Pembunuhan Karyawati UNM

Siti Zulaeha Djafar Dibunuh Pejabat UNM Wahyu Jayadi karena Selingkuh? Suami Bukan Orang Sembarangan

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siti Zulaeha Djafar

TRIBUN-TIMUR.COM - Pegawai Universitas Negeri Makassar ( UNM), Siti Zulaeha Djafar tewas diduga di tangan rekan kerjanya, Dr Wahyu Jayadi SPd MPd.

Mayat Siti Zulaeha Djafar, warga urban asal Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, ditemukan di dalam mobil warna biru merek Daihatsu Terios bernomor polisi DD 1572 AM yang terparkir di sekitar perumahan bernama BTN Zarindah, Desa Sunggumanai, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat (22/3/2019).

Sekitar pukuk 10:00 Wita, Rusdi hendak membuka gudang yang berdiri bagian depan kompleks perumahan BTN Zarindah.

Namun, tiba-tiba dia melihat ada mobil terparkir di halaman gudang.

Kaca di pintu kiri depan terlihat pecah, lalu di jok kiri depan duduk seorang wanita dalam kondisi tak bernyawa.

"Ada mayat di dalam dengan kondisi leher terlilit sabuk, jadi saya langsung ke kantor desa untuk melapor," kata Rusdi.

Penemuan mayat dalam mobil pun langsung menggegerkan warga.

Foto-foto dan videonya seketika tersebar melalui media sosial dan aplikasi pesan instan.

Siti Zulaeha Djafar (DOK PRIBADI)

Aparat kepolisian kemudian tiba di lokasi setelah menerima laporan, lalu mengevakuasi mayat korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk dilakukan otopsi.

Saat evakuasi, ditemukan identitas wanita paruh baya tersebut yang ternyata bernama Siti Zulaeha Djafar.

Dia merupakan staf Bagian Rumah Tangga pada Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK) UNM.

Polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa batu di jok depan serta lainnya.

Tuntutan Mahasiswa Sinjai

Kelompok mahasiswa asal Kabupaten Sinjai yang tergabung dalam Kesatuan Mahasiswa Sinjai (KMS) UNM mendesak polisi mengusut tuntas kasus dugaan pembunuhan Siti Zulaeha Djafar alias Ela.

”Saya meminta pihak kepolisian untuk segera mengusut kasus tersebut dan menyelesaikan secepatnya,” kata pengurus KMS UNM, Wiranto Kamal sebagaimana dikutip dari laman KabarSinjai.com.

Senada dengan Wiranto Kamal, pengurus KMS UNM lainnya, Ismail Mahmud juga menyampaikan desakan serupa kepada polisi.

Perhatian mahasiswa asal Sinjai ditaruh dalam kasus kematian Siti Zulaeha Djafar lantaran almarhumah dan kelompok mahasiswa sama-sama perantau asal Sinjai.

Mereka juga memiliki kedekatan secara psikologis.

Dibunuh Pejabat UNM, Istri Pejabat Dinas Kehutanan

Desakan mahasiswa kepada polisi untuk mengusut kasus kematian Siti Zulaeha Djafar rupanya telah membuahkan hasil.

Pada Jumat siang, polisi dari Resmob Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Polda Sulsel dan Satuan Reskrim Polres Gowa berhasil menangkap sosok kunci di balik kematian Siti Zulaeha Djafar, istri Kepala UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Ajatappareng pada Dinas Kehutanan Sulawesi Selatan, Muh Sukri.

Siti Zulaeha Djafar dan Muh Sukri. (DOK PRIBADI)

Sosok ditangkap adalah Wahyu Jayadi, terduga pelaku pembunuhan.

Polisi menangkap Wahyu Jayadi pada Jumat kemarin, hanya selang beberapa jam setelah mayat Siti Zulaeha Djafar ditemukan.

Wahyu Jayadi ditangkap usai melayat almarhumah di RS Bhayangkara, Jalan Mappaodang, Makassar, Sulawesi Selatan.

Antara korban yang semasa hidupnya dikenal modis dan terduga pelaku pembunuhan merupakan rekan kerja.

Mereka sama-sama mengabdi di kampus UNM.

Siti Zulaeha Djafar adalah Staf Bagian Rumah Tangga pada Biro Administrasi Umum dan Keuangan ( BAUK) UNM, sedangkan Wahyu Jayadi merupakan Kepala Unit Pelaksana Teknis ( UPT) Kuliah Kerja Nyata ( KKN) UNM.

Wahyu Jayadi baru setahun menjadi chief pada organisasi penyelenggara KKN bagi seluruh mahasiswa UNM tersebut.

Dia dilantik, 13 Maret 2018, menggantikan Muhammad Rakib.

Sebelum menjabat sebagai kepala, dia merupakan Sekretaris UPT KKN UNM.

Selain sebagai pejabat kampus, sehari-hari Wahyu Jayadi adalah dosen Pendidikan Jasmani dan Olahraga pada Fakultas Ilmu Keolahragaan ( FIK) Universitas Negeri Makassar.

Cek data lengkapnya pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti di sini.

Setelah penangkapan dan dirinya menjadi terduga pelaku pembunuhan Siti Zulaeha Djafar, Tribun-Timur.com mencoba menghubungi Wahyu Jayadi via sambungan telepon seluler untuk melakukan konfirmasi.

Namun, nomor teleponnya sedang tidak aktif.

Foto-foto

Inilah foto-foto terduga pelaku bernama Wahyu Jayadi.

Tanggapan Rektor UNM

Rektor UNM Prof Dr Husain Syam MTP mengaku sudah mendapat informasi tentang keterlibatan salah seorang oknum dosennya dalam kasus pembunuhan Siti Zulaeha Djafar alias Ela.

“Ya saya sudah dapat video dan informasinya tadi malam si Wahyu itu terlibat, tapi saya belum dapat informasi resmi,” katanya menjawab konfirmasi Tribun Timur, Sabtu (23/3/2019) pagi.

Nama Wahyu Jayadi yang disebut Rektor UNM merujuk kepada oknum dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM.

Rektor yang melantikWahyu Jayadi sebagai Kepala UPT KKN UNM tak mau berspekulasi soal pelaku dan motif insiden yang dia sebut mengejutkan. 

Meski demikian dia tak memungkiri adanya motif affair antara keduanya. 

Dia menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kasus ini kepada aparat hukum. 

Jika kemudian terbukti di depan hukum, pihak rektorat akan memberikan sanksi berat berupa pemecatan. 

“Kalau betul begitu, selesai dia ( Wahyu Jayadi),” katanya melalui sambungan telepon.

Rektor juga menyebutkan Wahyu Jayadi baru setahun menjabat Kepala UPT KKN UNM.

Kepala UPT KKN UNM Dr Wahyu Jayadi MPd. (HO)

“Kalau betul dia, saya tak menyangka. Anaknya baik, rajin dan pendiam,” kata rektor kelahiran Kampung Kanang, Polewali Mandar, Sulbar ini.

Informasi yang dihimpun Tribun, dini hari tadi, satuan Reserse Mobile (Resmob) Polres Gowa yang di-backup Resmob Polda Sulsel, sekitar pukul 12.02 wita, Jumat (22/3/2019) sudah membekuk pelaku di sebuah kompleks perumahan urban menengah di Somba Upu, Gowa.

Skenario Dirampok

Setelah membunuh Siti Zulaeha Djafar, Wahyu Jayadi berusaha menghilangkan jejak perbuatannya.

Polisi mengungkap jika pelaku membuat skenario seolah-olah korban tewas dirampok dengan cara kaca mobil dipecahkan, barang-barang disikat, dan korban dibunuh.

Kepada polisi, Wahyu Jayadi mengaku kesal kepada korban karena semasa hidup, Ela selalu mengganggu soal urusan pribadi dan pekerjaan.

Informasi dihimpun Tribun-Timur.com, diduga ada motif asmara dan perselingkuhan.

Korban merupakan istri 3 anak, sedangkan terduga pelaku pembunuhan belum diketahui secara jelas status pernikahannya.(*)

Berita Terkini