Tribun Wiki

TRIBUNWIKI: Ditahan di Lapas Gunung Sari, Ini Profil Ilham Arief Sirajuddin, Ex Wali Kota Makassar

Penulis: Nur Fajriani R
Editor: Ina Maharani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin (IAS), mendapatkan izin untuk menghadiri pemakaman mertuanya, Hj Hamsinah Ali Abdullah,

 
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mantan Wali Kota Ilham Arief Sirajuddin atau yang biasa disebut IAS kini pindah tempat penahanan.

Sejak, Sabtu (16/2/2019) pria yang juga  sering di panggil Aco ini ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Gunungsari, Jl Sultan Alauddin, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Dia pindah dari Lapas Klas I Sukamiskin di Bandung.

Sebelumnya, Ilham Arief Sirajuddin mulai ditahan, Jumat, (10/7/2015) di Rumah Tahanan Pomdam Jaya Guntur Cabang KPK, Jakarta, usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK.

Setelah beberapa hari mendekam di Rumah Tahanan Pomdam Jaya Guntur Cabang KPK, Ilham Arief Sirajuddin dipindahkan ke Lapas Klas I Sukamiskin.

IAS menjalani hukuman penjara  selama 4 tahun atas kasus orupsi terkait kerja sama kelola dan transfer instalansi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar tahun 2007-2013.

Ilham Arief Sirajuddin adalah Wali kota Makassar dua periode 2004-2009 dan 2009-2014.

Dilansir dari wikipedia.org Ilhan dijuluki sebagai Bapak Pembangunan Makassar karena prestasinya dalam membangun Kota Makassar

Selama menjabat ia mendapat 160-an penghargaan baik itu tingkat nasional maupun Internasional. Ia juga merupakan manajer dan ketua umum tim sepak bola PSM Makassar.

Pada tahun 2010 Ilham memenangkan Musyawarah Daerah Partai Demokrat Provinsi Sulawesi Selatan. Ilham juga adalah Ketua Organisasi Masyarakat Nasional Demokrat dan menjadi salah satu dari 45 deklarator Nasional Demokrat.

Lahir dan Keluarga

Ilham lahir di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada 16 September 1965 dari anak pasangan Arief Sirajuddin dan Hj. Djohra.

Berbeda dengan ayahnya yang berkecimpung di dunia kemiliteran, Ilham sendiri berprofesi di dunia perpolitikan Indonesia.

Ilham Arief Sirajuddin menikah dengan Aliyah Mustika yang adalah anak perempuan ketiga Letnan Kolonel (Purn.) Ali Abdullah.

Dari pernikahan mereka lahir dua anak laki-laki dan dua anak perempuan: Amirul Yamin Ramadhansyah, Zulfiqar Nur Alamsyah, Siti Hamsinah Khairahtunnisa dan Siti Muhlisatul Amalia.

Karir Politik

Wali Kota Makassar

Ilham dilantik pertama menjadi Wali kota Makassar dalam sebuah acara yang dinilai sakral dilakukan di depan Benteng Fort Rotherdam pada 8 Mei 2004. Selanjutnya di atas Mall Karebosi Link pada 8 Mei 2009 Ilham dilantik kembali untuk kedua kalinya sebagai Wali Kota Makassar.

Ilham mengusung visi "Makassar Menuju Kota Dunia Berlandas Kearifan Lokal". Visi ini terinspirasi dari dua hal mendasar yakni jiwa dan semangat untuk memacu perkembangan Makassar agar lebih maju, terkemuka dan menjadi kota yang diperhitungkan dalam pergaulan regional, nasional dan global.

Salah satu keputusannya adakah Ilham merevitalisasi lapangan Karebosi, dengan tanpa modal sepeser pun dari APBD. 

Bahkan Majalah Tempo memilih Ilham sebagai wali kota sukses membangun, lantaran kesuksesannya merevitalisasi Karebosi. Dia juga sukses merevitalisasi Pantai Losari.

Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2013

Pada tahun 2012, Ilham digadang-gadang untuk menjadi Gubernur Sulawesi Selatan. Ia diprediksi akan menjadi calon terkuat bersaing dengan Gubernur Pertahana Syahrul Yasin Limpo.

Partai Demokrat mengusung Ilham untuk bertarung di Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan bersama Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar.

Namun ia  kalah pada 22 Januari 2013 oleh Gubernur Pertahana Syahrul Yasin Limpo yang meraih 2.251.407 suara atau 52,42 % dari 4.294.960 suara sah.

Sedangkan pasangan nomor urut 1, Ilham meraih 1.785.580 suara (41,57 %).

Kasus Korupsi PDAM

Dilansir Tribunnews.com, majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, menjatuhkan vonis kepada mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin 4 tahun penjara dan denda Rp 100 juta subsider 1 bulan kurungan.

Pada sidang yang digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Raya Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (29/2/2016), ini  hakim juga meminta Ilham membayar uang pengganti sebesar Rp 150 juta rupiah.

Vonis hakim kepada terpidana kasus korupsi terkait kerja sama kelola dan transfer instalansi perusahaan daerah air minum (PDAM) di Makassar tahun 2007-2013 ini, lebih rendah dari tuntutan jaksa KPK.

"Terdakwa telah terbukti meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi bersama-sama," kata  Ketua Majelis Hakim Tito Suhud saat membacakan amar putusan 

Jaksa sebelumnya menuntut Ilham Arief dengan hukuman 8 tahun penjara, denda Rp 300 juta subsidair 3 bulan kurungan dan membayar uang pengganti Rp 5,505 miliar.

Vonis hakim menilai Ilham terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama dan berlanjut dalam kerjasama rehabilitasi, kelola, dan transfer pengelolaan instalasi pengeloahan air (IPA) II Panaikang, Makassar antara PDAM Makassar dengan PT Traya Tirta Makassar tahun 2007-2013.

Akibatnya, negara mengalami kerugian sebesar Rp 45,84 miliar. Terdakwa juga terbukti menguntungkan diri sendiri sebesar Rp 5,5 miliar dan turut memperkaya Direktur Utama PT Traya Tirta Makassar Hengky Widjaja (yang telah meninggal dunia) dan perusahaan tersebut sebesar Rp 40,33 miliar.

Atas perbuatannya Ilham dijerat dengan Pasal 3 juncto Pasal 18 UU Nomor 31 tahun 1999 yang telah diubah dengan UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke 1 juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP.

 

Data Diri Ilham

Nama lengkap: Ilham Arief Sirajuddin
Tempat, tanggal lahir: 16 September 1965

Pasangan: Aliyah Mustika
Ayah: Arief Sirajuddin
Anak:
1. Amirul Yamin Ramadhansyah
2. Zulfiqar Nur Alamsyah
3. Siti Hamsinah Khaerahtunisa
4. Siti Mukhlisatul Amalia

Riwayat Pendidikan:

- SD Mangkura Makassar
- SMP Negeri 6 Makassar
- SMA Negeri 7 Bandung
- S1 Universitas Hasanuddin
- S2 Universitas Muslim Indonesia
- S3 Universitas Negeri Makassar

Karier Politik

- Wakil Bendahara DPD II Golkar Makassar (1992 – 1997)
- Ketua Biro Pemuda dan Olahraga DPD I Golkar Sulawesi Selatan 1998 - 2001
- Ketua DPD. Partai Golkar Kota Makassar (2001 – Sekarang)
- Anggota DPRD Sulawesi selatan (1999 - 2004)
- Ketua Kompartemen Koperasi KADIN Sulsel (1999 – Sekarang)
- Wali kota Makassar (2004 - 2009)
- Wali kota Makassar (2009 - 2014)
- Ketua Golkar DPD I Sulawesi Selatan (2008 - 2009)
- Ketua DPD I Partai Demokrat Sulawesi-Selatan (2010 - 2015)
- Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Wilayah Sulawesi, Maluku, Maluku Utara (2014 - Sekarang)

Karier Lainnya

- Direktur (1992-1999) Komisaris (1999-2004) Presiden Komisari(2004- sekarang) PT.Mustika Pratama Persada
- Sekretaris Umum REI Sulsel (1995 – 1999)
- Pengelola PSM Makassar
- Ketua Harian AMPI Sulsel
- Ketua Keluarga Besar Putra Putri Polri (KBPPP) SulSelBar (2009 - Sekarang)
- 45 Deklarator Nasional Demokrat
- Inisiator Nasional Demokrat Sulawesi Selatan
- Ketua Ikatan Alumni (IKA) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar
- Anggota Kehormatan Sabuk Hitam Inkanas Forki Makassar
- Anggota Makassar Tiger Club sulawesi selatan
- Pembina PBVSI Kota Makassar Sulsel

- Ketua HDCI Makassar (Harley Davidson Club Indonesia) (2013-2016)
- Ketua Dewan Pembina FK-MPM Sulsel.
- Ketua Dewan Kehormatan BPC HIPMI Makassar (2015-2018)

Filmografi
- Bombe' (2014)
- Bombe' Dua : Dumba'-Dumba' (2016)

Penghargaan
World Mayor Prize
Top 98 Nominasi Wali kota Terbaik Dunia (2012)
Top 121 Nominasi Wali kota Terbaik Dunia (2014)

Berita Terkini