Sosok Siti Zulaeha
M Sukri juga berkisah soal mendiang istrinya, Siti Zulaeha Djafar. Di mata Sukri, Zulaeha merupakan sosok dengan memiliki karakter tegas dan teguh pendiriannya.
"Almarhum keras pendirian. Teguh prinsip ke siapa pun. Dia akan melawan kalau tidak sesuai dengan prinsip itu," kenang Sukri saat dikonfirmasi di Halaman Mapolres Gowa, Rabu (27/3/2019).
Sukri mengaku masih tak percaya istrinya tercinta meninggal dunia dengan cara yang tragis. Apalagi dibunuh oleh Wahyu Jayadi, rekan kerjanya di kampus Universitas Negeri Makassar (UNM).
Selama 14 tahun membina bahtera rumah tangga, Sukri mengaku tak pernah terlibat konflik dengan istrinya.
Ia dan istrinya selalu akrab dan mesra.
Nahas istri yang ia cintai telah tiada usai dibunuh oleh Wahyu Jayadi.
Kesedihannya kian mendalam, sebab pelaku pembunuhan ini adalah teman dekat istirnya.
"Pelaku dengan almarhumah ini teman kantor, tetangga, ikatan persaudaraannya sangat kental," kata Sukri.
Ayah tiga anak ini kini mesti membesarkan anak-anaknya seorang diri tanpa Zulaeha.
Ia berharap aparat kepolisian selaku penegak hukum bisa mengungkap dengan jelas motif pembunuhan yang dilakukan Wahyu Jayadi ini.
Menurutnya, Wahyu Jayadi mesti diberi hukuman setimpal untuk bisa mengobati luka keluarganya.
"Saya mengharapkan kepolisian mengusut tuntas motif pembunuhan sebetulnya. Kita tidak mau ada ganjalan di hati," katanya.
"Meski dengan pengungkapan apapun hukuman yang diberikan tidak akan pernah mengobati rasa sakit hati keluarga besar kami,” ujarnya.
“Namun dengan proses peradilan ini, mudah-mudahan bisa mengurangi sakit bagi keluarga besar kami," tandasnya.
Diketahui, Sukri dimintai keterangan oleh penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Gowa.
Ia diperiksa untuk pendalaman terkait hubungan korban dengan pelaku, serta bagaimana karakter korban selama ini. (*)
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur: