dia sudah alami banyak kerugian, waktu bahkan juga materinya.

"Intinya saya ini korban, sebagai wanita saya ini korban. Banyak barang yang sudah saya berikan ke dia (Suardi) tapi beginilah yang dia balas, itu saja," tambah Aty. (*)

Foto-foto Briptu Suardi

Melalui akunnya pada Instagram bernama @aty_ratu_kodong, Aty Kodong pernah mem-posting sejumlah foto-foto dan video kebersamaan dirinya dengan sang kekasih.

Berikut di antaranya.

Begini Rumahnya di Kampung

Sebelumnya, saat tampil melalui televisi, Aty Kodong kadang menceritakan kondisi keluarganya di kampung halaman.

Dia juga mengakui jika dirinya bukanlah dari keluarga berada.

Namun, seperti apa tempat tinggal Aty Kodong sebenarnya jarang ditampilkan.

Nah, sekiatr 2 tahun lalu, gambar rumah Aty Kodong di kampungya muncul melalui media sosial.

Sekretaris Laskar Merah Putih (LMP) Sulawesi Selatan, Djaya Jumain mengunggah foto rumah Aty Kodong saat berada di Selayar.

Rombongan aktivis LMP Sulawesi Selatan ini menyambangi rumah Aty Kodong diantar petugas dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kepulauan Selayar.

Rumah Ati Kodong Artis dangdut asal selayar..,” tulis Djaya melalui akunnya.

Rumah panggung tersebut tergolong sangat sederhana.

Dindingnya berupa papan dan atapnya bukan dari seng.

Kondisinya tampak reok.

Menurut Djaya, rumah Aty Kodong di Selayar sudah tak berpenghuni.

Ibunda Aty Kodong meninggal pada tahun 2015 lalu atau setahun setelah menjuarai Dandut Academy.

Rumah sederhana inilah yang menjadi saksi perjuangan Aty Kodong sebelum menjadi terkenal seperti sekarang.

"Semoga ini jadi inspirasi bahwa kesederhanaan bukan alasan untuk tak berprestasi," tulisnya.

Rumah ini sudah semacam tempat wisata baru di Selayar.

Nama Aty Kodong mulai banyak dikenal oleh kebanyakan masyarakat Indonesia terutama bagi para pecinta dangdut setelah dirinya berhasil lolos audisi Dangdut Academy Indosiar.

(*)

Berita Terkini