MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM -- Calon Wakil Presiden 02 Sandiaga Salahuddin Uno (49), Rabu (3/4/2019) menghadiri deklarasi dukungan paguyuban Bugis-Makassar Rantau untuk Prabowo-Sandi di Ballroom Royal Kuningan Hotel, Kuningan Jakarta.
Di spanduk backdroop acara, dipajang foto Ketua BPW Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Jawa Barat Sri Asri Wulandari, pengurus BPP KKSS Jakarta Jumrana Salikki dan Penasihat BPP HIPMI Erwin Aksa.
Di sisi kiri backdroop foto resmi pasangan 02 ini juga terlihat mencolok. Falsafah politik Bugis, juga ditulis dengan huruf mencolok; Teccau to MaegaE, ri Segge'na ParewaE, (kekuatan rakyat di atas segala-galanya..
Di bawah tulisan itu, falsafah Bugis itu diartikan dalam ungkapan "The People's Power is Stronger Than The People in Power." Ungkapan perlawanan politik ini dipopulerkan alumnus Harvard University, aktivis digital dan social enterpreneur asal Mesir, Wael Ghonim (38).
"Ini bukan acara KKSS, tapi hampir 40-an ketua dan sekretaris dan perantau KKSS dari seluruh Indonesia datang, dan ikut deklarasi," kata Erwin yang juga pengurus Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Sandi dalam keterangannya kepada Tribun.
Besarnya dukungan ini, jelas Erwin, sebab Sandiaga masih memiliki darah Bugis-Makassar. "Kakek Sandi itu lama tiggal di Makassar, moyang dari garis ayahnya keturunan bangsawan Bugis-Makassar dari Wajo dan Takalar,"
Baca: Akui Dirinya Keturunan Bugis, inilah Silsilah Keluarga Sandiaga Uno di Gorontalo
Mengenakan songkok pamiring khas Bugis-Makassar, Ketua Badan Pengurus Wilayah (BPW) KKSS DKI Jakarta Andi Syamsul Zakaria, di panggung sambutan, menyebut deklasi dukungan untuk capres-cawapres 02 ini adalah aspirasi dari sebagian besar tokoh masyarakat dan perantau Bugis-Makassar. "Warga Sulsel di Jabodetabek saja mencapai 2 juta orang," ujarnya.
Baca: Hadiri Pelantikan KKSS di Kalimantan Barat, Nurdin Abdullah Minta Yang Baik Dikirim ke Sulsel
Ketua Panitia Acara Sri Asri Wulandari mengkonfirmasi, secara kelembagaan KKSS tak memberi dukungan di Pilpres. Namun, tambahnya, pengurus, perantau dan anggota KKSS secara sadar datang memberi aspirasi untuk pasangan Prabowo-Sandi.
"Warga Bugis Makassar yang di rantau. Di Jakarta, ada sekitar 2 jutaan perantau dari Sulawesi Selatan. Jumlah yang banyak ini dibawahi oleh Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan atau KKSS," ujar mantan manager di BJB ini.
“Dan ternyata animo anak Rantau begitu banyak. Kenapa Bugis-Makassar, karena mencakup seluruh suku yang ada di Sulawesi, dan kita tahu bahwa suku ini berada hampir seluruh dunia,” ujarnya Sri .
Sekadar diketahui Ketua BPW KKSS Jawa Tengah Andi Musdalifah Pangka, termasuk salah seorang sahabat dekat keluarga Jokowi di Solo, Jawa Tengah. Dia dilaporkan tak terlihat di antara para tetamu undangan.
Pengusaha penerbitan dan percetakan ini, sejak awal 2000-an menjadi pendukung dan juru kampanye Jokowi untuk duduk sebagai Wali Kota Surakarta, Gubernur DKI Jakarta dan di periode pertama kepresidenan Jokowi saat berpasangan dengan dewan pembina BPP KKSS M Jusuf Kalla tahun 2014 lalu.
Baca: Musdalifah Pangka Jadi Pelayan Mendadak di Pleret
Baca: KKSS Kawal Proses Gelar Pahlawan Nasional AGH Ambo Dalle
Koordinator acara, Andi Maman mengatakan, deklarasi berlangsung pukul 12.00 sampai 17.00 dengan mengundang secara terbuka warga suku Bugis-Makassar se-Indonesia untuk memberikan dukungan pada Prabowo-Sandiaga.
“Dikatakan, anak Rantau itu mau bersama dalam visi misi perjuangan ada kalimat Bugis yang memotivasi yakni “taroni metti ko puramoi rede” yaitu tidak ada ketakutan yang datang dalam kebenaran,” ujar Andi Maman.
Sekretaris Panitia Deklarasi Jumrana Salikki mengatakan, dekarasi sudah siap digelar Rabu siang ini. Itu karena respon Bugis Makassar rantau luar biasa antusiasnya untuk memenangkan Prabowo Sandi.
“Yang mendaftar lewat form online sampai malam ini cukup banyak. Belum yang mendaftar langsung ke panitia jumlahnya pun lumayan banyak. Mohon doanya acaranya sukses ya,” katanya. *