TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG- Jumlah penderita penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD di Kabupaten Enrekang terus bertambah.
Jika berdasarkam data Dinas kesehatan atau Dinkes Enrekang, pekan lalu, penderita DBD baru mencapai 25 orang.
Kini, jumlah pasien DBD di Kabupaten Enrekang hingga 11 Februari 2019 sudah mencapai 46 orang.
Baca: Sediakan Payung, Enrekang Bakal Diguyur Hujan Sepanjang Hari Ini
Baca: Buka Sosialisasi KPU Enrekang, Muslimin Bando: Parpol dan Caleg Jangan Pengecut
Baca: KPU Enrekang Gelar Sosialisasi DPK Pemilu 2019 di Kantor Bupati Enrekang
Sementara jumlah suspek DBD ada 41 orang di seluruh kecamatan.
Hal tersebut diakui oleh Divisi Pengamatan Penyakit Dinkes Enrekang, Windi saat dikonfirmasi TribunEnrekang.com, Selasa (12/2/2019).
"Iya memang meningkat pesat saat ini sudah ada 46 orang yang terdata positif DBD dan ada 41 orang suspek DBD," kata Windi.
Menurutnya, dari data itu, Kecamatan Enrekang dan Anggeraja paling banyak warganya yang mengidap DBD.
Untuk Kecamatan Enrekang jumlah pasien DBD mencapai 24 orang, sementara Anggeraja terdapat 6 orang positif DBD dan suspek 21 orang.
"Usia 17 tahun ke bawah paling banyak menderita DBD, sekitar 70 persen, karena memang kalau orang dewasa biasanya ada penyakit penyerta yang mengakibatkan dirinya terserang DBD," ujar Windi.
Sementara Kasi Penyakit Menular Dinkes Enrekang, Supriadi, mengatakan mulai meningkatnya penyakit DBD karena mengikuti siklus cuaca.
Sehingga ada kategori siklus tiga tahun dan lima tahun. Dan saat ini sudah memasuki siklus tiga tahun.
Sebab, 2016 lalu beberapa kelurahan di Enrekang pernah mengalami kondisi luar biasa DBD karena masuk siklus lima tahunan.
"Makin merebaknya penyakit DBD di masyarakat seiring dengan kondisi cuaca yang berubah-ubah dan siklus cuaca tadi, ini perlu diantisipasi," tutur Supriadi.
Selain itu, juga kesadaran masyarakat untuk membersihkan lingjungan tempat tinggalnya masih kurang.
"Makanya kita mengimbau masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dan membiasakan hidup bersih," ujar Supriadi.