TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Terus berupaya untuk berdamai dengan masa lalu yang dilakukan Pongki Barata, Icha, Dadi dan Adhit, serta Carlo, yang dulunya tergabung dalam Jikustik, berakhir di atas panggung konser, Jumat (29/3/2019) malam.
Dilansir dari Tribun Seleb, Konser Jikustik Reunian adalah tempat Pongki Barata berdamai dan bertemu lagi dengan Icha, serta tiga personel band yang masih setia bermusik bersama Jikustik: Dadi, Adhit dan Carlo.
Sejak memutuskan keluar tanpa pamitan dari Jikustik medio 2009, Pongki Barata tidak pernah bertegur sapa, bahkan sama sekali tidak pernah bertemu dengan para sahabatnya tersebut.
Konfliknya bersama Icha (bass), Dadi (gitar), Adhit (keyboard) dan Carlo (drum) membuat Pongki Barata hengkang dan meninggalkan Yogyakarta, serta pindah ke Jakarta. Tidak terungkap penyebabnya.
Setelah 10 tahun berpisah, tidak bertemu dan saling sapa, Pongki Barata menerima ajakan Anas Syahrul Alimi, promotor dari Rajawali Indonesia, untuk menggelar konser rekonsiliasi di 2019.
Sebelum sepakat menggelar konser perdamaian para personel Jikustik di akhir Maret 2019 ini, Anas Syahrul Alimi telah mencoba mendamaikan Pongki Barata, Icha dan Jikustik lewat konser sejak 2016.
Tetapi niat baik Anas Syahrul Alimi itu tidak pernah berhasil dilakukannya hingga terjadi pada 2019 ini.
Ketika bertemu dan bersedia sepanggung lagi untuk berdamai dengan masa lalu, rasa rindu Pongki Barata dkk tidak bisa ditahan lagi.
Mereka yang pernah bermusik dan berkarya bersama, dan kini terpisah, kemudian saling berpelukan erat.
Pongki Barata kembali berduet bersama Icha, Dadi, Adhit dan Carlo di Konser Jikustik Reunian yang berlangsung di Grand Pacific Hall, Jalan Magelang, Sleman, Yogyakarta, Jumat (29/3/2019) malam.
Pongki Barata, Adhit dan Carlo bahkan begitu emosional dan tidak kuasa menahan kesedihan ditengah aksi panggung Konser Jikustik Reunian yang digelar di Grand Pacific Hall, Jalan Magelang, Sleman, DI Yogyakarta, itu.
Hanya Dadi dan Icha yang terlihat tegar meski sempat terlihat berkaca-kaca.
Mereka sama-sama teringat pada perjuangan kala merintis karier bermusik.
Begini perjalanan karir mereka.
Dilansir dari wikipedia,pada bulan Februari 1996, sekumpulan anak muda sepakat mendirikan G-Coustic.
Huruf 'G' berasal dari nama Geronimo FM, sebuah radio di Jogja, yang berperan dalam berdirinya Jikustik.
Sedangkan Coustic berasal dari kata acoustic. Geronimo FM memiliki sebuah program radio yang mendukung band-band independen untuk memperdengarkan karya mereka pada khalayak ramai, G-indie.
Dari situlah dua lagu berjudul "Berdua Lagi" dan "Seribu Tahun Lamanya" mulai dikenal khalayak Jogja.
Sebelum bergabung dengan Jikustik, Icha dan Adhit pernah membentuk grup band bersama Eross "Sheila on 7" .
Kelompok musik mereka bernama Dizzy dan sering tampil di acara sekolah dan kampus. Dizzy membawakan lagu rock n roll sampai top 40 dengan Icha sebagai vokalisnya.
Tahun 1999, sebuah album rekaman indipenden, "Bulan di Yogya", menjadi langkah awal G-Coustic menapaki belantara musik Indonesia.
Album tersebut berisi lagu-lagu, "Bulan di Pangkuan", "Bersanding Denganmu", "Rie...", "Menunggumu Pulang", "Seribu Tahun Lamanya", "Separuh Hati", "Didera Hujan", dan "Adinda".
Album itu di produseri oleh Woodel's Production, yang akhirnya mempertemukan G-Custic dengan Warner Music Indonesia. Tahun 2000 terciptalah album "Seribu Tahun" dan Jikustik terlahir.
Pongki dan Icha merupakan anggota yang paling aktif dalam menciptakan lagu.
Tidak hanya untuk grup mereka sendiri, mereka juga menciptakan lagu untuk penyanyi lain dan banyak yang akhirnya menjadi hits.
Lagu ciptaan mereka dibawakan oleh, antara lain, Audy, Iwan Fals, Chrisye dan Rossa.
Penyanyi Malaysia pun membawakan lagu ciptakan dari personel Jikustik itu. Siti Nurhaliza dengan lagu "Seindah Biasa" ciptaan Pongki. Serta Sheila Madjid yang menyanyikan lagu Icha berjudul "Cobalah Bertahan".
Jikustik sempat menjadi Ambassador di beberapa perusahaan baik lokal Yogyakarta maupun nasional.
Band yang cukup banyak digemari dari segala kalangan baik muda maupun tua tersebut sering diundang di acara-acara pelajar seperti acara tutup tahun sekolah, acara perusahaan dan instansi-instansi.
"Seribu Tahun" beredar pada pertengahan tahun 2000 dengan beberapa lagu unggulannya yaitu, "Seribu Tahun Lamanya", "Maaf", "Saat Kau Tak Disini (SKTD)", dan "Setia".
Satu tahun kemudian dibuat album edisi khusus "Seribu Tahun" dengan dibumbui 2 lagu baru yaitu "Kau Menghilang (Remix)" dan "Jangan Pernah Kau Layu". Album edisi khusus "Seribu Tahun" ini mampu terjual hingga 600.000 kopi.
Pada 5 Juni 2002, Jikustik merilis album kedua mereka "Perjalanan Panjang" di Planet Hollywood, Jakarta.
Album kedua ini berisi 12 lagu terbaik karya mereka. Beberapa lagu dari album kedua ini sempat menduduki posisi teratas pada chart beberapa radio di tanah air, antara lain "Tak Ada Yang Abadi", "Pandangi Langit Malam Ini", "Menggapaimu", dan "Akhiri Ini Dengan Indah".
Jikustik mengeluarkan album ketiga mereka bertajuk "Sepanjang Musim" pada 13 Oktober 2003.
Dalam album ini terdapat 10 lagu dalam format kaset dan 11 lagu untuk format CD.
Tak berbeda dengan album sebelumnya, beberapa lagu dalam album ini mampu menduduki tangga lagu tanah air, seperti "Untuk Dikenang", "Tak Pantas Untukmu", "Ini Bukan Kesalahan", dan "Samudera Mengering". Lagu "Aku Dan Dunia" menjadi Original Sound Track (OST) dalam sinetron 'Buce Li'.
Dalam minggu perdana peluncurannya, album "Sepanjang Musim" mencatat penjualan 150.000 kopi.
Album keempat Jikustik "Pagi" 'dilempar' ke pasaran tanggal 4 November 2004.
Unsur akustik mendominasi album ini, seperti lagu "Pergi Tanpa Pesan", "Pulanglah Padanya", "Aku Pasti Mencarimu", "Lelaki Yang Tersisa", "Sudah Terjawab", "Melawan Kesepian", "Kawan Aku Pulang", "Akupun Menunggu", "Aku Percaya Padamu", dan "Lagu Sedih".
Dalam album ini terdapat 14 lagu dalam dua format yaitu kaset dan CD, masing-masing berisi 12 lagu dengan bonus track yang berbeda satu dengan lainnya.
Setahun kemudian, Jikustik merilis album "Kumpulan Terbaik". Selain berisi kumpulan lagu-lagu terbaik dari album terdahulunya, juga disuguhkan 3 lagu baru.
Salah satu di antaranya berjudul "Aku Datang Untukmu" ciptaan Pongki yang dinyanyikan Jikustik featuring Lea Simandjuntak.
Album keenam Jikustik, "Siang" yang merupakan kelanjutan trilogi "Pagi" dirilis pada tanggal 8 Desember 2006.
Album ini berisi 11 lagu, dengan lagu andalan "Puisi" karya Dadi.
Akhir 2007 Jikustik berencana mengeluarkan album ketujuh mereka, yang menjadi seri terakhir dari trilogi "Pagi", "Siang", "Malam".
Dan yang terakhir adalah album teranyar dari band asal Jogjakarta yakni Malam. Yang menjagokan hits "Selamat Malam".
Lagu ini sedikit berbeda dengan lagu-lagu Jikustik yang lain, karena ada unsur disco di lagunya.
Pongki yang memutuskan vakum dari Jikustik akhirnya digantikan posisinya oleh brian sejak tahun 2010.
Pada awal April 2011, Brian Prasetyoadi secara resmi telah menggantikan Pongki sebagai vokalis tetap Jikustik.
Tak lama setelah itu, single ke-2 untuk album "Kembali Indah" dirilis. Lagu berjudul "Pujaan Hatiku" yang diciptakan oleh Adhit sang keyboardist itupun sempat merajai chart di radio-radio di penjuru tanah air.
Pertengahan November 2011, album 'Kembali Indah" dirilis. Pada April 2012, Icha sang bassis dan vokalis pun mengundurkan diri dari Jikustik.
Alasan keluarnya Icha dari Jikustik masih belum diketahui hingga saat ini.
Hal ini sangat ironis karena bisa dikatkan 80% lagu-lagu hits Jikustik diciptakan oleh Pongky dan 15% diciptakan oleh Icha, sedangkan mereka berdua sudah hengkang dari grup band ini.
Pada waktu itu, posisi bassis Jikustik dipegang oleh Abadi Bayu.
Daftar karya:
Album studio
- Seribu Tahun (2000)
- Seribu Tahun Repackaged (2001)
- Perjalan Panjang (2002)
- Sepanjang Musim (2003)
- Pagi (2004)
- Kumpulan Terbaik Jikustik (2005)
- Siang (2006)
- Malam (2008)
- Kembali Indah (2011)
- Live Acoustic Album (2014)
- " Tetap Berjalan" (2015)
Album indie
Bulan di Jogja (1999)
Data band:
Asal: Yogyakarta, Indonesia
Genre: Pop, Rock, Jazz
Label: Seven Music (2011-2015)
Warner Music Indonesia (2000-2011,2015 - Sekarang)
Situs web: http://www.jikustikan.com/
Anggota:
- Brian (vokal, gitar)
- Dadi (gitar, vokal)
- Adhit (keyboard)
- Carlo (drum)
- Bayu (Bass)