TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jenderal (Purn) TNI Pramono Edhie Wibowo menjadi pendonor sumsum tulang belakang istri Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono.
Dilansir dari kompas.com, Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon membenarkan bahwa Ani Yudhoyono telah mendapatkan pendonor sumsum tulang belakang terkait proses penyembuhan istri Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
"Barusan saya komunikasi ke Singapura. Benar bahwa adik Ibu Ani, Pak Jenderal Pramono Edhie Wibowo mantan KASAD yang "matching" dan ternyata sangat cocok, memenuhi syarat untuk jadi donor Ibu Ani," ujar Jansen melalui pesan singkat, Rabu (6/3/2019).
Kendati demikian, Jansen mengatakan, proses pendonoran belum akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
"Tapi belum dalam waktu dekat ini akan dilaksanakan donor ya. Ini persiapan saja kalau memang benar akan terjadi transplan sumsum nantinya," kata dia.
Jansen berharap masyarakat untuk ikut mendoakan agar Ani Yudhoyono dapat segera pulih dan kembali beraktivitas.
Ani Yudhoyono menjalani perawatan intensif di National Universtiy Hospital Singapura karena penyakit kanker darah.
Ia dirawat sejak 2 Februari 2019 atas rekomendasi tim dokter kepresidenan Indonesia.
"Kami minta doa kepada masyarakat Indonesia untuk mendoakan Ibu Ani sembuh kembali dan segala proses pengobatannya di Singapura dilancarkan," kata Jansen.
Pramono Edhie Wibowo merupakan adik kandung dari Ani Yudhoyono.
Perjalanan Karir
Dilansir dari wikipedia, Pramono Edhie Wibowo adalah mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang dilantik berdasarkan Surat Keputusan Presiden nomor: 40/TNI/2011, menggantikan Jenderal TNI George Toisutta.
Ketika itu, pengangkatannya sebagai KSAD menuai protes dari berbagai kalangan seperti KontraS yang menganggap bahwa terdapat unsur nepotisme karena Pramono Edhie merupakan ipar dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri.
Sebelumnya, Pramono pernah menjabat sebagai Panglima Kostrad dan pada tahun 2009 juga pernah menjabat sebagai Pangdam III Siliwangi.
Ayahnya, Letjen TNI (Purn.) Sarwo Edhie Wibowo, juga merupakan mantan Komandan RPKAD yang turut andil dalam penumpasan pemberontakan G 30 S/PKI.