Alasan Ilham Arief Sirajuddin Bersyukur Dipenjara, Hanya 2 Bulan Depresi

Penulis: Hasan Basri
Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin (polo shirt oranye) didampingi Kepala Lapas Klas I Makassar, Budi Sarwono saat memberikan keterangan kepada jurnalis, di Lapas Klas I Makassar, Jalan Sultan Alauddin, Gunungsari, Makassar, Sulsel, Senin (18/2/2019).

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin mengaku bersyukur dipenjara.

Jarum jam menunjukkan pukul 9:30 Wita, Senin (18/2/2019), sipir pun mulai pintu utama Lapas Klas I Makassar di Gunungsari, Jalan Sultan Alauddin.

Pukul 9:30 Wita adalah awak jam besuk reguler.

Para pembesuk tahanan atau narapidana yang sejak puluhan menit sebelumnya yang antre di depan pintu satu per satu dipersilakan masuk.

Kali ini pembesuk yang datang ramai sebab awal pekan.

Waktu besuk di Lapas Klas I Makassar saban pekan hanya Senin-Jumat.

Di antara kerumunan Pembesuk yang datang adalah kerabat dan sahabat mantan Wali Kota Makassar dua periode (tahun 2004-2009 dan 2009-2014), Ilham Arief Sirajuddin.

Baca: Ilham Arief Sirajuddin Bersyukur Masa Tahanan 4 Bulan Dihabiskan di Makassar

Baca: TRIBUNWIKI: Ditahan di Lapas Gunung Sari, Ini Profil Ilham Arief Sirajuddin, Ex Wali Kota Makassar

Mereka datang membesuk Ilham yang baru pindah dari Lapas Klas I Sukamiskin, di Bandung, Jawa Barat, ke Lapas Klas I Makassar, Sabtu (16/2/2019).

Mereka datang untuk lepas kangen sembari mengecek kabar terkini Ilham Arief Sirajuddin.

Yang datang sedari pagi, awal jam membesuk, antara lain kader KBPPP (Keluarga Besar Putra Putri Polri) Sulsel, paguyuban anak purnawirawan polisi yang kini masih dinahkodai Ilham Arief Sirajuddin.

Lalu disusul mantan pejabat Pemkot Makassar, yakni mantan Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Makassar, Agus AS - bekas terpidana kasus korupsi poyek pembebasan lahan dan pembangunan gedung Celebes Convention Centre (CCC); mantan Kepala Satpol PP Kota Makassar, Alham Arifin.

Juga anggota DPRD Kota Makassar sekaligus loyalis Ilham, Susuman Halim alias Sugali.

Saat mereka tiba di ruang penerimaan tamu tahanan, Ilham yang duduk menunggu di sofa, langsung beranjak dan menyambut mereka.

Baca: Aliya: Saya Bersyukur Sekali Pak Ilham Bisa Pindah ke Makassar

Baca: Ilham Arief Sirajuddin IAS Pindah ke Makassar, tapi Tak Bisa Langsung Dibesuk

Cipika cipiki disertai saling peluk untuk melepas kangen pun terjadi.

Suasana di ruang penerimaan tiba-tiba riuh saat pembesuk yang datang kian ramai.

Saat sedang menerima tamu, Ilham disamperin Taufan Ansar Nur, terpidana kasus  koruspsi proyek kontruksi pembangunan Pasar Pabaaeng Baeng, Kota Makassar, yang juga sedang dijebloskan di Lapas Klas I Makassar.

Kepada para tetamu, Ilham Arief Sirajuddin sekaligus mantan Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel dan Ketua DPD I Partai Golkar bercerita soal pengalamannya selama dipenjara.

"Paling berat saya rasakan, ketika 2 bulan pertama di (Rutan) Guntur. Di situ saya seperti depresi, biasa merenung soal kesalahan yang telah saya perbuat. Setelah itu sampai sekarang, saya sudah merasa biasa, enjoy," tutur Ilham Arief Sirajuddin yang mengenakan polo shirt merek Lacoste warna oranye, warna favoritnya yang menjadi identitas saat mencalonkan diri sebagai wali kota dan Gubernur Sulsel.

Sebelumnya, Ilham Arief Sirajudin mulai ditahan, Jumat, 10 Juli 2015 di Rumah Tahanan Pomdam Jaya Guntur Cabang KPK, Jakarta, usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK.

Bersyukur Dipenjara

Suasana batin Ilham perlahan mulai berubah ketika kian hari semakin banyak membesuk dia di balik jeruji, memberi dukungan moral, hingga sudah terbiasa dengan suasana di Lapas dan Rutan.

Saat menerima pembesuk, siang tadi, Ilham Arief Sirajuddin tampak lebih santai.

Tak ada air mata terurai di pipinya, canda tawa lebih mendominasi.

Sambil menikmati hari-harinya di balik jeruji yang sudah berlangsung 3 tahun dan 7 bulan, Ilham Arief Sirajuddin mengaku sangat bersyukur bisa dipenjara.

"Itu bukti kalau Allah masih sayang sama saya, masih mau ditegur. Bagaimana kalau saya langsung diambil (temui ajal). Itu artinya masih ada kesempatan untuk perbaiki diri. Bagaimana misalnya kalau itu Sugali, malam ini pergi karaoke, besok sudah diambil (temui ajal)," tutur Ilham Arief Sirajuddin menceritakan sisi religiusnya di balik penjara seraya menujuk Susuman Halim.

Selama dipenjara, Ilham Arief Sirajuddin menghabiskan hari-harinya lewat mendalami ilmu agama.

Khatam Alquran disertai belajar tafsir dalam tempo 13 hingga 20 hari, namun belum mampu menghafal juz demi juz.

Setelah jam besuk, sehabis shalat fardhu dan sunnah, dia tadarrus.

Saat menerima pembesuk, siang tadi, Ilham Arief Sirajuddin membawa Alquran dari kamar yang disimpan dalam dalam shoulder bag merek Louis Vuitton (LV).

Saban Senin dan Kamis, dia puasa sunnah.

Saat menghirup udara bebas nanti, dia mau menunaikan niatnya untuk umrah.

Dulu, Ilham Arief Sirajuddin mulai dijebloskan ke penjara oleh KPK sepulang umrah bersama keluarga.

Kapan Ilham Arief Sirajuddin menghirup udara bebas?

Didampingi pengacaranya, Syahrir Cakkari sekaligus politisi Partai Demokrat, Ilham Arief menuturkan, dirinya sedang menanti kado remisi dasawarsa, remisi yang diberikan pada setiap 10 tahun HUT Kemerdekaan RI.

"Insya Allah, saya bebas tanggal 15 April 2019, 2 hari sebelum pemilu. Saya bebas pada tanggal itu kalau dapat remisi dasawarsa. Kalau tidak dapat, kemungkinan saya akan bebas Juli 2019 atau mundur 3 bulan," kata Ilham Arief Sirajuddin, akrab dipanggil Aco dan IAS.

Jika mendapatkan remisi dasawarsa, maka maksimal bakal diberikan kepada Ilham Arief Sirajuddin adalah  3 bulan karena masa pidananya lebih dari 3 tahun.

Jika tak mendapatkan remisi dasawarsa, dia bakal menghirup udara bebas Juli 2019.

Dibawakan Jalangkote

Pertanyaan soal kapan Ilham Arief Sirajuddin bebas banyak ditanyakan pembesuk, termasuk oleh Daeng Gimang (50) dan istrinya, Irma.

Gimang adalah penjual jajanan khas Makassar, jalangkote yang menjadi langganan Ilham Arief Sirajuddin saat jogging di Lapangan Karebosi, sebelum dipenjara.

Saat membesuk Ilham, Daeng Gimang yang ditemani istri dan putrinya membawa sekeranjang jalangkote berisi ratusan biji seharga Rp 2 ribu per biji.

Sejak Ilham dipenjara, Daeng Gimang sudah 6 kali membesuk dan membawa jalangkote gratis.

"Dua kali waktu di (Rutan) Guntur, 3 kali waktu di Sukamiskin," kata Daeng Gimang menyebut.

Karena Ilham Arief Sirajuddin Sirajuddin sedang puasa sunnah, jalangkote yang dibawa Daeng Gimang, tadi, jadi santapan sejumlah pembesuk hingga sipir.

Selama ditahan, Ilham Arief Sirajuddin kerap dibawakan makanan khas dari Makassar, antara lain pallumara, konro, dan coto.

Saat tiba di Lapas Klas I Makassar, Sabtu lalu, Ilham langsung dibawakan coto makassar.

Kepada pembesuknya, Selasa besok, Ilham Arief Sirajuddin meminta dibawakan baroncong dan kopi.(bersambung)

Berita Terkini