Makassar YES 2019

Sandi Sebut Pertumbuhan Ekonomi di Sulsel Tidak Merata, Ribuan Tenaga Kerja Menganggur

Penulis: Abdul Azis
Editor: Hasrul
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Wakil Presiden RI Nomor Urut 2, Sandiaga Uno menjadi keynote speaker pada Makassar Young Entrepreneur Summit (YES) di Celebes Convention Center (CCC) Jl Metro Tanjung Bunga Makassar, Senin (1/4/2019).

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Calon Wakil Presiden RI, Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri festival UKM dan Young Entrepreneur Summit (YES) Sulawesi di Gedung Celebes Convention Center (CCC), Jl Metro Tanjug Bunga, Mariso, Makassar, Senin (1/4/2019).

Dalam sambutannya, mantan Ketua Umum BPP Hipmi itu mengatakan pengangguran dan ketimpangan masih menjadi problem di Makassar. Menurutnya, pengangguran di Makassar mencapai 12 persen atau setara dengan 7.000 tenaga kerja menganggur.

"Pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan tidak merata dan masih didominasi oleh Makassar dan Sinjai. Gowa, Wajo, Maros, Pankajene, Luwu Timur, masih perlu ditingkatkan," kata Sandi, Senin (1/4/2019).

Baca: TRIBUNWIKI: Lee Hyeri member Girls Day bakal Main Drama Lagi? Yuk Simak Profil dan Karirnya

Ketimpangan juga masih menjadi masalah. Termasuk di Makassar. Sandi menjelaskan bahwa pada tahun 2018, Dinas Koperasi Kota Makassar mencatat sebanyak 16.492 UKM yang telah ada di Kota Makassar yang tersebar di beberapa kecamatan.

"Mayoritas masalah yang dihadapi terkait dengan peningkatan usaha mapun pengembangan karena terbentur kompetensi SDM. Di sisi lain, penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sulsel trendnua menurun. September 2018, pertumbuhannya hanya 4.4 persen," jelasnya.

"Angka pertumbuhan itu ternyata lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu, dimana pada hingga September pertumbuhnya di angka 8,8 persen. Tingkat pengangguran di Kota Makassar tahun 2017 sebesar 10,59%, dengan rincian 9,57 persen laki-laki dan 12,45% perempuan. Ini salah satu tingkat pengangguran yang tertinggi di Sulawesi Selatan," tambahnya.

Sandi mengatakan, proporsi terbesar pengangguran adalah mereka yang berpendidikan SMA (26.614 jiwa) dan 
Sarjana/Diploma (16.015 jiwa). Laju inflasi Makassar tahun 2017 (4,48%), mengalami kenaikan dibanding 2016 (3,18%).

"Penyumbang terbesar inflasi adalah harga bahan makanan dan biaya perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar. Perekonomian Makassar ditunjang oleh sektor industry pengolahan (19,86%), perdagangan besar dan eceran (19,49%), konstruksi (17,12%), sektor pendidikan (8,96%), sektor informasi dan komunikasi (8,98%), dan jasa keuangan dan asuransi (6,16%)," katanya.

Sandi mengatakan, terdapat 92 Perguruan Tinggi di Makassar (PTN dan PTS). Jumlah populasi mahasiswa terbesar di Indonesia Bagian Timur. Diperlukan link and match yang lebih baik dengan industri yang ada di Indonesia Timur. Juga untuk menyiapkan kebutuhan SDM untuk sektor-sektor jasa.

"Makassar adalah salah satu pusat industri kreatif dan industri digital di Indonesia Timur. Banyak startup yang lahir di Makassar, namun masih diperlukan dukungan agar industri kreatif/digital di Makassar bisa masuk radar nasional," jelas Sandi.

"Pertumbuhan PDB Makassar salah satu yang tertinggi di Indonesia. Potensi pertumbuhan ini harus diimbangi dengan penyiapan SDM yang mumpuni, terutama di sektor-sektor yang masih kekurangan tenaga ber-skill tinggi seperti industri pengolahan, konstruksi, jasa keuangan dan informasi dan komunikasi," ungkapnya.

"Perlu juga penguatan kompetensi kewirausahaan, mengingat kontribusi UMKM terhadap PDB Makassar juga cukup tinggi," tambah Sandi.(*)

Laporan wartawan tribuntimur.com, abdul-azis-alimuddin

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :

Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur:

Baca: Google Trends No 1, Rapper Nipsey Hussle Tewas Ditembak Terkonfirmasi Polisi LA, Ini Twit Terakhir

Baca: TRIBUNWIKI: Lagu Better-Better Trending Topic di Twitter, Ini Profil Band Kpop Idol Day6

Berita Terkini