Ada Oknum Kementerian PUPR Diduga Terima Suap Proyek Rp 49 Miliar di Bulukumba

Penulis: Hasan Basri
Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asisten bidang Tindak Pidana Khusus Kejati Sulselbar, Fentje F Loway

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Penyidik Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Sulawesi selatan dan Barat masih terus mendalami dugaan suap 27 proyek rehabilitasi jaringan bendungan dan irigasi di Kabupaten Bulukumba senilai Rp 49 miliar.

Dana yang dialokasikan melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN-P tahun 2017, Kementerian Keuangan RI, diduga melibatkan oknum Kementerian PUPR dan pejabat di Kabupaten Bulukumba.

Namun Kejaksaan belum membeberkan siapa oknum dimaksud.

"Kemarin kami juga sudah komonikasi  dengan kementerian keuangan. Karena kan yang dilakukan penyuapan kesana. Ada oknum  kementerian keuangan yang dlapokarkan seperti itu,"kata Asisten bidang Tindak Pidana Khusus Kejati Sulselbar, Fentje F Loway.

Fentje memastikan perkara dugaan suap ini bakal menjadi salah satu prioritas utama  bagi Kejaksaan. Selain menjadi perhatian publik juga merupakan interupsi Kejaksaan untuk segera melaporkan hasil  perkembangannya.

Penyidik Kejaksaan selama ini masih dalam proses pengumpulan data dan keterangan di lapangan untuk kepentingan penyelidikan.

Setelah ditemukan adanya unsur pidana perbuatan melawan hukum, baru akan ditingkatkan ke tahap penyidikan. Dari penyelidikan berjalan, beberapa saksi telah diambil keteranganya.

Salah satunya ada saksi pelapor. Mengenai pihak Kementerian, Kejaksaan belum  menjadwalkan pemanggilan permintaan keterangan.

Kasus ini awalnya dilaporkan resmi oleh Perhimpunan Pergerakan Mahasiswa (PPM) Sulsel. Ia menduga adanya dugaan suap dalam pencairan dana proyek irigasi sebesar Rp 49 miliar di Kabupaten Bulukumba.

Indikasi ini diketahui ketika seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pendidikan (Disdik) Bulukumba  Andi Ichwan memposting status di FB. Status trsebut yang sempat viral di media sosial facebook beberapa waktu lalu.

Setelah ia mengunggah status pengakuan suapnya ke Kementerian PUPR untuk pencairan anggaran DAK senilai Rp 49 Miliar.

Berita Terkini