Mereka yang mencuitkan #DukungBukalapak mendukung pernyataan Achmad Zaky.
"Berdasarkan data di bawah ini, maka sepanjang 2016 (data Mas Zaky) sampai 2018 memang TIDAK ADA peningkatan signifikan dalam bidang R&D. Mas @achmadzaky benar,"tulis @Heine_Nababan
CEO Bukalapak Achmad Zaky Minta Maaf
Akibat tweetnya itu, netizen mengoreksi soal anggaran yang disebut Zaky.
Dalam kolom komentar Zaky bahkan netizen menyebut data yang disampaikan Zaky salah.
Sebab, yang benar adalah anggaran R&D sebesar US$ 2 miliar itu terjadi pada tahun 2010 bersumber dari Wikipedia. Artinya, Jokowi belum menjadi Presiden pada tahun 2010.
Tak hanya mengoreksi soal data yang disebut Zaky, netizen juga kemudian mengungkit soal kebaikan Presiden Joko Widodo terhadap perusahaan Zaky.
Atas viralnya tweet itu, Zaky kemudian buru-buru meminta maaf.
"Buat pendukung pak Jokowi, mohon maaf jika ada yang kurang sesuai kata-kata saya jadi misperception.
Saya kenal Pak Jokowi orang baik. Bahkan sudah saya anggap seperti ayah sendiri (sama-sama orang Solo).
Kemarin juga hadir dalam HUT kami. Tidak ada niat buruk tentunya dari tweet saya," Tulis Achmad Zaky
Dia juga mengatakan tujuan tweet itu adalah menyampaikan fakta bahwa dalam 20 tahun sampai 50 tahun kedepan,
"Kita perlu investasi di riset dan SDM kelas tinggi. Jangan sampai kalah dengan negara-negara lain," jelasnya.
Siapa Achmad Zaky?
Dilansir dari Wikipedia, Achmad Zaky, pria yang lahir di Sragen, Jawa Tengah, 24 Agustus 1986 merupakan pendiri sekaligus CEO dari situs e-commerce Bukalapak.com.