Laporan wartawan Tribun-Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tengah menggenjot penyelesaian Stadion Barombong, Jl Poros Barombong, kecamatan Tamalate, kota Makassar.
Meski masih tahap perampungan, stadion tersebut rupanya kerap dimanfaatkan pelajar, ataupun komunitas pesepakbola untuk latihan.
"Stadion sudah biasa ada yang pakai latihan, kita beri kesempatan masyarakat untuk latihan untuk sementara disini. Toh nanti jika sudah dilakukan renovasi rumput itu sudah tidak bisa lagi," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PKK) Stadion Barombong, Muhlis Mallajareng, Minggu (10/2/2019).
Baca: Renovasi Lapangan Stadion Mattoangin Kembali Tertunda, Ini Penyebabnya
Baca: Audit Hambat Proses Perampungan Stadion Barombong 2019
Baca: PSM Bakal Berkandang di Stadion Barombong! Kira-kira Kapan? Begini Penjelasan Munafri
Menurutnya ada keistimewaan Stadion Barombong dari stadion yang ada di Sulawesi Selatan, yakni konsep konstruksinya sama dengan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta.
Ia menyebutkan semua tribun penonton di stadion ini terutup, sehingga jika hujan turun penonton tidak basah.
Tak hanya itu, semua tribun memiliki fasilitas tempat duduk, jadi penonton bisa nyaman saat menonton berlangsungnya laga.
"Bagus sekali ini stadion, pastinya kita bangga jika ini selesai di 2019 akhir. Doakan ya," ujar Muhlis.
Dengan hadirnya stadion ini, harapan masyarakat Sulsel menjadikan homebase (kandang) baru PSM Makassar tentunya bisa terwujud.
Bak di studio bioskop, kursi di Stadion Barombong disiapkan satu kursi untuk satu penonton. Total kursi yang ada nanti berjumlah 35 ribu kursi.
Diketahui, luas stadion 4 hektare (Ha) untuk konstruksi stadion, sedangkan luas lahan keseluruhan sebesar 11 Ha.
Stadion yang dibangun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel dan murni menggunakan dana APBD Sulsel ini telah merampungkan konstruksi fisiknya.
Lantas bagaimana dengan Stadion Mattoanging?
Stadion Mattoanging di Jl Cendrawasih, kecamatan Mamajang, MAKASSAR yang kini menjadi Homebase PSM Makassar konstruksinya berbeda dengan Stadion Barombong.
Stadion yang dikelola oleh Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS) itu, menyediakan tribun terbuka dan tertutup bagi penonton. Harga tiket masuk tribun terbuka dan tertutup pun tentu berbeda.
Kursi penonton juga diketahui hanya disiapkan di tribun tertutup, serta ViP stadion.
Audit BPKP
Sekedar diketahui, Stadion Barombong saat ini masih dalam proses audit oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan Daerah Sulsel.
Untuk audit, lanjutnya, seluruh permintaan data dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sulsel telah diserahkan. Bahkan investigasi telah dilakukan dengan mewawancarai pelaksana proyek, perhitungan anggaran, bahkan mereka sudah meninjau lapangan secara langsung.
"Kita sisa menunggu apa kesimpulannya. Kita berharap segera. Karena kita mau perbaiki lapangannya, setelah ada dana renovasi lapangan agar bertaraf internasional, itu kan masih bintang (ditandai) tidak bisa dicairkan, kalau tidak ada persetujuan hasil audit," jelasnya.
Persetujuan diperlukan agar Rp 5 miliar dari APBD tahun ini untuk renovasi bisa dicairkan. Pasalnya, anggaran tidak bisa dicairkan jika belum ada hasil audit. Apalagi hal ini merupakan permintaan dari Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah kepada BPKP.
Ia pun berharap agar hasilnya segera turun, sehingga bisa dilakukan review perencanaan untuk bahan lelang fisik renovasi lapangan sepakbola.
Baca: Dulu Prabowo Subianto Sekarang Jokowi, Ini Jawaban Ali Ngabalin Andai Prabowo Menang Pilpres 2019
Baca: Jadwal Ujicoba Timnas Indonesia U22 vs Arema FC Hari Ini: Live di Indosiar dan PSSI TV
Baca: Bawaslu Soppeng Belum Putuskan Nasib ASN Pemprov
Baca: Awalnya Ragu, Kini Presiden Jokowi Kaget dengan Omzet Usaha Kaesang Putranya, Berapa Untungnya?
Baca: Klasemen Liga Spanyol - Real Madrid Bungkam Atletico Madrid, Cuplikan Gol dan Jadwal Barcelona
(sal)