TRIBUN-TIMUR.COM-Layanan sejumlah media sosial mengalami gangguan, seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp, sejak Kamis (14/3/2019) dini hari.
DownDetector mencatat bahwa Indonesia, Malaysia, Singapura, serta beberapa wilayah di Amerika Selatan mengalami gangguan yang paling parah.
Para pengguna melaporkan tidak bisa menggunakan layanan di bawah naungan Facebook tersebut untuk berkomunikasi satu sama lain.
Baca: Facebook dan Instagram Down, Giliran WhatsApp Ikutan Error, Pengguna Keluhkan Tak Bisa Kirim Gambar
Baca: Saat Gmail, Instagram, dan Facebook Tiba-tiba Down, Ternyata ini Penyebabnya, Mulai Berangsur Pulih
Baca: Penyebab Facebook, WhatsApp, Instagram Down Bukan Akibat Serangan DDoS, Kapan Pulih?
Benarkah Facebook diserang peretas atau hacker?
Pihak Facebook pun belum memberikan penjelasan resmi mengenai penyebab gangguan yang terjadi secara global tersebut.
Namun, Facebook memastikan bahwa gangguan yang terjadi bukan karena adanya serangan peretas (hacker).
Dengan kata lain, data seluruh pengguna Facebook tetap aman.
Lewat akun Twitter-nya, Facebook mengatakan bahwa mereka kini tengah berusaha memperbaiki layanan secepat mungkin.
"Kami menyadari bahwa beberapa orang saat ini mengalami masalah untuk mengakses sejumlah aplikasi milik Facebook. Kami sedang bekerja untuk mengatasi masalah ini secepat mungkin," tulis Facebook.
"Kami fokus untuk mengatasi masalah ini dengan cepat, tapi kami bisa memastikan bahwa gangguan ini tidak disebabkan oleh adanya serangan DDoS," lanjut mereka.
Serangan DDoS yang dimaksud Facebook adalah sebuah teknik hacking yang dilakukan oleh para peretas dengan cara membanjiri lalu lintas jaringan dan server dengan banyak data dan request sehingga jaringan terganggu.
Teknik ini membuat pengguna kesulitan untuk mengakses sebuah layanan.
Para pengguna Facebook, Instagram dan WhatsApp melaporkan mengalami gangguan yang berbeda-beda.
Ada yang mengatakan mereka mengalami kendala saat mengirim pesan menggunakan Messenger, mem-posting konten di Facebook, Instagram, dan WhatsApp.
Bahkan, menurut sejumlah pengguna, fitur-fitur utama, seperti Instagram Stories, direct message, dan tombol untuk memublikasi konten baru, juga tidak bisa digunakan.
Gangguan ini terjadi pada Kamis dini hari waktu Indonesia atau pukul 13.00 waktu AS.
Facebook dan Instagram error ini masih terjadi dan dikeluhkan oleh sejumlah pengguna.
Kendati demikian, ada beberapa pengguna yang melaporkan bahwa layanan ini berangsur pulih.
Facebook Kehilangan 15 Juta Pengguna
Sejak 2017, Facebook diperkirakan telah kehilangan 15 juta pengguna yang berasal dari AS.
Hal tersebut diungkapkan oleh firma riset pasar, Edison Research, dalam studi terbarunya tentang jumlah pengguna Facebook di AS.
Pada studi tersebut, metodologi yang dilakukan oleh Edison Research adalah dengan memberikan sejumlah pertanyaan kepada 1.500 orang penduduk AS yang ditelpon secara acak.
Pertanyaannya sendiri mencakup topik intensitas penggunaan sosial media, termasuk Facebook, dari layanan hingga aplikasi.
Hasil survei tersebut kemudian diekstrapolasi dengan jumlah populasi AS.
Berdasarkan hasil riset, mayoritas pengguna yang meninggalkan jejaring sosial Faceook berasal dari demografi pengguna muda berumur 12 hingga 34 tahun.
Masalah keamanan dan privasi yang kerap melanda Facebook, seperti data pengguna yang bocor, diduga menjadi penyebab utama hengkangnya para pengguna itu.
Alasan lain bisa jadi berasal dari konten-konten Facebook yang tidak lagi "sehat" dan penuh akan iklan, kampanye hitam, dan hoax.
Oleh karena itu, seperti dirangkum KompasTekno dari TheVerge, Rabu (13/3/2019), sebagian besar dari para pengguna muda mungkin lebih memilih beralih ke Instagram lantaran lebih "aman" dari segi privasi dan konten-konten mengganggu.
Artinya, meski jumlah pengguna basis AS diperkirakan turun, Facebook agaknya tak begitu dirugikan lantaran mayoritas pengguna dari demografi tersebut hanya beralih ke jejaring sosial Instagram, yang notabene juga milik Facebook.
Selain itu, riset tersebut juga memperkirakan bahwa ada peningkatan basis pengguna dengan umur 55 tahun ke atas.
Namun, tidak disebutkan jumlahnya berapa.
Meski riset memperkirakan ada penurunan jumlah pengguna remaja dan milenial di AS, peningkatan basis pengguna bulanan Facebook justru meningkat jika dilihat secara global.
Berdasarkan laporan finansial terbaru Facebook yang dirilis di blog resminya, pada akhir 2018 pengguna aktif bulanan jejaring sosial tersebut meningkat sebanyak 9 persen ke angka 2,32 miliar.
Pengguna platform Instagram juga meningkat ke angka 1 miliar pengguna dengan 400 juta pengguna bulanan yang menggunakan fitur Instagram Stories.
Terkait remaja dan milenial, Facebook pun belakangan ini mencoba mengimplementasikan beberapa fitur di dalam layanannya untuk menggaet kembali pengguna dari demografi tersebut.
Salah satunya dengan mengimplementasikan fitur Instagram, seperti Stories, di aplikasi Messenger dan Facebook.(*)
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur:
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WhatsApp dan Instagram Bermasalah, Server Facebook Diserbu Hacker?", https://tekno.kompas.com/read/2019/03/14/11105497/whatsapp-dan-instagram-bermasalah-server-facebook-diserbu-hacker.
Penulis : Yudha Pratomo
Editor : Reza Wahyudi