TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Sulsel, siap menampung para calon legeslatif (caleg) yang gagal terpilih di Pileg 2019 nanti.
Setelah Pileg 2019, dikhawatirkan banyak caleg yang mengalami gangguan kejiwaan akibat kalah bertarung, padahal telah mengeluarkan banyak tenaga dan materi.
Manjemen RSKD Dadi Sulsel, mengaku siap saja menampung jika nantinya benar-benar ada caleg yang.mengalami gangguan jiwa.
"Di sini sebenarnya bukan hanya untuk caleg, tapi kesiapan untuk itu (caleg) memang ada," kata Humas RSKD DAdi Sulsel, Yunus saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (12/3/2019).
Di RSKD yang terletak di Jl Lanto Dg Pasewang ini, terdapat puluhan ruangan untuk merawat penderita gangguan jiwa, baik yang bertipe kelas 1-3, VIP, hingga VVIP.
Tribun Timur berkesempatan melihat ruangan VVIP yang berada di lantai tiga stroke center, yang juga siap menampung penderita gangguan kejiwaan.
Ada sembilan ruangan Suwpr VVIP, yang setiap ruangannya memiliki berbagai fasilitas eksklusif.
Ruangan perawatan ini bak apartemen mini, di dalamnya selain ada satu tempat tidur pasien, juga ada AC, kulkas, dispenser, dua buah sofa, meja makan dan kursinya, lemari, hingga dapur mini.
Luasnya pun tak seperti ruang perawatan pada umumnya, termasuk kamar mandi yang luasnya lebih besar dari kamar mandi pada umumnya.
Saking eksklusifnya, sebelum memasuki ruang perawatan, terlebih dahulu terdapat ruangan dengan sebuah sofa besar, yang fungsinya seperti ruang tamu.
"Ruang Super VVIP ini biasanya memang diisi misalnya pengusaha yang mengalami sedikit gangguan kesehatan," jelas Yunus.
Melihat fasilitasnya, tak heran harga per malam pun terbilang fantastis, sebesar Rp1.015.000.
Untuk caleg, selain ruangan Super VVIP, juga tersedia beberapa ruang kelas VIP. Ruangan ini disatukan dengan kelas 1 dan 2, di gedung Palm.
Untuk VIP, satu ruangan terdiri dari dua tempat tidur, satu untuk pasien dan satu untuk penjaganya, serta dilengkapi kulkas, AC, dan sebuah televisi kecil.
Kamar yang semalamnya dihargai Rp785 ribu, juga memiliki kamar mandi masing-masing.
Meski siap menampung caleg gangguan kejiwaan, namun Yunus mengaku, gejala gangguan jiwa tak akan muncul dengan cepat pada seseorang.
"Ada prosesnya, mulai dari gangguan ringan, seepeti sulit tidur, lalu gangguan sedang seperti mulai cemas, dan terakhir gangguan berat yang mulaiemgarah ke gangguan prilaku," jelas dia. (tribun-timur.com)
laporan Wartawan tribun-timur.com @Fahrizal_syam