PSM Makassar Rencana Go Public, Syamsuddin Umar: Ingat PSM Berawal dari Perserikatan!

Penulis: Alfian
Editor: Munawwarah Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana latihan skuad PSM Makassar di Stadion Mattoanging, Makasar, Rabu (27/3/2019) jelang menghadapi Kaya FC, pada match ketiga babak penyisihan grup H, Piala AFC Cup 2019 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, 2 April 2019 mendatang.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- PSM Makassar berencana akan beralih menjadi perusahaan Go Public.

Artinya mayoritas saham akan dilepas di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan mendaftarkan Initial Public Offering (IPO) ke otoritas bursa.

Cara ini salah satunya dilakukan oleh Klub Profesional untuk mencari sumber pendanaan lain.

Baca: PSM Makassar Benahi Mental Bertanding Jelang Kontra Kaya Iloilo FC

Baca: AFC Cup 2019 PSM Makassar Vs Kaya FC - Pelatih PSM Darije Kalezic Tempa Mental Tanding Pluim Cs

Tentunya menuju titel klub profesional di era industri sepakbola muaranya akan kesana seperti klub-klub dunia lainnya semisal Manchester United.

Upaya yang dilakukan manajemen PSM saat ini mendapat respon positif dari berbagai kalangan terutama suporter maupun pihak yang pernah terlibat langsung dalam sejarah perkembangan PSM.

Syamsuddin Umar misalnya sebagai legenda PSM yang berstatus mantan pemain serta mantan pelatih PSM menilai langkah yang diambil manajemen adalah bentuk keseriusan.

"Sepakbola yang sekarang adalah sepakbola industri, muaranya akan kesana (saham publik), dan tentunya manajemen PSM saat ini boleh saya bilang manajemen atau pengelola terbaik semenjak PSM ini ada, langkah ini adalah respon atas perkembangan," ujarnya, Kamis (28/3/2019).

PSM menuju lantai bursa sebagai perusahaan Profesional menurut Syamsuddin Umar juga langkah yang tepat saat ini.

Sebab ia menilai arah sepakbola Indonesia tengah dalam kondisi baik dan memiliki masa depan yang baik.

"Pengelolaan sepakbola sekarang boleh saya sebut punya masa depan baik, Pemerintah mendukung penuh melalui Perpres No 95 Tahun 2019, di Federasi juga sekarang lagi gencar-gencarnya dilakukan bersih-bersih terkait dengan masalah pengaturan skor dan lain-lain. Jadi semua hal yang berkaitan ini menjadi corong awal untuk mengambil langkah bagi klub-klub yang ada termasuk PSM," ujarnya.

Hanya saja Syamsuddin Umar yang juga mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sulawesi Selatan ini mengatakan bahwa klub sepakbola bukan hanya semata dilihat dari bisnisnya. Melainkan ada beberapa aspek yang harus diperhatikan.

"Tata kelola bisnis hanya satu dari sekian hal, sebagai klub yang perlu dikembangkan adalah pembinaan, SDM, Sarana dan prasarana serta tentunya prestasi. Semuanya harus bersinergi," terangnya.

Ia juga menggarisbawahi bahwa PSM ini berbeda kondisinya dengan klub profesional lainnya yang tengah berupaya menuju lantai bursa. Semisal seperti Bali United.

Syamsuddin Umar menyebut PSM punya sejarah panjang yang melekat sebagai identitas warga Makassar maupun Sulsel. Hal ini lantaran PSM lahir dari keinginan masyarakat mulai dari Perserikatan, Pra Ligini hingga era Liga Profesional.

"PSM berawal dari Perserikatan ini berarti PSM adalah milik masyarakat Makassar meskipun sekarang pengelolaannya di bawah kendali perusahaan secara profesional. Sehingga kedepan tetap harus orientasinya pertanggung jawaban ke masyarakat, bagaimana pun bentuknya nanti," lanjutnya.(tribun-timur.com)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @piyann__

Baca: Mantan Bek Tangguh PSM Makassar jadi Striker Dadakan di Persija. Apa Pertimbangan Ivan Kolev?

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

Berita Terkini